Loading

Deskripsi Singkat

Tinggi tiang listrik ANIEM Sleman kurang lebih 10 meter. Tiang listrik ini dibangun dari bahan plat baja dan saat ini kondisinya relativ utuh. Bagian paling bawah tiang listrik ini berbentuk persegi dan terdapat pintu menghadap timur. Ruangan yang terdapat dipaling bawah tiang listrik ini kemungkinan merupakan terminal atau titik pengendali listrik. Plat-plat baja yang digunakan dipasang dengan sistem kunci paku dan sekrup dengan posisi saling silang. sambungan plat-plat baja pada keempat sisinya berfungsi sebagai penguat tiang listrik yang semakin ke atas semakin meruncing. Pada bagian paling atas tiang listrik terdapat beberapa pipa baja yang atas pipa terdapat penghambat listrik (isolator) yang terbuat dari keramik. Isolator berbentuk botol ini merupakan tempat melilitkan kawat baja yang berfungsi sebagai penghantar listrik.


Ukuran   : 
Tinggi tiang listrik: 10,20 m
Bagian bawah 51 cm x 51 cm

Status : Bangunan Cagar Budaya
Alamat : Jalan Pemuda No.1 Dusun Wadas, Tridadi, Sleman, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.6995980498566° S, 110.34801804548° E


Lokasi Tiang Listrik di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Dimensi Struktur
Komponen Pelengkap :
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Peristiwa Sejarah : ANIEM merupakan perusahaan yang berada di bawah NV (Handelsvennootschap) yang sebelumnya bernama Maintz & Co. Perusahaan ini berkedudukan di Amsterdam, Belanda. Pada akhirnya ANIEM menjadi perusahaan listrik yang menguasai 40 persen pasokan listrik dalam negeri (Hindia Belanda). Kebutuhan dan permintaan listrik yang tinggi membuat ANIEM semakin berkembang dan melakukan percepatan ekspansi. Tahun 1921 perusahaan ini memperoleh konsesi di Banjarmasin dengan waktu kontrak hingga tahun 1960. Tahun 1937 perusahaan ini diserahi pengelolaan listrik di Jawa Tengah (temasuk DIY waktu itu), Jawa Timur, dan Kalimantan.ANIEM disebut-sebut memiliki kinerja yang sangat baik dan efektif. Perusahaan ini melakukan desentralisasi produksi dan pemasaran dengan cara membentuk sejumlah anak perusahaan di daerah. Dengan demikian produksi tenaga listrik dilakukan secara sendiri-sendiri di berbagai daerah. Beberapa perusahaan di bawah ANIEM di antaranya adalah: NV. Oost Java Electriciteits Maatschappij (OJEM) di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di Lumajang, Tuban dan Situbondo; NV. Solosche Electriciteits Maatschappij (SEM) di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di Solo, Klaten, Sragen, Jogjakarta, Kudus dan Semarang; NV. Electriciteits Maatschappij Banjoemas (EMB) di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di Purwokerto, Banyumas, Purbalingga, Sokaraja, Cilacap, Gombong, Kebumen, Wonosobo, Maos, Kroya, Sumpyuh, dan Banjarnegara; NV. Electriciteits Maatschappij Sumatera (EMS) di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di Bukit Tinggi, Payakumbuh, Padang Panjang dan Sibolga; NV. Electriciteits Maatschappij Bali & Lombok (EBALOM) di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di Singaraja, Denpasar, Gianyar, Tabanan, Klungkung, Ampenan, Gorontalo, Ternate.Seiring dengan kemerdekaan Indonesia, perusahaan listrik swasta Belanda ini pun diambilalih oleh negara Indonesia (setelah sebelumnya diambil alih oleh Jepang). Akhirnya beberapa bangunan seperti gardu induk listrik peninggalan ANIEM tinggallah menjadi bangunan yang tidak lagi berfungsi sebagai pengelola tenaga listrik. Lebih-lebih setelah urusan perlistrikan dikelola secara professional oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Demikian pun dengan Cagak-Cagak listrik yang dulu oleh masyarakat Jawa dikenal dengan nama Cagak Anim (tanpa e), kini hanya tinggal beberapa dan berdiri sebagai salah satu kekayaan warisan budaya.Nama Tiang listrik ANIEM ini merupakan singkatan dari Algemeene Nederlandsche Indische Electriciteit Maatschappij yang merupakan perusahaan listrik milik Belanda. ANIEM adalah anak perusahaan dari NIEM (Nederlandche Indische Electriciteit Maatschappij). Perusahaan NIEM merupakan perusahaan yang berada di bawah NV Handelsvennootschap yang sebelumnya bernama Maintz & Co yang berkedudukan di Amsterdam, Belanda. NIEM pertama kali masuk di Surabaya dengan mendirikan perusahaan Nederlandsche Indische Gas Maatschappij (NIGM). NIGM kemudian diberikan hak untuk membangun pembangkin listrik dan sistim distribusinya di kota-kota besar di Jawa. Pada 26 April 1909 NIGM membangun anak perusahaan ANIEM. ANIEM kemudian berkembang menjadi perusahaan swasta terbesar di Hindia Belanda dan memenuhi kebutuan listrik sebesar 40% di daerah Jawa.
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : PT. Perusaan Listrik Negara (Persero)
Pengelolaan
Nama Pengelola : PT. Perusaan Listrik Negara (Persero)