Bangunan SD Kanisius Ganjuran merupakan bangunan dengan arsitektur campuran arsitektur Jawa dan Kolonial. Banunan menghadap ke arah barat. Bangunanberukuran 21 m x 7, 26 m. Bangunan dibagi menjadi tigaruang, yakni dua ruang kelas dan satu ruang guru. Di depanbangunan terdapat parit kecil dengan kedalaman 19 cm.
Ruang kelas masing-masing berukuran 6,90 m x 6,24 m dan 7,20 x 6,24 m. Sedangkan ruang guru berukuran 6,90m x 6,24 m. Dinding bangunan berupa plesteran semen.Dinding plesteran semen tingginya 1,87 m. Di atasplesteran semen di sisi barat dan timur bangunan dipasangram-raman. Ram-raman kayu tersebut memiliki bentukyang khas yaitu reng kayu yang disusun vertikal denganvariasi reng horisontal dan hanya ada di sekolah-sekolahKanisius yang didirikan oleh keluarga Schmutzer terutamadi wilayah Bantul. Ram-raman kayu tersebut berfungsi sebagai sirkulasi udara alami. Ukuran ram-raman daridinding plesteran hingga di bawah atap 1,57m.
Masing-masing ruang memiliki pintu masuk yangmenghadap ke teras di dinding sisi barat, berukuran 220 cmx 110 cm. Ruang-ruang kelas dan ruang guru dihubungkandengan pintu besi dan pintu kayu. Pintu besi berukuran 530m x 234 m, sedangkan pintu kayu berukuran 240 cm x 94cm.
| Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
| Komponen Pelengkap | : |
|
| Tokoh | : | keluarga Schmutzer (pendiri PG Gondanglipuro, Bambanglipuro). |
| Peristiwa Sejarah | : | Bangunan SD Kanisius Ganjuran merupakan salah satu dari 12 sekolah yang didirikan oleh keluarga Schmutzer (pendiri PG Gondanglipuro, Bambanglipuro). Sekolah ini didirikan pada tahun 1926 dengan nama Volkschool (SD bawah) untuk putri, kemudian dikelola/diserahkan pada Yayasan Kanisius saat keluarga Schmutzer kembali ke Belanda pada tahun 1942 saat agresi Jepang ke Indonesia.Yayasan Kanisius adalah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan sekolah-sekolah mulai dari TK sampai tingkat SMA/SMK. Sekolah-sekolah Kanisius tersebar di wilayah Keuskupan Agung Semarang dan kebanyakan berada di daerah pedesaan. Beberapa yang berada di kota bisa ditemukan di kampung-kampung, tempat pemukiman rakyat biasa. Yayasan Kanisius merupakan lembaga pendidikan tertua di Jawa. Didirikan di Muntilan pada tahun 1918 sebagai “Canisius Vereniging”, yang berarti Perkumpulan Kanisius. Selanjutnya, pada tahun 1927 karena alasan-alasan praktis statusnya diubah menjadi “Canisius Stichting”, yang berarti Yayasan Kanisius.Yayasan Kanisius didirikan oleh Fransiskus van Lith SJ. Pada saat didirikan (1918), Yayasan Kanisius menjadi milik Vikariat Apostolik Batavia. Sejak didirikannya,Yayasan ini dipercayakan kepada Serikat Yesus. Baru pada tahun 1940 Yayasan Kanisius diserahkan kepada Vikariat Apostolik Semarang. Ketika itu Vikariat Apostolik Semarang baru saja dibentuk dan Mgr. Albertus Soegijapranata SJ menjabat sebagai vikaris apostoliknya. Seirama dengan perkembangan Yayasan Kanisius berkembang pula gereja ke pelosok-pelosok wilayahKeuskupan Agung Semarang.Pada tahun 1927 jabatan direktur Kanisius Vereninging dipercayakan kepada Rama F. Straeter SJ.Karena jumlah sekolah makin bertambah, kantor administrasi pun dipindahkan dari Muntilan ke Yogyakarta.Pada tanggal 31 Juli 1927 Canisius Vereninging, yang berkedudukan di Muntilan diubah menjadi CanisiusStichting yang berkedudukan di Yogyakarta. Perubahan tersebut disahkan dengan Akte Notaris Dirk Johan Foquinde Grave tertanggal 5 Agustus 1929 no. 2 di Yogyakarta. |
| Nilai Sejarah | : | Bangunan SD Kanisius Ganjuran memiliki nilai sejarah yang tinggi karena berhubungan dengan sejarah pendidikan di daerah Bantul pada zaman kolonial. |
| Nilai Ilmu Pengetahuan | : | Memberikan informasi tentang model arsitektur campuran bergaya Jawa dan Kolonial yang berkembang pada awal abad 20.Memberikan informasi tentang perkembangan pendidikan di Bantul. |
| Nilai Pendidikan | : | Sebagai pembelajaran masyarakat umum dan peserta didik tentang bangunan yang masih terkait dengan aktifitas pendidikan. |
| Nilai Budaya | : | Bangunan SD Kanisius Ganjuran menunjukkan upaya arsitek Belanda untuk beradaptasi dengan iklim Indonesia yang tropis. Hal ini terlihat dari pembangunan dinding yang tinggi serta ventilasi dan pintu yang lebar. |
| Nama Pemilik Terakhir | : | Sultan Ground (SG). |
| Nama Pengelola | : | Yayasan Kanisius |
| Catatan Khusus | : | Bangunan SD Kanisius Ganjuran merupakan salah satu peninggalan kolonial yang masih dimanfaatkan hingga saat ini. Bangunan SD Kanisius Ganjuran beraksitektur campuran Jawa dan Kolonial yang saat ini sudah tidak banyak ditemui di Bantul.Koordinat UTM SK : 49 X: 425394 Y: 9123633 |