Loading

Bangunan Rumah Jalan Ketandan Lor Nomor 58 Yogyakarta

Status : Bangunan Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

Bangunan rumah di Jalan Ketandan Lor Nomor 58 bergaya arsitektur Indis yang berada di dalam kawasan Pecinan dengan fasad gaya art deco. Bentuk ini merupakan satu-satunya yang terdapat di kawasan Ketandan. bangunan beratap pelana ( gable roof Ingang shan) dengan penutup atap dan bubungan berupa genting vlaam wama natural berbahan tanah liat. Bubungan atap pelana bangunan ini tidak sejajar dengan orientasi jalan di depannya. Bubungan atap membujur timur-barat sepanjang 28 m. Karakteristik Indis bangunan ini terlihat di bagian fasad yang terdapat gable berupa stepped gable serta jendela kisi-kisi kayu berupa gable window pada bagian timpanumnya. Hiasan pada ujung atas gable berupa acroterie berbentuk persegi menyerupai cerobong asap semu. Terdapat bovenlicht dengan hiasan kaca patri dengan partisi 4 buah bidang dengan bingkai kusen kayu. Bovenlicht persegi panjang di atas bukaan pintu masuk ini diapit oleh rooster di kedua sisi kanan dan kirinya. Pada data visual berupa foto bangunan tahun 1973 terlihat bahwa kanopi berupa konsol kayu dilapis papan kayu dan seng. Bagian depan bangunan merupakan beranda yang memiliki pagar tembok dengan dua kolom di kedua sisi akses masuk. Pada permukaan dinding pagar tembok terdapat omamen batu kali sebagai batu tempel ( rubble wall) setinggi 115 cm dari permukaan tanah. Denah bangunan berupa persegi panjang, satu lantai, berorientasi barat- timur, dan terdiri atas bangunan induk, ruang terbuka, dan bangunan belakang.
1. Bangunan induk
Bangunan ini berdenah persegi panjang berukuran 28 m x 5 m, terdiri atas bagian beranda, ruang depan, ruang tengah yang memiliki lorong dan dua kamar serta serambi belakang yang memiliki atap emper terpisah. Bagian beranda berukuran 3,27 m x 5 m, bagian muka terbuka tanpa dinding. Pada dinding sisi timur terdapat pintu ganda panel kayu yang diapit oleh jendela rangkap panel ganda. Masing-masing pintu dan jendela memiliki bovenlicht di atas kosen berupa jeruji besi yang berbentuk omamen geometris. Pintu tersebut menghubungkan ke ruang depan yang berdenah persegi panjang, berukuran 7,75 m x 5 m. Di dinding sisi timur pada bagian utara terdapat akses pintu selebar 1,5 m dengan daun pintu ganda panel kayu. Akses ini menghubungkan ruang depan dengan ruang tengah, lebar akses menjadi ukuran lebar lorong sepanjang ruang tengah yang di sisi utara dengan ujung lorong bagian timur berupa pintu lengkung yang berhubungan langsung dengan bagian serambi belakang. Ruang tengah terdapat dua kamar saling berhadapan di bagian sisi timur dan
barat masing-masing berukuran 4,7 m x 3,5 m, di antara kamar tersebut terdapat ruang 4,4 m tanpa sekat. Permukaan lantai bangunan memiliki 3 anak tangga di bagian beranda sebagai akses masuk dan satu anak tangga di serambi belakang. Penutup lantai berupa ubin abu-abu yang bermotif.
2. Serambi belakang
Bagian serambi belakang berukuran 3 m x 5,5 m berdenah persegi panjang menempel dengan bangunan induk, namun memiliki atap emper tersendiri. Permukaan lantai serambi belakang lebih rendah 50 cm dari lantai bangunan induk. Sisi timur serambi belakang memiliki pagar tembok tinggi 1 m dengan akses di bagian utara (sejajar dengan akses/lorong bangunan induk, yang menghubungkan bagian serambi belakang dengan ruang terbuka (halaman belakang).
3. Ruang terbuka
Bagian ruang terbuka berukuran 13,5 m x 5,5 m, memiliki bagian dapur dan kamar mandi di bagian tengah berdempet pada tembok sisi selatan. Pada tembok batas belakang/timur terdapat pintu belakang yang menghubungkan kaveling bangunan ini dengan jalan kecil/gang di belakangnya. Pada tembok bagian atas tepat di atas pintu belakang terdapat bentuk omamen bidang segitiga [ pediment) yang diapit bentuk menara kecil. Pada sisi utara ruang terbuka ini terdapat kaveling bangunan belakang.
4. Bangunan belakang
Bangunan belakang menempati kaveling berukuran 16,5 m x 5,5 m terdiri atas dua kamar berukuran 3 m x 3,5 m yang memiliki pintu dan jendela di sampingnya pada sisi dinding selatan. Di antara ke dua kamar terdapat dua toilet berukuran 1,3 m x 3 m. Di depan (sisi selatan kedua kamar dan toilet terdapat selasar lebar 2,5 m dan memiliki pagar tembok setinggi 1 m yang membatasinya dengan ruang terbuka. Di sebelah selatan kedua kamar dan toilet terdapat ruang cuci dan sumur yang tidak memiliki sekat dinding berukuran 2,5 m x 3 m. Bagian paling selatan terdapat penambahan ruang/ kamar berukuran 4,4 m x 5,5 m dengan pintu masuk berada di dinding barat sebelah selatan menghadap selasar

Status : Bangunan Cagar Budaya
Alamat : Jalan Ketandan Lor Nomor 58 -, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.7971880110691° S, 110.36679196546° E

SK Gubernur : Keputusan Gubernur DIY Nomor 1


Lokasi Bangunan Rumah Jalan Ketandan Lor Nomor 58 Yogyakarta di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Jenis Struktur : Kolonial
Dimensi Struktur
Jenis Bangunan : Kolonial
Fungsi Bangunan : Niaga
Komponen Pelengkap :
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Deskripsi Fasad : fasad gaya art deco.Karakteristik Indis bangunan ini terlihat di bagian fasad yang terdapat gable berupa stepped gable serta jendela kisi-kisi kayu berupa gable window pada bagian timpanumnya. Hiasan pada ujung atas gable berupa acroterie berbentuk persegi menyerupai cerobong asap semu
Deskripsi Konsol : konsol kayu dilapis papan kayu dan seng
Deskripsi Atap : bangunan beratap pelana ( gable roof Ingang shan) dengan penutup atap dan bubungan berupa genting vlaam wama natural berbahan tanah liat. Bubungan atap pelana bangunan ini tidak sejajar dengan orientasi jalan di depannya. Bubungan atap membujur timur-barat sepanjang 28 m.
Deskripsi Ventilasi : Terdapat bovenlicht dengan hiasan kaca patri dengan partisi 4 buah bidang dengan bingkai kusen kayu. Bovenlicht persegi panjang di atas bukaan pintu masuk ini diapit oleh rooster di kedua sisi kanan dan kirinya.
Fungsi Situs : Niaga
Fungsi : Niaga
Peristiwa Sejarah :  Pada permukaan tembok pilar utara bagian depan bangunan terdapat inskripsi nama “KWAN NIO TIO” sebagai pemilik awal bangunan ini. Pada ambang atas kosen pintu utama bangunan terdapat inskripsi dalam plakat logam bertuliskan “ONG TJIE MO" sebagai pemilik selanjutnya. Pemilik dan penghuni bangunan saat ini merupakan generasi ketiga dari Ong Tjie Mo. Bangunan ini merupakan rumah tinggal bergaya Indis yang berada di dalam kawasan Pecinan, yaitu suatu kawasan permukiman khusus warga beretnis Cina di dalam kota-kota periode pemerintahan Hindia-Belanda. Diberlakukannyaivijkenstelsel (undang-undang permukiman) pada tahun 1841 menghasilkan segregasi permukiman penduduk kota berdasarkan etnis berupa golongan Belanda/ Eropa, golongan Timur Asing (Cina, Arab, dan India), dan golongan Pribumi. Melalui undang-undang ini penduduk Cina tinggal bermukim hanya di wilayah khusus dan terpisah dengan kelompok etnis lain. Keberadaan penduduk etnis Cina di Yogyakarta ditempatkan pada kawasan Pecinan yang berlokasi antara Kompleks Kepatihan dan Pasar Beringhaijo, yang dekat pula dengan lokasi Benteng Vredeburg/ Loji Belanda. Kawasan ini dinamakan Ketandan, toponimi ini berasal dari kata “ka-tandha-an” yaitu tempat seorang “tandha” atau petugas penarik pajak. Dengan demikian, pada mulanya kawasan ini adalah tempat bermukim para penarik pajak (yang ditugaskan oleh Sultan) beserta keluarganya. Kemudian dalam Rijksblad van SultanaatJogjakarta Nomor 4 Tahun 1917 wilayah permukiman warga Cina di Yogyakarta terletak di daerah Ketandan, Ngabean, Malioboro, dan Kranggan.Selain sebagai penarik pajak, orang-orang Cina kala itu juga banyak yang berprofesi sebagai pedagang dan pengrajin. Rumah permukiman banyak dibangun pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 dengan model rumah-toko (ruko) atau shophouse yang dominan bergaya arsitektur Cina. Di Ketandan ini pula tempat tinggal Kapiten Cina yang diangkat untuk mengurus berbagai kepentingan orang-orang Cina di Yogyakarta. Pada Peta Yogyakarta tahun 1925 “Jogjakarta en Omstreken” bangunan rumah jalan Ketandan Lor Nomor 58 ini tergambar dalam blok bangunan yang telah berdiri pada deretan bangunan rumah- toko sisi timur poros jalan utara-selatan di tengah kawasan Ketandan penggal jalan bagian utara.
Pemilik
Pengelolaan