Pasiraman Umbul Binangun Tamansari berada di tengah kompleks Tamansari serta tepat berada di tengah sumbu barat-timur akses utama Tamansari. Tempat ini merupakan kompleks bangunan yang dilengkapi dengan kolam pemandian dan bangunan. Seluruh kompleks dikelilingi dinding tembok dan diberi gapura pada sisi
timur dan barat. Di banding dengan permukaan tanah yang ada di sekitamya, permukaan lokasi Pasiraman Umbul Winangun dibuat lebih rendah 3,4 m, sehingga untuk sampai ke selasar kolam harus menuruni tangga dengan lebar 3,6 m yang terdapat pada dinding barat dan timur berbentuk lorong dengan panjang 6,2 m. Gapura sebelah timur menghubungkan kompleks Pasiraman Umbul Winangun dengan gedong sekawan, sedang gapura barat menuju ke gapura agung.
Kompleks ini berdenah persegi panjang dengan ukuran 72,5 m x 22 m yang terdiri atas dua kelompok, yaitu kelompok utara dan kelompok selatan. Di kelompok utara terdapat dua buah kolam pemandian yang dipisahkan oleh suatu gang kecil. Sedang batas antara kelompok utara dan kelompok selatan dipisahkan oleh suatu bangunan bertingkat dua.
Kompleks Pasiraman Umbul Binangun terdiri atas:
1. Struktur:
a. Umbul Muncar, berada di sebelah selatan Gedhong Patehan, kolam pemandian ini berukuran 12,8 m x 17,7 m dengan kedalaman 133,37 cm. Memiliki tiga tangga turun ke dasar kolam selebar 2 m di sisi utara serta di sisi barat dan timur saling berhadapan. Di dalam kolam terdapat lima buah pancuran yang
menyerupai bentuk teratai terletak di keempat sudut dan tengah dasar kolam.
b. Umbul Kuras, berada tepat di selatan kolam pemandian Umbul Muncar. Ke dua kolam ini dipisahkan oleh semacam jembatan selebar 3,8m yang di bagian bawahnya diberi saluran yang menghubungkan ke dua kolam tersebut. Kolam ini berukuran 12,8 m x 19,1 m yang merupakan paling luas di dalam kompleks Umbul Binangun. Memiliki dua tangga turun ke dasar kolam selebar 2 m di sisi barat dan timur saling berhadapan dengan kedalaman dasar kolam 133,37 cm. Di dalam kolam terdapat lima buah pancuran yang menyerupai bentuk teratai terletak di keempat sudut dan tengah dasar kolam. Di sisi selatan kolam terdapat sebuah pancuran dengan bentuk kepala naga yang dilindungi bangunan yang menempel pada bangunan Gedhong Pesanggrahan.
c. Pasiraman Umbul Binangun, merupakan kolam pemandian ke tiga yang berada di paling selatan. Kolam ini berukuran luas 10,5 m x 12,6 m yang khusus diperuntukkan bagi wanita yang berada di sebelah selatan bangunan bertingkat. Memiliki tangga turun ke dasar kolam di sisi utara dengan lebar 3,8 m menuju ke dasar kolam sedalam 1.39 m. Di dalam kolam terdapat empat buah pancuran yang menyerupai bentuk teratai terletak di keempat
sudut.
d. Dinding tembok keliling memiliki tinggi 4,9 m dengan ketebalan 1,04 m.
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Peristiwa Sejarah | : | Kompleks Pasiraman Umbul Binangun dibangun bersamaan dengan kompleks Tamansari secara keseluruhan yang didirikan pada tahun 1758 M. Tahun pembangunan ini ditandai oleh kronogram candra sengkala memet Catur Naga Rasa Tunggal ("Empat Naga Satu Rasa") yang berarti angka tahun Jawa 1684.Sengkalan ini terdapat pada permukaan dinding GapuraPanggung. Bagian-bagian penting kompleks bangunan di Tamansari diselesai kan pada tahun 1691 Jawa yang ditandai candra sengkala memet lajering sekar sinesep peksi ("kuntum bunga dihisap burung") atau tahun 1765 M. Sengkalan ini terdapat di permukaan dinding Gapura Agung dan Gapura Panggung.Pasca peristiwa gempabumi di Yogyakarta pada tahun 1867 di masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VI, kompleks Pasiraman Umbul Binangun mengalami kerusakan berupa robohnya bangunan bertingkat pada Gedhong Pesanggrahan dan rusaknya konstruksi atap bangunan sayap barat. Setelah peristiwa tersebut, secara umum kompleks Tamansari mengalami kerusakan yang cukup parah dan menjadi terbengkalai. Hal ini menyebabkan banyak penduduk membangun hunian di antara bekas kebun dan puing bangunan tersebut kecuali pada area kompleks Pasiraman Umbul Binangun.Proses pemugaran Tamansari secara keseluruhan dilakukan sejak tahun 1977 dan upaya revitalisasi dilaksanakan pada tahun 1995, kemudian dilanjutkan pemugaran tahun 2002-2003. Peristiwa gempabumi Yogyakarta pada tahun 2006 kembali menghasilkan kerusakan pada beberapa bangunan yang sedang mengalami proses pemugaran sehingga dilakukan rehabilitasi dan perkuatan ulang. |
Nama Pemilik Terakhir | : | Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat |
Nama Pengelola | : | Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat |
Catatan Khusus | : | Luas bangunan Gedhong Patehan: 128 m2Luas bangunan selatan: 106 m2Luas lahan : 1.600 m2.Luas kompleks PUB: 1.765 m2 |