Loading

Bangunan Panti Lansia Santa Monika (Eks Panti Asuhan Brayat Pinuji)

Status : Bangunan Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

Bangunan Eks Panti Asuhan Brayat Pinuji merupakan bangunan Indis yang pada mulanya digunakan sebagai panti asuhan. Kompleks ini terletak di sebelah selatan (belakang) Rumah Sakit Santo Yusup Boro. Bangunan Panti Eks Panti Asuhan Brayat Pinuji saat ini digunakan sebagai Panti Lansia Santa Monika. Panti Asuhan Brayat Pinuji sendiri telah berpindah lokasi tidak jauh di sebelah utara Rumah Sakit Santo Yusup Boro. Bangunan Eks Panti Asuhan Brayat Pinuji, Rumah Sakit Santo Yusup Boro, dan Susteran Fransiskanes (yang terletak di sebelah barat kompleks) saling terhubung dan secara fungsional saling menunjang.

Bangunan Eks Panti Asuhan Brayat Pinuji merupakan kumpulan dua massa bangunan yang saling terhubung dengan doorlop, kedua bangunan berlantai satu dengan denah membentuk huruf “L” (bangunan timur) dan T” (bangunan barat). Atap masing-masing bangunan berupa limasan dengan menggunakan genteng flam.

Bangunan timur saat ini terdiri atas dua ruang, yaitu bagian utara dan selatan. Ruang yang berada utara difungsikan sebagai ruang penerimaan tamu, sedangkan ruang-ruang yang berada di selatannya difungsikan sebagai kamar-kamar tempat istirahat atau transit suster-suster perawat Panti Lansia Santa Monika. Di sebelah timur ruang tersebut terdapat kamar mandi yang masih berfungsi.

Bangunan barat saat ini terdiri atas ruangan dengan orientasi utara-selatan dan dua ruangan sejajar dengan orientasi barat-timur yang terletak di tengah sebelah barat ruang dengan orientasi utara-selatan. Ruang dengan orientasi utara-selatan saat ini sudah tidak difungsikan lagi. Ruang sejajar dengan orientasi barat-timur saat ini difungsikan sebagai pantri.

Kondisi bangunan yang masih asli adalah ruang penerimaan tamu. Bagian lain bangunan masih memiliki denah yang asli, tetapi terdapat perubahan jendela dan pintu.

Bangunan “T” memiliki teras yang bersambung dengan doorlop ke RS Santo Yusup.

Status : Bangunan Cagar Budaya
Periodesasi : Kolonial (Belanda/Cina)
Tahun : 1930
Bagian dari : Lokasi Kompleks Rumah Sakit Santo Yusup Boro
Kawasan : Satuan Ruang Geografis Kompleks Misi Boro
Alamat : Belum Ada, Banjarasri, Kalibawang, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.696802° S, 110.22382° E

SK Walikota/Bupati : SK Bupati Kulon Progo


Lokasi Bangunan Panti Lansia Santa Monika (Eks Panti Asuhan Brayat Pinuji) di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Dimensi Struktur
Komponen Pelengkap :
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Peristiwa Sejarah : Keberadaan Panti Asuhan Brayat Pinuji, tidak terlepas dari karya atau pengabdian yang dilakukan oleh suster-suster Fransiskanes. Pastur J.B. Prennthaler, S.J. selama bertugas di Boro juga mengajak para Suster Fransiskanes untuk terlibat dalam pengabdian kepada masyarakat (karya misi Katolik). Awal pengabdian di Boro tersebut dimulai pada 15 Desember 1930. Awal karya ditandai dengan pendirian biara (Susteran Fransiskanes dan Rumah Sakit Santo Yusup Boro) pada sekitar tahun 1930. Pembangunan Susteran tersebut bersamaan dengan pembangunan Rumah Sakit Santo Yusup Boro (15 Desember 1930). Pada tanggal tersebut para suster Santo Fransiskus datang ke Boro dari Semarang. Suster-suster tersebut yaitu Sr. M. Aufrida Smulders, O.S.F. sebagai pimpinan biara, ditemani oleh Sr. M. Florida v.d. Kalauw, O.S.F., Sr. Bernolda Segerink, O.S.F., Sr. M. Petrona v. Kuik, O.S.F., dan Sr. M. Coletta Rubiyah, O.S.F. (Paroki Santa Theresia Lisieux Boro 1991, 26). Pengabdian yang dilakukan oleh para suster menitikberatkan terhadap masalah kesehatan. Hal tersebut berkaitan dengan terjadinya wabah disentri dan malaria di Boro mulai tahun 1926 hingga 1930. Hal itulah yang melatarbelakangi dibangunnya Rumah Sakit Santo Yusup Boro (Hardawiryana, S.J.: 2002, 35). Pemberkatan biara dan rumah sakit dilakukan oleh Pastur Kalkens S. J. dan Pastur Satiman S. J. pada 4 Januari 1931. Pembukaan rumah sakit secara resmi dilakukan pada 5 Maret 1931 oleh Pastor Van Baal. Selain digunakan untuk merawat orang sakit, Rumah Sakit Santo Yusup juga digunakan sebagai tempat bersalin. Tenaga medis di Kalibawang pada saat itu terbatas, sehingga banyak ibu yang meninggal setelah melahirkan. Angka kematian ibu yang tinggi menyebabkan rumah sakit dipenuhi bayi yang tidak diambil oleh keluarganya. Semakin banyaknya bayi yang tidak diambil membuat rumah sakit berencana mendirikan panti asuhan. Rencana tersebut dimusyawarahkan antara pimpinan Suster-Suster Fransiskanes, yaitu Suster Fransisca Mulders Herlins Linders dengan Pastor Van Kalkens pada 18 Agustus 1934. Setelah disetujui, panti asuhan mulai dibangun pada 19 Desember 1934 dengan bangunan sederhana, yang terbuat dari batu dan anyaman bambu. Setelah selesai dibangun, kemudian diberkati oleh Pastor C. Tepperna, dengan 23 orang anak yatim-piatu (Winarno, 1988: 57).  
Riwayat Rehabilitasi : Pada tahun 2005-2006 dilakukan rehabilitasi besar meliputi pemasangan keramik pada lantai dan tembok, penggantian wc duduk yang sebelumnya menggunakan wc jongkok. Kemudian pembangunan ruang tamu beserta lorong yang menghubungkan antara ruang tamu dengan aula. Sebelumnya aula adalah kamar para lansia yang disekat dengan papan, saat ini sekat tersebut dibongkar dijadikan ruangan untuk kegiatan para lansia.
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Yayasan Brayat Pinuji
Alamat Pemilik : Jl. Ronggowarsito No. 8, Semarang
Nomer Kontak : 081326320677 (suster Diana)
Pengelolaan
Nama Pengelola : Panti Lansia Santa Monika (Eks Brayat Pinuji)
Nomer Kontak : 081229591237 (ibu Ita)
Catatan Khusus : -