Loading

Kantor Kalurahan Wijirejo (Eks Rumah Administratur Pabrik Gula Gesikan)

Status : Bangunan Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

Kantor Kalurahan Wijirejo (Eks Rumah Administratur Pabrik Gula Wijirejo) secara administratif terletak di Padukuhan Gesikan, Kalurahan Wijirejo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul. Bangunan ini dulunya merupakan Rumah Administratur Pabrik Gula Gesikan dan saat ini difungsikan sebagai Kantor Kalurahan Wijirejo. Bangunan tersebut merupakan satu-satunya yang tersisa dari Pabrik Gula (PG) Gesikan yang beroperasi di Bantul dari tahun 1860-an hingga tahun 1948. 

Kantor Kalurahan Wijirejo menunjukkan karakteristik gaya arsitektur Indis. Arsitektur Indis merupakan hasil adaptasi arsitektur Belanda dengan tradisional Jawa sehingga memiliki ciri-ciri bentuk bangunan Belanda dan tradisional. Bangunan berarsitektur Indis pada umumnya memiliki ruang-ruang yang luas dan tinggi sebagai pendingin udara, ruang dengan dinding tembok tebal berukuran satu batu, jendela yang dibuat lebar dan tinggi serta ditutup dengan panil-panil kaca, serta adanya tangga yang lebar di depan bangunan. Unsur arsitektur Indis pada Kantor Kalurahan Wijirejo terlihat pada beberapa komponen bangunan seperti ruang-ruang yang tinggi, dinding yang tebal, dan hiasan berupa tatanan batu andesit pada dinding luar bangunan. 

Kantor Kalurahan Wijirejo berdenah persegi Panjang dan ditutup dengan atap limasan. Bangunan menghadap arah barat. Pada bagian depan bangunan terdapat kuncungan yang berdenah persegi panjang dengan atap kampung. Kuncungan merupakan bangunan baru yang didirikan setelah gempa tahun 2006. Kuncungan berukuran 9 m x 5 m. Kuncungan ditopang oleh pilar beton bermotif hias dengan ukuran 30 cm x 29 cm yang tingginya 246 cm. Di depan dan samping kanan kiri kuncungan terdapat dua buah anak tangga yang lebarnya 45 cm dengan ketinggian masing-masing anak tangga 10 cm. Lantai kuncungan ditutup dengan keramik berwarna hitam berukuran 30 cm x 30 cm. 

Kantor Kalurahan Wijirejo terbagi menjadi tiga ruangan. Ruangan di sisi utara difungsikan sebagai Ruang Lurah, ruangan di tengah merupakan Ruang Pelayanan, sedangkan ruangan di sisi selatan digunakan sebagai ruang Kaur Tata Laksana dan Kaur Pangripta. Ruang Lurah serta Ruang Kaur Tata Laksana dan Ruang Kaur Pangripta masing-masing berukuran 8 m x 4 m. Sedangkan Ruang Pelayanan berukuran 10,5 m x 8 m. Tinggi ketiga ruangan dari lantai hingga eternit adalah 3,77 m, serta tebal dinding 25 cm.  

Kantor Kalurahan Wijirejo pada dinding bagian luarnya dihias dengan tatanan batu andesit yang dipasang hingga ketinggian 1 m. Hiasan dinding tersebut dipasang pada dinding utara, selatan, dan barat. Lantai bangunan ditutup dengan tegel berwarna abu-abu berukuran 20 cm x 20 cm. 

Pintu masuk Kantor Kalurahan Wijirejo telah diganti dengan pintu kaca. Pintu kaca berdaun dua dan berukuran 200 cm x 134 cm, serta daun pintunya berukuran 200 cm x 69 cm x 3 cm. Pintu masuk diapit oleh panil-panil kaca. 

Pada dinding barat Ruang Pelayanan terdapat dua buah jendela dari kayu berdaun satu. Jendela berukuran 154 cm x 86 cm, sedangkan daunnya berukuran 139 cm x 71 cm x 3 cm. Kusen jendela berukuran 15 cm x 7 cm. 

Pada dinding utara dan dinding selatan Ruang Pelayanan terdapat sebuah pintu kayu berdaun dua yang diapit oleh dua buah jendela kayu berdaun dua. Pintu di sisi utara menghubungkan Ruang Pelayanan dengan Ruang Lurah, sedangkan pintu di sisi selatan menghubungkan Ruang Pelayanan dengan Ruang Kaur Tata Laksana dan Kaur Pangripta. Pintu berukuran 244 cm x 144 cm, sedangkan daun pintunya berukuran 204 cm x 65 cm x 3 cm. Pada bagian pintu terdapat tiga buah kaca es. Masing-masing pintu diberi penutup berupa pintu koboi. Daun pintu koboi berukuran 128 cm x 60 cm x 3 cm. Pada bagian atas daun pintu koboi juga terdapat kaca es berukuran 38 cm x 8 cm. Jendela yang mengapit pintu-pintu tersebut berukuran 155 cm x 115 cm, dengan daun jendela berukuran 106 cm x 52 cm x 3 cm. Di atas jendela juga terdapat tiga buah kaca es yang masing-masing berukuran 35 cm x 14 cm.  

Pada sisi timur Ruang Pelayanan terdapat tiga buah pintu kayu berdaun dua. Pintu-pintu tersebut menghubungkan Ruang Pelayanan dengan Ruang Carik, selasar menuju aula, dan ruang rapat. Ketiga pintu memiliki ukuran yang sama, yakni 241 cm x 143 cm, dengan daun pintu berukuran 232 cm x 66 cm x 3 cm. 

Pada dinding barat Ruang Lurah, Ruang Kaur Tata Laksana dan Ruang Kaur Pangripta terdapat masing-masing sebuah jendela kayu berdaun dua. Pada dinding utara Ruang Lurah dan dinding selatan Ruang Kaur Tata Laksana serta Ruang Kaur Pangripta juga terdapat dua buah jendela kayu berdaun dua. Jendela-jendela tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Jendela berukuran 246 cm x 169 cm, serta daun jendelanya berukuran 139 cm x 70 cm x 3 cm. Kusen jendela berukuran 15 cm x 7 cm.  

Pada sudut barat daya Ruang Kaur Tata Laksana terdapat brankas tanam yang membuka ke atas. Tinggi brankas termasuk plesterannya ialah 68 cm. Bagian atas brankas berukuran 44 cm x 26,5 cm. Brankas terbuat dari besi dan dilengkapi dengan dua kode kombinasi huruf A sampai H, satu kode kombinasi angka 1 sampai 8, serta sebuah gembok. Gembok berukuran 12 cm x 8 cm. Saat ini brankas tidak digunakan lagi. 

Status : Bangunan Cagar Budaya
Periodesasi : Kolonial (Belanda/Cina)
Alamat : Padukuhan Gesikan, Wijirejo, Pandak, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.901133° S, 110.298837° E

SK Walikota/Bupati : SK BUP Bantul 548/2022


Lokasi Kantor Kalurahan Wijirejo (Eks Rumah Administratur Pabrik Gula Gesikan) di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Jenis Struktur : Kolonial
Dimensi Struktur
Jenis Bangunan : Kolonial
Fungsi Bangunan : Perkantoran
Komponen Pelengkap :
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Deskripsi Fasad : Kantor Kalurahan Wijirejo menunjukkan karakteristik gaya arsitektur Indis.
Deskripsi Jendela : Pada dinding barat Ruang Pelayanan terdapat dua buah jendela dari kayu berdaun satu. Jendela berukuran 154 cm x 86 cm, sedangkan daunnya berukuran 139 cm x 71 cm x 3 cm. Kusen jendela berukuran 15 cm x 7 cm.
Deskripsi Pintu : Pintu masuk Kantor Kalurahan Wijirejo telah diganti dengan pintu kaca. Pintu kaca berdaun dua dan berukuran 200 cm x 134 cm, serta daun pintunya berukuran 200 cm x 69 cm x 3 cm. Pintu masuk diapit oleh panil-panil kaca. 
Deskripsi Atap : Atap kampung
Deskripsi Lantai : Keramik berwarna hitam berukuran 30 cm x 30 cm.
Deskripsi Kolom/Tiang : Pilar beton bermotif hias dengan ukuran 30 cm x 29 cm yang tingginya 246 cm.
Fungsi Situs : Perkantoran
Fungsi : Perkantoran
Peristiwa Sejarah : Kalurahan Wijirejo merupakan kalurahan bentukan baru yang dilaksanakan pada tahun 1946. Kalurahan ini merupakan gabungan dari kalurahan-kalurahan lama, yaitu Kalurahan Gesikan dan Kalurahan Kauman. Kantor Kalurahan Wijirejo menempati bangungan peninggalan Belanda yakni eks Eks Rumah Administratur Pabrik Gula Gesikan.  Sejarah Pabrik Gula Gesikan Bangunan tersebut didirikan pada tahun 1923 untuk menunjang kebutuhan operasional PG Gesikan.  Berdasarkan keterangan dari Bapak Joko (42), Kabag Keuangan Kalurahan Wijirejo dan Bapak Widodo, Jagabaya Kalurahan Wijirejo, dulu Eks Rumah Administratur PG Gesikan memiliki arah hadap ke selatan. Akan tetapi tidak diketahui dengan pasti kapan arah hadap bangunan diubah ke arah barat. Pada tahun 1948 bangunan PG Gesikan dibumihanguskan seperti halnya bangunan-bangunan pabrik dan kantor-kantor saat terjadi Agresi Militer Belanda II. Pembumihangusan ini merupakan perintah dari Pemerintah Bantul untuk mencegah bangunan dimanfaatkan oleh Belanda. PG Gesikan saat ini hanya tersisa puing-puingnya saja. Meskipun begitu Bangunan Eks Rumah Administratur PG Gesikan selamat dari peristiwa tersebut dan saat ini dimanfaatkan sebagai Kantor Kalurahan Wijirejo. Kantor Kalurahan Wijirejo pada saat gempa 27 Mei 2006 tidak mengalami kerusakan yang berarti. Daun pintu dan daun jendela pernah diganti akan tetapi kusen-kusennya masih asli kecuali pintu masuk Ruang Pelayanan.  
Nilai Sejarah : Berhubungan dengan sejarah industri gula di Jawa terutama di wilayah Yogyakarta. Pabrik Gula Gesikan dibangun oleh Nederland Handel Maatschappij pada tahun 1865 di Gesikan, Bantul. PG Gesikan merupakan salah satu dari delapan pabrik gula di Yogyakarta yang dapat bertahan dari malaise yang melanda dunia pada tahun 1929-1939. Selain itu Pabrik Gula Gesikan merupakan bukti perjuangan masyarakat Wijirejo saat terjadi Agresi Militer Belanda II tahun 1948
Nilai Ilmu Pengetahuan : Memberikan informasi tentang model arsitektur bergaya Indis yang berkembang pada abad 19. Selain itu Kantor Kalurahan Wijirejo mempunyai potensi untuk diteliti oleh bidang ilmu arkeologi, sejarah, arsitektur, dan teknik bangunan.
Nilai Budaya : Memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa, yaitu sebagai bangunan yang mencerminkan jati diri suatu bangsa, kedaerahan atau komunitas tertentu. 
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Pemerintah Kalurahan Wijirejo
Pengelolaan
Nama Pengelola : Pemerintah Kalurahan Wijirejo
Catatan Khusus : Koordinat pada NR: 49 X: 9126567 Y: 422712 Mdpl : 64 meter