Loading

Bangsal Trajumas Kraton Yogyakarta

Status : Bangunan Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

Bangsal Trajumas merupakan salah satu bangunan utama di kompleks Sri Manganti Kraton Yogyakarta. Selain bangsal ini terdapat beberapa bangunan lain yang berada dalam halaman berbentuk persegi panjang berorientasi timur-barat dengan ukuran 43 m x 106 m yang dikelilingi pagar tembok yang merupakan bagian dari Cepuri Kraton Yogyakarta. Di halaman Sri Manganti ini terdapat bangunan utama lain selain Bangsal Trajumas, yaitu Bangsal Sri Manganti yang berada di bagian barat halaman.
Bangunan Bangsal Trajumas dibangun dengan konstruksi terbuat dari bahan kayu jati dengan bentuk arsitektur Limasan/ Joglo Trajumas Sinom Lambang Gantung. Bentuk tersebut dicirikan dengan jumlah saka guru yang beijumlah enam, berdasarkan komponen inilah maka disebut “Tajumas” yang berarti timbangan emas.

Status : Bangunan Cagar Budaya
Bagian dari : Kraton Yogyakarta
Kawasan : Kawasan Cagar Budaya Kraton
Alamat : -Kompleks Kraton Yogyakarta, Panembahan, Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.8071766907053° S, 110.36419324502° E

SK Gubernur : Keputusan Gubernur DIY Nomor 1


Lokasi Bangsal Trajumas Kraton Yogyakarta di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Jenis Struktur : Tradisional
Dimensi Struktur
Jenis Bangunan : Tradisional
Komponen Pelengkap :
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Deskripsi Atap : Konstruksi atap teratas (brunjung atau gajah) dengan atap penanggap dipisahkan dengan konstruk si lambang gantung, yaitu atap limasan susun dua dengan atap bagian bawah digantungkan pada atap bagian atas dengan empat buah saka bentung. Di bawah atap penanggap ditambahkan emper keliling empat sisi. Bahan penutup atap berupa sirap asbes lei. Di bagian atas terdapat pamidhangan yang disangga saka guru, dilengkapi dengan susunan balok tumpangsari. Konstruksi atap disangga oleh 6saka guru tinggi 5,31m, penampang 22 cm x 22 cm, dan 14 saka penanggap berukuran tinggi 2,89 m, penampang 15 cm x 16 cm, serta 22 saka emper berukuran tinggi 2,07 m, penampang 12 cm x 15 cm. Semua tiang di cat hijau tanpa omamen, serta memiliki umpak batu beromamen padma. Konstruksi atap disangga oleh 4 saka guru tinggi 6,28 m, penampang 30 cm x 30 cm, dan 12 saka penang gap berukuran tinggi 2,72 m, penampang 22 cm x 22 cm, serta 20 saka penitih berukuran tinggi 1,70 m, penampang 18 cm x 18cm. Terdapat 8 buah saka santen berukuran tinggi 2,70 m dan penampang bulat berdiameter 17 cm. Masing-masing saka santen ini terdapat dua buah di sisi utara dan sisi selatan pada blandar penanggap pamanjang dan blandar emper pamanjang.
Deskripsi Lantai : Lantai Bangsal Trajumas berupa tegel bermotif berukuran 20 cm x 20 cm. Permukaan lantai di bawah atap brunjung dan penanggap rata dalam satu bidang ( jerambahj dan lebih tinggi 30 cm dari lantai di bawah atap emper/ penitih ( jogan) yang ditinggikan 12 cm dari permukaan halaman Sri Manganti. Ukuran denah bangsal 16,61 m x 19,84 m.
Deskripsi Kolom/Tiang : Semua tiang di cat hitam dan memiliki omamen Wajikan dicat perada di setiap sisinya, serta memiliki umpak batu beromamen padma (kecuali saka santen yang tidak memiliki omamen Wajikan dan umpak) .
Desain : Limasan/ Joglo Trajumas Sinom Lambang Gantung.
Peristiwa Sejarah : Bangsal Trajumas merupakan komponen kelengkapan Kraton Yogyakarta yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwana I. Bangsal Trajumas semula berfungsi sama dengan fungsi bangsal Sri Manganti sebagai     tempat menanti/menunggu  ( pangrantunan) Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom, para Pangeran Sentana Dalem, Bupati Nayaka golongan lebet (dalam) beserta staf sipat (pangkat) Bupati ke atas pada saat Upacara dan Hajatan di Kraton.Beberapa perubahan fungsi Bangsal Trajumas antara lain:a. sebagai tempat pesaosan/ pacaosan (piket) abdi Dalem Prajurit Nyutra di emper sisi timur, bergantian dengan abdi Dalem Prajurit Ketanggung yang pesaosan/ pacaosan (piket) di Kemagangan;b. sekeliling emper Bangsal Trajumas difungsikan sebagai tempat menyediakan paring Dalem makanan yang diperuntukkan bagi abdi Dalem Penewu Mantri saat menonton pergelaran wayang orang;c. sebagai tempat Sekolah Sri Manganti dengan status Kelas Satu pada masa Sri Sultan Hamengku Buwana VI (1855-1877). Murid sekolah ini diperuntuk kan  bagi keturunan raja dan anak para abdi dalem yang berpangkat tinggi. Pada tahun 1915, Sekolah Sri Manganti berubah menjadi HIS ( Hollandch Inlandsche School) yang berpindah lokasi ke sebelah timur halaman Pagelaran dengan nama "Keputran School -,d. sebagai tempat pengadilan perkara pidana dan perdata pada masa Sri Sultan Hamengku Buwana VII (1877-1921);e. sebagai tempat acara midodareni (malam sebelum upacara panggih dalam prosesi pemikahan) pada masa Sri Sultan Hamengku Buwana VIII;f. sebagai tempat menyimpan sekaligus memamerkansebagian koleksi Kraton Yogyakarta untuk kepentingan pariwisata pada masa Sri Sultan Hamengku Buwana IX sampai sekarang.
Riwayat Pemugaran : -Tahun 2009 dilakukan pemugaran karena roboh akibat gempa bumi tahun 2006
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
Pengelolaan
Nama Pengelola : Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
Catatan Khusus : Pada peristiwa gempabumi di Yogyakarta 27 Mei 2006, Bangsal Trajumas mengalami kerusakan, kemudian dilaksanakan rekonstruksi pada tahun 2009. Pada peristiwa tersebut Bangsal Trajumas merupakan satu- satunya bangunan di dalam kompleks Kraton Yogyakarta yang mengalami keruntuhan total. Pada proses pemugaran diketahui terdapat indikasi penyimpangan prinsip pemugaran yang dilakukan sebelum tahun 2009 yang menjadi penyebab utama keruntuhan tersebut