Makam KGPAA Paku Alam V berada di teras I, yaitu teras paling tinggi di kompleks Makam Girigondo. Tempat tersebut dikelilingi tembok dan pagar besi berukuran tinggi 2,4 meter. Gapura masuk berupa gapura paduraksa dengan pintu gerbang berupa jeruji besi. Pada pagar gapura paduraksa terdapat simbol Pakualaman, berbentuk mahkota dan padi yang di dalamnya terdapat tulisan “PA V”. Di bawah tulisan tersebut terdapat inskripsi beraksara Jawa yang alih aksaranya adalah “Girigondo”. Di sebelah kiri pintu masuk terdapat tulisan angka tahun 1900 dan di sebelah kanan pintu masuk terdapat tulisan aksara Jawa yang alih aksaranya adalah 1890, yaitu tahun Jawa yang kalau dikonversi ke masehi menunjukkan angka tahun 1900 masehi. Teras I berbentuk segi empat dengan ukuran 32 m x 21,55 m.
Makam KGPAA Paku Alam V berbahan batu marmer berwarna abu-abu kehitaman. Di bagian nisan sisi utara bagian dalam terdapat kaligrafi huruf Arab yang dibaca Allah dan tulisan PA V di bawahnya. Di bagian nisan sisi selatan terdapat kaligrafi huruf Arab yang dibaca Muhammad. Di bagian atas jirat terdapat tulisan Jawa berbunyi “Kanjeng Gusti Paku Alam Kaping V, surud dalem nalika dinten Selasa Legi tanggal 13 Rejeb ing tahun Je 1830, utawi kaping 6 Desember 1900”.
Makam tersebut berukuran:
Ukuran Nisan:
Tinggi : 87 cm
Lebar : 48 cm
Tebal : 5 cm
Ukuran Jirat:
Panjang : 165 cm
Lebar : 60 cm
Tinggi : 36 cm
Makam dinaungi krobongan berbahan kayu dengan empat tiang penyangga. dengan ukuran panjang c 240 cm, lebar cungkup 130 cm, dan ketinggian 168 cm (tinggi tanpa ornamen cungkup). Tiang berbentuk membulat di sisi tengah dan segi empat pada unjung atas dan bawahnya. Masing-masing tiang berukuran 10 cm x 10 cm, dengan umpak berupa plester semen berukuran 14 cm x 14 cm.
Keterawatan | : | / |
Dimensi Benda | : |
Panjang - Lebar Tinggi Tebal Diameter - Berat - |
Fungsi Dulu | : | Makam |
Fungsi Sekarang | : | Makam |
Tokoh | : | KGPAA Paku Alam V |
Konteks | : | Kompleks Makam Girigondo terletak terletak di atas bukit. Teras tertinggi di kompleks makam tersebut, yaitu teras I dimakamkan KGPAA Paku Alam V, KGPAA Paku Alam VI, KGPAA Paku Alam VII, dan KGPAA Paku Alam VIII. KGPAA Paku Alam I hingga KGPAA Paku Alam IV dimakamkan di Kompleks Makam Kotagede. Dikarenakan lokasi Kompleks Makam Kotagede sudah penuh, KGPAA Paku Alam V berinisiatif untuk mencari permakaman baru. Orientasi pemilihan lokasi makam yang baru adalah di daerah Kulon Progo. Hal tersebut berkaitan erat dengan asal-usul KGPAA Paku Alam V yang merupakan putra KGPAA Paku Alam II dari garwa (istri) Ampeyan bernama Raden Ayu Resminingdiah yang berasal dari daerah Trayu, Kulon Progo. Sebelum menentukan Girigondo sebagai lokasi yang dipilih, KGPAA Paku Alam V melakukan perjalanan ke beberapa tempat yang memungkinkan digunakan sebagai makam Pakualaman. Ketika perjalanan sampai di Girigondo, beliau mencium bau yang harum. Menurutnya, lokasi yang berbau harum tersebut mempunyai kharisma tersendiri. Pada akhirnya KGPAA Paku Alam V menetapkan tempat itu sebagai lokasi pemakamannya, yang kemudian disebut dengan Girigondo (Sosrosoedarmo, R.M.P., 1931.) Makam Girigondo pertama kali dibangun pada tahun 1900, hal tersebut dapat dilihat dari inskripsi yang terdapat di gapura makam teras I. Di bagian kanan gapura paduraksa juga terdapat angka tahun 1900 dan di bagian kiri terdapat angka Jawa yang berarti tahun 1830 J atau sama dengan tahun 1900. Angka tahun 1900 M atau 1830 J menunjukkan tahun pembuatan kompleks makam Girigondo. Di bagian atas pintu gerbang terdapat tulisan Jawa yang dibaca “Girigondo”. |
Nama Pemilik Terakhir | : | Puro Pakualaman |
Nama Pengelola | : | Puro Pakualaman |