Loading

Deskripsi Singkat

Situs Kota Baru Barat merupakan salah satu bagian dari permukiman untuk penduduk kota yang berasal dari golongan Eropa-Belanda pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda dengan konsep garden city, yang terdiri atas bangunan bergaya arsitektur Indis. Permukiman di lokasi ini dilengkapi fasilitas pendidikan, keagamaan dan ruang terbuka hijau.

Kantong permukiman di Kota Baru barat memiliki tata ruang radial konsentris dengan ditandai jalan raya (bulevard) sebagai poros jaringan jalan menuju ruang terbuka. Mataram Boulevard (saat ini bernama Jalan Suroto) yang berpangkal pada lapangan terbuka (saat ini Stadion Kridosono) lurus ke arah utara, jalan ini menjadi pembatas wilayah barat dan timur di kawasan Kota Baru. Penamaan kelompok jalan menggunakan nama gunung (Merapi, Merbabu, Sindoro, Sumbing, Ungaran, Prau, Lawu, dan Telomoyo) terdapat dalam Peta Kota Yogyakarta tahun 1925 skala 1:10.000. Di Situs Cagar Budaya ini pada awalnya hanya bangunan-bangunan rumah tinggal yang dilengkapi dengan sarana pendidikan, peribadahan, dan olah raga.

Situs Cagar Budaya ini mengandung Bangunan Cagar Budaya sebagai berikut:

1. SDN Ungaran I Yogyakarta
2. Museum Sandi
3. Gereja Santo Antonius
4. SMAN 3 Yogyakarta
5. Kantor Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta
6. Gedung Radio Republik Indonesia
7. Gedung PT. Asuransi Jiwasraya
8. Rumah Tinggal Mr. Djody Gondokusumo
9. Gereja Hurla Kristen Batak Protestan (HKBP)
10. Gedung Seminari
11. Kolese Santo Ignatius
12. Susteran Amal Kasih Darah Mulia
13. Bangunan Jl. Abu Bakar Ali No. 24
14. Bangunan Jl. Abu Bakar Ali No. 4
15. Bangunan Mess Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia Jl. Ahamd Jazuli No. 6
16. Bangunan Eks Gardu Listrik ANIEM
17. Bangunan Jl. I Dewa Nyoman Oka No. 7
18. Bangunan Jl. I Dewa Nyoman Oka No. 11
19. Bangunan Jl. Krasak No. 1
20. Bangunan Jl. Krasak No. 3
21. Bangunan Jl. Sabirin No. 7
22. Bangunan Jl. Sabirin No. 10
23. Bangunan Jl. Sabirin No. 23
24. Bangunan Jl. Sajiono No. 7
25. Bangunan Jl. Sajiono No. 11
26. Bangunan Jl. Sajiono No. 15
27. Bangunan Jl. Serma Taruna Ramli No. 5
28. Bangunan Jl. Serma Taruna Ramli No. 7
29. Bangunan Jl. Serma Taruna Ramli No. 10
30. Bangunan Jl. Supadi No. 11
31. Bangunan Jl. Supadi No. 15
32. Bangunan Jl. Supadi No. 17
33. Bangunan Jl. Telomoyo No. 1

Status : Situs Cagar Budaya
Alamat :

SK Gubernur : SK Gubernur No 62/KEP/2023


Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Dimensi Struktur
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Peristiwa Sejarah : Lokasi  ini  terkait dengan peristiwa sejarah Pertempuran Kota Baru 6-7 Oktober 1945 berupa insiden kontak senjata antara tentara Jepang dengan pejuang Indonesia sebagai akibat dari gagalnya  perundingan pelucutan senjata pasukan tentara Jepang di Yogyakarta. Dalam pertempuran tersebut gugur sejumlah pejuang Indonesia yang kemudian diabadikan menjadi nama-nama jalan di kawasan ini yaitu: Mataram Boulevard menjadi JI. Suroto,  Soembing Laan menjadi JI. Sabirin, Sindoro Laan  menjadi JI. Supadi, Wilis Laan menjadi JI. Sajiono,  Kroonprins Laan menjadi JI. Faridan M. Noto, Merapi Laan menjadi JI. Sunaryo, Merbaboe Laan menjadi JI.  Pattimura, Oengaran Laan menjadi JI. Taruna Ramli,  Tjode Weg menjadi Jl. Ahmad Jazuli, Jonouiere Boulevard menjadi JI. Abu Bakar Ali, dan Sport Boulevard- Sport Laan menjadi JI. Yos Sudarso. Pertempuran ini menandai menyerahnya Jepang di Yogyakarta yang berarti bebasnya Kota Yogyakarta dari tangan balatentara Jepang. Hal ini berarti secara utuh Yogyakarta mulai saat itu mutlak berada dalam kekuasaan Negara Republik Indonesia. Pertempuran ini menjadi peristiwa pertama yang mengawali periode perang kemerdekaan selama beberapa tahun kemudian.
Pemilik
Pengelolaan