Loading

Deskripsi Singkat

Monumen Segoroyoso menghadap arah selatan terdiri dari sebuah bangunan rumah dan pendopo. Kondisi bangunan pendopo pada saat ini hanya tersisa batur. Bangunan rumah berdenah pergi panjang dengan ukuran 7,20 m x 5,30 m.

Pendopo berdenah persegi panjang dengan ukuran 5,40 m x 6,20 m. Kondisi pendopo telah runtuh akibat gempa 2006, pada saat ini yang tersisa hanya bagian batur setinggi 64 cm. Struktur batur ditutup lantai yang terbuat dari tegel berwarna abu-abu berukuran 20 cm x 20 cm. Pada sisi utara pendopo terdapat undakan yang menghubungkan pendopo dengan bangunan rumah.

Di atas batur pendopo terdapat bekas berdirinya sokoguru dan saka penanggap. Bekas umpak sokoguru berjumlah empat buah dibagian tengah yang memiliki ukuran 40 cm x 40 cm dan bekas umpak saka penanggap berjumlah 12 buah, masing-masing berukuran 35 cm x 35 cm. Terdapat undakan di setiap sisi pendopo. Undakan di sisi barat, selatan, dan timur berjumlah dua buah, ukuran panjangnya 250 cm serta lebar 20 mm. Masing-masing undakan tingginya 10 cm.

Status : Bangunan Cagar Budaya
Alamat : Dusun Segoroyoso I, Segoroyoso, Pleret, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.880511914172° S, 110.41134641853° E

SK Walikota/Bupati : SK Bupati Bantul 537


Lokasi Monumen Segoroyoso di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Dimensi Struktur
Komponen Pelengkap :
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Peristiwa Sejarah : Monumen Segoroyoso dibangun pada tahun 1983 untuk memperingati aktivitas Presiden Suharto masa perang kemerdekaan. Tulisan yang ada di monumen berbunyi: Prasasti Segoroyoso tahun 1948-1949. Di tempat tersebut Komandan Wehrkreise III Letkol Suharto bersama-sama para pejuang pernah melakukan pertemuan untuk merencanakan persiapan dan menyusun strategi Serangan Umum 1 Maret 1949. Namun pertemuan tersebut mengalami kegagalan karena apa yang direncanakan Letkol Suharto dengan para pejuang diketahui oleh mata-mata Belanda.
Nilai Sejarah : Monumen Segoroyoso memiliki nilai sejarah yang tinggi karena menjadi tempat penyusunan strategi Serangan Umum 1 Maret 1949.
Nilai Ilmu Pengetahuan : Berdasarkan sisa dari pendopo yang ditemukan, dapat diketahui bahwa Monumen Segoroyoso menggunakan model arsitektur tradisional Jawa yang tampak dari tipe bangunan joglo dan limasan. Masing-masing tipe memiliki teknologi khusus dapat proses pembangunannya.Arah hadap bangunan ke selatan mengikuti kepercayaan masyarakat Jawa. Pola tata letak bangunan tersusun simetris mengikuti prinsip tata letak sesuai sumbu utara-selatan dan memiliki nilai kesakralan yang semakin meningkat ke arah belakang.
Nilai Pendidikan : Sebagai pembelajaran masyarakat umum dan peserta didik tentang peristiwa sejarah yang terjadi pada masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Hal ini akan memberikan inspirasi bagi pendidikan lokal serta menumbuhkan semangat patriotisme yang menjadi landasan bagi penguatan karakter bangsa.
Nilai Budaya : Bangunan rumah dan pendopo pada Monumen Segoroyoso mengambil model arsitektur tradisional Jawa. Hal tersebut menunjukkan bahwa arsitektur Jawa masih menjadi pilihan untuk model bangunan pada masa kemudian.
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Dinas Sosial Kabupaten Bantul
Pengelolaan
Nama Pengelola : Dinas Sosial Kabupaten Bantul
Catatan Khusus : Monumen Segoroyoso merupakan bangunan tempat Presiden Suharto menyusun strategi Serangan Umum 1 Maret 1949 perlu dilestarikan sebagai pengingat peristiwa sejarah yang penting pada masa perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan Bangsa Indonesia.