Kompleks Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta ini terletak di Jl. Hayam Wuruk no.9-11, RT 61/15 dusun Juwirahan, kelurahan Bausasran, kecamatan Danurejan, Yogyakarta dengan koordinat geografis X -7.79577 dan Y 110.37184. Kompleks ini menghadap ke timur dan terletak di Kawasan Bausasran, tidak jauh di sebelah selatan dari Stasiun Lempuyangan.
Belum diketahui secara pasti tanggal pendirian kompleks ini, karena kurangnya
dokumen yang menyatakan tentang asal-muasal kompleks ini. Namun, diperkirakan
kompleks ini dibangun sejak jaman kolonial Belanda sekitar tahun 1920an dan
digunakan sebagai rumah dinas kepala sekolah di wilayah yang sekarang menjadi
Bausasran.
Kompleks ini memiliki corak khas arsitektur Indis yang merupakan perpaduan
antara gaya Eropa dan tradisional Jawa. Ciri arsitektur Indis ini dapat dilihat
pada langit-langit ruang yang tinggi, jendela-jendela dan pintu besar dengan
ventilasi (bouvenlicht), tembok tebal,
plasteran batu kali pada fondasi yang terekspos, dan juga adanya bentukan gavel
(segitiga di bawah atap) dengan ventilasi dan pencahayaan berupa jendela.
Komponen bangunan masih dalam kondisi terawat dan sedang dilakukan renovasi.
Bangunan ini mempertahankan keasliannya dengan penggantian yang telah dilakukan
pada plafon dan atap sebagai perbaikan sekitar tahun 2015. Ada bagian yang
telah rusak seperti kanopi di bagian selatan yang lapuk. Selain itu ada pula
penambahan-penambahan yaitu penambahan rolling door di beberapa bagian ruang
dalam, beberapa jendela ada yang diganti dan ditambahkan frame alumunium di
bagian barat, dan penyekat di bagian depan banguann. Renovasi yang dilakukan
saat ini didanai oleh Pemkot.
Referensi:
| Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
| Jenis Struktur | : | Kolonial |
| Jenis Bangunan | : | Kolonial |
| Fungsi Bangunan | : | Perkantoran |
| Komponen Pelengkap | : |
|
| Deskripsi Fasad | : | Bangunan utara (Wiyata Sabha): Bangunan berarsitektur Indis peralihan (1890-1915) dengan ciri khas denah simetri penuh, pemakaian bahan bangunan utama dengan bata dan kayu, dinding pemikul dengan gevel-gevel depan yang mencolok. Bangunan selatan (Wiyata Sabha): penggunaan bahan bangunan untuk dinding menggunakan batu bata dengan plesteran. |
| Deskripsi Jendela | : | Bangunan utara (Wiyata Sabha): Bukaan pada jendela menggunakan pola lengkung semi circular, model jendela kupu tarung dan tanpa daun jendela.Bangunan selatan (Wiyata Sabha): Bukaan pada jendela menggunakan pola lengkung semi circular, model jendela kupu tarung dan tanpa daun jendela. |
| Deskripsi Pintu | : | Bangunan utara (Wiyata Sabha): Bukaan pada pintu menggunakan pola lengkung semi circular, model pintu kupu tarung dan tanpa daun pintu.Bangunan selatan (Wiyata Sabha): Bukaan pada pintu menggunakan pola lengkung semi circular, model pintu kupu tarung dan tanpa daun pintu. |
| Deskripsi Atap | : | Bangunan utara (Wiyata Sabha): Atap berbentuk limasan yang digabungkan dengan bentuk pelana. Bagian atap yang berbentuk pelana, menggunakan struktur pendukung atap berupa gable dimana atap terbentuk atas dua bagian datar yang dinaikkan pada pertemuan di tengahnya sehingga membentuk segitiga dan diakhiri dengan dinding yang berbentuk segitiga. Bangunan sebelah utara memiliki dua gable wall pada sebelah timur dan selatan. Dua gable wall tersebut memiliki hiasan bulat, lengkung dan persegi.Bangunan selatan (Wiyata Sabha): atap limasan yang digabungkan dengan atap pelana. Bagian atap yang berbentuk pelana, menggunakan struktur pendukung atap berupa gable (gunung-gunung) dimana atap terbentuk atas dua bagian datar yang dinaikkan pada pertemuan di tengahnya sehingga membentuk segitiga dan diakhiri dengan dinding yang berbentuk segitiga. Pada gable terdapat lubang angin bertipe jalusi/krepyak dan srawing berbahan kayu pada bagian depannya |
| Deskripsi Lantai | : | Bangunan utara (Wiyata Sabha): Lantai menggunakan tegel berwarna abu-abu polos dan bermotif dengan ukuran 200x200 mm. Bangunan selatan (Wiyata Sabha): Lantai menggunakan tegel berwarna abu-abu polos dan bermotif flora dengan ukuran 200x200 mm. |
| Deskripsi Ventilasi | : | Bangunan utara (Wiyata Sabha): Pada bangunan ini menggunakan tipe ventilasi jalusi/ krepyak jendela yang terpasang pada daun jendela dan pintu. Bangunan selatan (Wiyata Sabha): Pada bangunan ini menggunakan tipe ventilasi jalusi/ krepyak jendela yang terpasang pada daun jendela dan pintu. |
| Fungsi Situs | : | Perkantoran |
| Fungsi | : | Perkantoran |
| Peristiwa Sejarah | : | Bangunan ini memiliki ciri khas arsitektur Indis Peralihan yang berkembang pada tahun 1890-1915. Bangunan ini telah nampak ada peta tahun 1925. Pada keterangan peta, bangunan ini tertulis sebagai Javasche linnenweverij. |
| Nilai Sejarah | : | Pernah digunakan untuk 3 bagian dinas pendidikan yaitu Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan Pendidikan Non Formal |
| Nama Pemilik Terakhir | : | Pemerintah Kota Yogyakarta |
| Nama Pengelola | : | Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta |
| Alamat Pengelola | : | jl. Hayam Wuruk 9-11, Tegal Panggung, Danurejan, Yogyakarta |
| Catatan Khusus | : | 1. ada penambahan rolling door dibeberapa bagian ruang dalam. 2. Beberapa jendela ada yang diganti dan ditambahkan frame alumunium dibagian barat. 3. Pada tahun 1922 pernah digunakan sebagai rumah dinas kepala sekolah. 4. Kanopi di bagian selatan rusak/lapuk. 5. genteng diganti sekitar 1 tahun yang lalu. 6. ada penyekat di bagian depan. 7. renovasi yang dilakukan saat ini didanai oleh Pemkot.Deskripsi : Bangunan ini berada di komplek Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dalam kondisi terawat dan sedang dilakukan renovasi. Bangunan ini memiliki gaya arsitektur indis dengan beberapa penambahan, sedangkan komponen bangunan masih asli. |
