Loading

Bangunan Panti Asuhan Putra Sancta Maria Boro

Status : Bangunan Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

Bangunan Panti Asuhan Sancta Maria berbentuk limas, berdinding bata berplester, dengan denah denah “L”. Awalnya bangunan panti asuhan berdenah persegi panjang, berubah menjadi berdenah “L” setelah dibangun penambahan untuk ruang asuh anak yang berada sisi timur.

                            Bangunan Panti Asuhan terbagi atas dua bagian utama, yaitu kamar dan aula. Kamar-kamar terletak di timur aula. Ruang untuk pengurus panti berada di utara aula. Pada ujung barat bangunan, terdapat tempat yang digunakan sebagai ruang musik. Semua model pintu kecuali pada ruang musik, berdaun satu, dengan panil kaca di atasnya. Kondisi serupa juga terjadi pada jendela. Semua

jendela pada bangunan panti asuhan lama menggunakan tipe jendela louver, dengan keragaman pada jumlah daun jendela. Pada bangunan baru digunakan jendela nako.

Status : Bangunan Cagar Budaya
Periodesasi : Kolonial (Belanda/Cina)
Tahun : 1930
Bagian dari : Lokasi Kompleks Gereja Santa Theresia Liseux Boro
Kawasan : Satuan Ruang Geografis Kompleks Misi Boro
Alamat : Boro, Banjarasri, Kalibawang, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.6948240206995° S, 110.22543742454° E

SK Walikota/Bupati : SK Bupati Kulon Progo


Lokasi Bangunan Panti Asuhan Putra Sancta Maria Boro di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Jenis Struktur : Kolonial
Dimensi Struktur
Jenis Bangunan : Kolonial
Fungsi Bangunan : Asrama
Komponen Pelengkap :
  1. Pintu,Diganti
  2. Ventilasi,Asli
  3. Jendela,Ditambahkan
  4. Lantai,Asli
  5. Plafon,Diganti
  6. Atap,Asli
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Tata Letak Dalam Ruang Kawasan : Bangunan memiliki tata ruang sebagai berikut: garasi, perpustakaan, 2 ruang belajar, 3 ruang pengasuh, 2 kamar mandi, 2 wc, ruang ganti, ruang pakaian, tempat cuci, ruang tidur, aula, 2 dapur, ruang musik, ruang makan, 2 gudang, 2 garasi, kantor, lapangan olahraga, dan lapangan bulutangkis.
Deskripsi Fasad : Secara bentuk bangunan memiliki bentuk panti asuhan memiliki bentuk letter L yang mengahadap ke arah selatan dan barat. Dinding dari bangunan tersusun dari batu bata dan saat ini sudah dilapisi dengan keramik. Untuk bangunan utama terdiri dari 6 ruangan. Pada depan bangunan utama terdapat lapangan olahraga yang digunakan untuk aktivitas bagi para penghuninya.
Deskripsi Konsol : Terdapat konsol yang terbuat dari bahan kayu
Deskripsi Jendela : Pada bangunan utama sisi utara terdapat model jendela kupu tarung dengan hiasan krepyak yang berbahan dari kayu.Pada bangunan utama sisi timur terdapat jendela model nako dengan bahan dari kaca.Pada bangunan bagian ruang musik dan ruang makan terdapat jendela model awning.Terdapat jendela model satu panil dengan hiasan krepyak.
Deskripsi Pintu : Terdapat model pintu jenis kupu tarung dengan bahan kayu dan kaca.Terdapat model pintu jenis daun pintu tunggal berbahan kayu
Deskripsi Atap : Bentuk atap dari bangunan utama menggunakan bentuk limasan dengan genting “jatiwangi”.
Deskripsi Lantai : Secara keseluruhan lantai masih dalam kondisi asli dengan menggunakan tegel 20x20 cm berwarna hitam.
Deskripsi Ventilasi : Terdapat ventilasi berupa loster di dinding bagian atas bangunan dan juga terdapat venlasi udara berbentuk awning.
Deskripsi Plafon : Memiliki bentuk geometri kotak-kotak yang seragam.Plafon ini menggunakan rangka kayu dengan panel-panel yang berbentuk kotak dan kemungkinan terbuat dari material yang ringan seperti papan triplek atau gypsum.
Desain : Arsitektur Indis
Interior : Pada kamar tidur terdapat ranjang model tingkat, meja dan kursi untuk belajar. Ruangan kamar tidur berbentuk persegi panjang dengan sekat triplek.
Fungsi Situs : Asrama
Fungsi : Asrama
Tokoh : Romo J. Prennthaler sebagai kepala Paroki Boro (1936)
Peristiwa Sejarah : Panti Asuhan Sancta Maria adalah bagian dari kompleks Bruder FIC Boro yang dibangun pertama kali bersama dengan biara FIC Boro. Rencana pembangunannya berawal ketika Romo J. Prennthaler, S.J. yang bertugas sebagai Kepala Paroki Boro mengajukan permohonan kepada pembesar umum Bruder F.I.C. Maastricht di Belanda agar para bruder datang ke Boro untuk menyelenggarakan panti asuhan. Pada saat itu telah ada panti asuhan sederhana yang menggunakan rumah warga, dikepalai oleh seorang guru (Paroki Santa Theresia Lisieux Boro 1991, 37). Tahun 1936, Br. Christinus, wakil dari pimpinan bruder di Belanda datang ke Boro, bertemu dengan Romo J. Prennthaler, S.J. untuk membicarakan penyelenggaraan panti asuhan. Setahun kemudian Romo J. Prennthaler, S.J. mendapatkan berita mengenai akan diselenggarakannya panti asuhan di Boro yang dimulai pada tahun 1938. Dewan Umum  Bruder FIC meminta kepada Vichtect Klewirda di Semarang (Keuskupan Agung Semarang) pada tahun pada tahun yang sama agar segera membangun biara dan panti asuhan di Boro (Paroki SantaTheresia Lisieux Boro 1991, 37). Peletakan batu pertama bangunan biara dan panti asuhan dilakukan bulan November tahun 1937, sedangkan pembukaan secara resmi dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 1938. Setelah secara resmi dibuka, bangunan panti asuhan belum mulai dimanfaatkan. Baru pada tanggal 5 Agustus 1938 anak-anak dari panti asuhan lama dipindahkan ke panti asuhan Panti Asuhan Sancta Maria. Sehari setelah proses pemindahan, Mgr. Wilekens memberkati gedung panti asuhan tersebut (Paroki Santa Theresia Lisieux Boro 1991, 37).
Konteks : Penyebaran Agama Katolik di Wilayah Kulon Progo.
Riwayat Rehabilitasi : Pada kurun waktu 2016-2018 pernah dilakukan perbaikan pada genting atapPada periode Juni-Juli 2024 dilakukan pengecatan bangunan
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Yayasan Budi Luhur
Alamat Pemilik : Semarang
Nomer Kontak : 081328839339
Pengelolaan
Nama Pengelola : dikelola oleh Bruderan FIC Boro (Bruder Bonifasius )
Alamat Pengelola : Desa Banjarsari, Kec. Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo
Nomer Kontak : 081325713790
Persepsi Masyarakat : Sebagian masyarakat mengetahui bangunan ini merupakan bangunan cagar budaya dan sedikit masayarakat yang belum mengetahui. Masyarakat kurang terlalu mengenal Panti Asuhan dan lebih mengenal kompleks bruderan.