Loading

Penginapan John Kersch

Status : Bangunan Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

Penginapan John Kersch terletak dalam kawasan Pantai Parangendog, yang berada di sisi timur Pantai Parangendog. Penginapan merupakan salah satu fasilitas kelengkapan yang ada dalam kompleks Kolam Renang John Kersch. Kompleks Kolam Renang John Kersch terdiri dari kolam renang di sebelah selatan bangunan penginapan, satu bangunan penginapan modern yang terletak di sebelah timur kolam renang, serta satu bangunan kamar mandi di sebelah utara kolam renang.

Status : Bangunan Cagar Budaya
Alamat : Padukuhan Mancingan, Parangtritis, Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
8.0240429270292° S, 110.33611389914° E


Lokasi Penginapan John Kersch di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Dimensi Struktur
Fungsi Bangunan : Penginapan
Komponen Pelengkap :
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Deskripsi Jendela : Dinding berupa tembok bata berplester, ukuran tebal 30 cm. Sebagian dinding juga dikombinasi dengan anyaman bambu. Dinding dilengkapi dengan pintu dan jendela tang terbuat dari kayu.
Deskripsi Pintu : Dinding berupa tembok bata berplester, ukuran tebal 30 cm. Sebagian dinding juga dikombinasi dengan anyaman bambu. Dinding dilengkapi dengan pintu dan jendela tang terbuat dari kayu.
Deskripsi Atap : Bangunan penginapan menggunakan atap kampung pacul gowang, yaitu bangunan tradisional model atap pelana atau kampung dengan tambahan emper di salah satu sisi panjangnya. Konstruksi atap menggunakan kerangka kayu dengan tutup keong di sisi utara dan selatan. Struktur yang membentuk kerangka atap terdiri atas bubungan (nok), reng, usuk, dan penutup atap. Nok menggunakan balok kayu, bagian usuk dan reng menggunakan bahan kayu dan bambu. Bambu mungkin digunakan sebagai bahan pengganti komponen kayu yang sudah lapuk. Tutup keong berupa anyaman bambu. Penutup atap berupa genteng dan wuwung model kripik dari tanah liat. Atap bagian emper ditopang dengan tiang emper dan blandar emper yang terbuat dari kayu. Ada enam tiang yang menopang bagian emper masing-masing bangunan. Pada bangunan sisi timur terdapat cukit tritis di atas jendela sisi selatan. Pada bangunan sisi barat, bagian cukit tersebut berukuran lebar dan ditopang dengan tiang bambu, sehingga lebih berfungsi sebagai emper.
Deskripsi Lantai : Lantai bangunan penginapan semula berupa bligon, namun sebagian sudah diperbaiki dengan plesteran semen.
Jenis Ragam Hias : Bangunan penginapan tidak tampak memiliki ragam hias, baik yang berupa ragam hias arsitektur maupun ragam hias dekoratif. Tata ruangnya pun awalnya tampak sederhana. Dulunya kemungkinan hanya beberapa kamar dengan emper di depannya untuk duduk-duduk santai.
Fungsi Situs : Penginapan
Fungsi : Penginapan
Tokoh : John Kersch
Peristiwa Sejarah : John Kersch adalah mantan masinis pabrik gula di Pleret, Bantul (Pabrik Gula Kedaton Pleret). Pada tahun 1912 John Kersch mengajukan izin untuk menetap, sekaligus menjalankan usaha perhotelan di sebelah barat Pantai Parangtritis kepada pemerintah Hindia Belanda. Izin ini diajukan John Kersch karena tempat tinggalnya di Kampung Jayaningratan terkena proyek pelebaran Kantor Pegadaian Gondokusuman. Permohonan John Kersch disetujui oleh Gupremen (Gouvernement). John Kersch kemudian membeli lahan di sebelah barat Pesanggrahan Parangtritis dari warga Dukuh Mancingan. John Kersch membangun rumah tinggal serta mendirikan usaha penginapan yang juga menjadi tempat berjualan makanan dan minuman. Disebutkan bahwa Gupremen meminta kepada John Kersch supaya tidak menarik biaya sewa kamar jika ada pihak Keraton Yogyakarta atau Pamongpraja yang datang berkunjung dan menginap. Hal ini disebutkan sebagai pengganti pajak perizinan tinggal dan usaha di Parangtritis. Dari buku Pesanggrahan Parangtritis 1933-2011 terbitan Bentara Budaya Yogyakarta, diketahui bahwa jarak antara Pesanggrahan Parangtritis dengan penginapan atau Hotel John Kersch diperkirakan sekitar 50 elo (1 elo= 0,688m) atau lebih kurang 35 m. Disebutkan pula bahwa bagian belakang Hotel John Kersch berbatasan dengan tanah Pesanggrahan Parangtritis. Sumber air yang dialirkan ke Pesanggrahan Parangtritis berasal dari Umbul Payung, juga menjadi sumber air bagi Hotel John Kersch serta areal persawahan yang dikelolanya. Sumber air Umbul Payung diperkirakan berada di sekitar Situs Gumbirowati, yaitu sebuah struktur pesanggrahan yang digunakan untuk tempat istirahat oleh Sri Sultan Hamengkubuwana II yang memerintah selama tiga periode (1792-1828). Tinggalan Situs Gumbirowati berupa gapura berbentuk bentar, pagar, dan kelir yang dibangun menggunakan batu bata, dengan ornamen dari batu putih/cadas. Pada bagian dinding terdapat panel-panel dengan hiasan geometris dan karang laut. Selain membangun hotel, John Kersch juga melengkapi fasilitas hotel tersebut dengan sebuah kolam renang yang dibangun di sisi tenggara hotel pada jarak kurang lebih 200 m. Hotel John Kersch sudah tidak ditemukan bekasnya namun kolam renang yang dibangunnya masih dilestarikan dan difungsikan hingga sekarang. John Kersch juga membangun rumah panggung di bukit kecil yang terletak tidak jauh dari hotelnya. Rumah panggung digunakan sebagai tempat untuk menikmati pemandangan pantai. John Kersch mengembangkan usahanya dengan membeli tanah di sebelah timur Pesanggrahan Parangtritis untuk kolam ikan. Lokasi kolam tersebut berada di lokasi yang disebut Porangan. Dinamakan demikian sebab tempat tersebut menjadi muara akhir dari aliran sungai dan juga buangan dari limbah rumah tangga. Versi lain menyebutkan bahwa nama Porangan berasal dari nama pohon porang atau suweg/walur (sejenis bunga bangkai) yang dulunya banyak terdapat di daerah ini. Lokasi tanah Porangan masih berada dalam satu kompleks dengan Pantai Parangendog. Di kawasan tersebut, mengalir sungai yang kemudian mendukung pengelolaan sawah dan juga kolam wisata. Di kolam ini pengunjung dapat menikmati pemandangan alam dan berperahu. Penghasilan yang diperoleh dari wisata di kolam ini digunakan John Kersch untuk memperbaiki sungai yang mengalir di kawasan Porangan. Perbaikan dilakukan dengan memasukkan ijuk di gorong-gorong yang mengalirkan air ke kolam sehingga air menjadi lebih jernih. Oleh John Kersch bibit ikan mas dan gurameh disebarkan untuk menambah keindahan kolam. Di Porangan, John Kerch membangun rumah kecil menghadap ke arah selatan. Di samping kolam juga dibangun pendapa dengan atap sesek (anyaman bambu) yang kemudian disebut dengan Bale Kambang. Untuk bersantai di bangunan ini, terdapat kursi dan dhingklik (kursi panjang tanpa sandaran) untuk menikmati pemandangan seputaran Pantai Parangendog dan Pegunungan Banjeng di sisi timur Parangtritis. Kawasan Porangan hingga saat ini masih terjaga keasriannya. Sebagian besar kawasan Porangan dimanfaatkan sebagai areal persawahan dan juga kebun. Debit sungai yang melintasi Porangan sangat baik di musim hujan sedangkan pada musim kemarau mengalami penurunan debit air yang cukup signifikan. Usaha hotel yang didirikan oleh John Kersch menarik banyak wisatawan untuk datang ke Parangtritis. Warga Mancingan pun mulai banyak berjualan di sekitar pantai. Oleh penduduk Dukuh Mancingan John Kersch dikenal sebagai tokoh perintis yang banyak membuka peluang pekerjaan bagi penduduk setempat. Peluang-peluang tersebut berhasil mengangkat ekonomi masyarakat Dukuh Mancingan.
Nilai Sejarah : memberikan informasi tentang kehidupan pada abad ke-20, bahwa di Parangtritis sudah ada bangunan penginapan sebagai tempat rekreasi. Keberadaan bangunan penginapan John Kersch memberikan informasi tentang usaha pengembangan ekonomi di Parangtritis utamanya pada sektor pariwisata yang dirintis oleh orang Belanda.
Nilai Ilmu Pengetahuan : mempunyai potensi untuk diteliti dalam rangka menjawab masalah di bidang ilmu arkeologi, sejarah, arsitektur dan teknik bangunan
Nilai Budaya : memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa, yaitu sebagai pengingat adanya bangsa asing (Belanda) pada masa lalu dan menjadi pengingat untuk memperkuat jati diri bangsa.
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Sultan Ground
Pengelolaan
Nama Pengelola : Mbah Surip dan cucunya yang bernama Lindung
Denah : Denah bangunan berbentuk persegi panjang dengan arah bangunan membujur utara – selatan. Bangunan di sebelah timur berukuran panjang 11,87 m, lebar 6,27 m, dengan tinggi ± 6 m. Bangunan di sebelah barat berukuran panjang 10,84 m, lebar 5,72 m. Tinggi bangunan ± 6 m. Kedua bangunan penginapan merupakan bangunan semi permanen, dibuat dengan bahan kombinasi bata berplester, kayu, dan bambu.
Catatan Khusus : Penginapan John Kersch merupakan bangunan yang masih difungsikan hingga saat ini (living monument). Bangunan ini memiliki nilai penting yang menunjukkan pola adaptasi, pengembangan ekonomi, dan standar gaya hidup pejabat Belanda yang tinggal di Parangtritis.