Bangunan Masjid Kagungan Dalem Jejeran memiliki ciri arsitektur bangunan Tradisional Jawa yang kental karena dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono III. Atapnya berbentuk limasan pada bagian serambi sedangkan pada bagian tengah menggunakan atap tajug yang tampak bersusun. Bangunan memiliki arah hadap ke Timur. Memiliki serambi yang cukup luas dengan bagian lantai serambi yang cukup tinggi dari tanah halaman disekitarnya. Terdapat struktur tiang yang cukup mendominasi pada bagian serambi. Lantai bangunan menggunakan lantai keramik namun pada lantai bagian tengah serambi menggunakan lantai dari kayu. Bangunan Masjid Kagungan Dalem ini memiliki luasan lahan sebesar 630 m2 dengan luas bangunan 468 m2.
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Komponen Pelengkap | : |
|
Tokoh | : | Sultan Hamengku Buwono III |
Peristiwa Sejarah | : | Masjid Mi’roojul-Muttaqiinalloh merupakan salah satu masjid kagungan dalem yang berdiri di atas tanah keraton Yogyakarta. Masjid ini berdiri sejak zaman pemerintahan Sultan Hamengku Buwono III pada akhir abad 16. Dusun Jejeran sendiri dikenal sebagai dusun santri sejak K. H. Nawawi membangun pesantren sejak tahun 1901. Sampai tahun 2014, jumlah pondok pesantren berkembang menjadi 8 buah (sumber: https://wonokromo.bantulkab.go.id/) |
Konteks | : | Di kawasan Masjid Mi’roojul-Muttaqiinalloh, terdapat makam istri Sultan Hamengku Buwono III. Selain itu, terdapat pula makam Kyai Jejer yang punya hubungan dekat dengan Sultan Agung Hanyorokusumah. Kyai Jejer adalah ayah dari Kanjeng Ratu Kilen yang menjadi istri dari Sultan Agung. Selain itu Kyai Jejer merupakan cucu dari Sunan Drajad yang bernama Syekh Syarifudin dan Sunan Bonang yang bernama Maulana Makdum Ibrahim. Kyai Jejeran juga merupakan cucu-cicit dari Sunan Ampel (Raden Ahmad Rahmatulloh). Oleh keraton Mataram, Kyai Jejeran dijuluki juru Suroprobo. (sumber: https://wonokromo.bantulkab.go.id/). |
Riwayat Pelestarian | : | Pasca gempa tahun 2006 bangunan masjid sebagian hancur dan dilakukan renovasi pada bagian bangunan utama dan pembuatan serambi namun dengan tetap mempertahankan kondisi arsitektur Jawa klasik. Saka guru ditinggikan setinggi 2 meter untuk memperkuat struktur.Pada tahun 2010 dilakukan penambahan dapur masjid Pada tahun 2018 dilakukan penggantian plafon Setiap tahunnya dilakukan pengecatan, dan perawatan rutin terhadap bagian masjid yang mengalami kerusakan |
Riwayat Penelitian | : | Wonokromo Bantul Kab. (2018, Januari 20). Masjid Kagungan Dalem di Dusun Jejeran. Retrieved from wonokromo.bantulkab.go.id: https://wonokromo.bantulkab.go.id/first/artikel/318-Masjid-Kagungan-Dalem-di-Dusun-Jejeran |
Riwayat Rehabilitasi | : | Pasca gempa tahun 2006 bangunan masjid sebagian hancur dan dilakukan renovasi pada bagian bangunan utama dan pembuatan serambi namun dengan tetap mempertahankan kondisi arsitektur Jawa klasik. Saka guru ditinggikan setinggi 2 meter untuk memperkuat struktur.Pada tahun 2010 dilakukan penambahan dapur masjid Pada tahun 2018 dilakukan penggantian plafon Setiap tahunnya dilakukan pengecatan, dan perawatan rutin terhadap bagian masjid yang mengalami kerusakan |
Nama Pemilik Terakhir | : | Kraton Yogyakarta |
Alamat Pemilik | : | Kraton Yogyakarta |
Nama Pengelola | : | KH Arif Irfan (52 Tahun) (Salah satu pengurus takmir Masjid) |
Alamat Pengelola | : | Dusun Jejeran Kel. Wonokromo Kec. Pleret Kab. Bantul Prov. Daerah Isti |
Nomer Kontak | : | 087839996038 |