Loading

Deskripsi Singkat

Dalem Singodikaran merupakan bangunan tradisional Jawa dengan tata bangunan berupa pendhapa, pringgitan, ndalem, dan gandhok.  

1) Pendhapa dengan atap Joglo, yaitu memiliki atap brunjung, penanggap dan emper. Masing-masing sektor dengan saka (tiang) dari kayu yaitu: bagian pamidhangan atau sektor guru dengan 4 (empat) sakaguru terdapat dhadha peksi dengan penutup singup dari anaman bambu; sektor penanggap dengan 12 (dua belas) saka penanggap. Sekor emper dengan ..(             ) saka emper.  
Atap brunung dan penanggap dari rangkaian bambu yang disebut “raguman”, atap emper dengan usuk dan reng dari kayu bukan raguman.  
Dinding pada bagian penanggap berupa gebyok (papan yang diatur rapat untuk dinding) dengan pintu dari kayu di bagian tengah depan. 

2) Pringgitan 
3) Ndalem 
4) Gandhok 

5) Pendhapa dengan dengan atap Joglo Sinom, yaitu memiliki atap brunjung, penanggap dan emper. Dinding pada bagianpenanggap berupa gebyok (papan yang diatur rapat untuk dinding) dengan pintu dari kayu di bagian tengah depan.  
Gandhok tengen sudah ada perubahan dengan tambahan bilik dengan atap kampung dan tambahan teras di depannya. 

Status : Bangunan Cagar Budaya
Periodesasi : Tradisional Jawa
Tahun : 1900
Alamat : Kadisono, Margorejo, Tempel, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.6616993729014° S, 110.33642526791° E

SK Walikota/Bupati : SK Bupati Sleman No 5.9/Kep.KDH/A/2018


Lokasi Rumah Singodikoro di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Dimensi Struktur
Komponen Pelengkap :
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Peristiwa Sejarah : Dalem Singodikaran dibangun oleh Kyai Singodikoro yang merupakan Canggah Sultan Hamengku Buwono II. Kyai Singodikoro merupakan lurah dari Kelurahan Kadisono, jabatan lurah dipegang turun menurun sampai dengan kemerdekaan. Secara turun-temurun lurah Kadisono adalah, Setrodikromo atau Kyai Puspojoyo, kemudian Ki Bekel Atemodikoro. Dalem Singodikaran digunakan sebagai kantor Kelurahan Kadisono sebagaimana lazimnya kalurahan-kalurah lain pada masa sebelum kemerdekaan.  Pada masa penjajahan digunakan sebagai tempat menyusun strategi perang gerilya dan sebagai tempat bersembunyi tentara pejuang. Pada masa penjajahan Jepang digunakan tentara Jepang atau Heiho sebagai tempat untuk melatih pemuda sebagai Keibodan.  Pada periode setelah kemerdekaan pernah digunakan untuk Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP) Negeri Tempel yang kemudian menjadi Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tempel. Saat ini Dalem Singodikaran digunakan untuk rumah tinggal keluarga 
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : R. Chaerul Wardana, S.E
Pengelolaan
Nama Pengelola : R. Chaerul Wardana, S.E
Catatan Khusus : Koordinat SK : 49 M,  X: 0426814 Y: 9153045