Loading

Kompleks Masjid Gedhe Mataram Kotagede

Status : Situs Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

-

Status : Situs Cagar Budaya
Periodesasi : Islam
Kawasan : Kawasan Cagar Budaya Kotagede
Alamat :

SK Gubernur : No 29/KEP/2021


Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Dimensi Struktur
Fungsi Bangunan : Pemujaan
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Tema : Religi/Keagamaan
Fungsi Situs : Pemujaan
Jumlah WBCB : 5
Fungsi : Pemujaan
Tokoh : Panembahan Senopati
Peristiwa Sejarah : Kotagede merupakan bekas ibukota kerajaan Mataram Islam yang menurut Babad Tanah Jawi didirikan oleh Ki Ageng Pamanahan di atas tanah hutan Mentaok. Kotagede menjadi terkenal karena merupakan tempat makam Senopati, raja Mataram Islam pertama, beserta kerabat dan keturunannya. Dahulu Kotagede berada di bawah dua daerah pemerintahan yang masing-masing mempunyai administrasi pemerintahan sendiri yaitu Kotagede Yogyakarta dan Kotagede Surakarta. Oleh karena dimiliki oleh dua keraton tersebut, maka Kotagede dianggap sebagai tanah pusaka bagi Kasunanan Surakarta dan Yogyakarta.
Konteks : Masjid Gedhe Kotagede merupakan masjid pertama dan kemudian pada awal abad ke-20 dibangun Masjid Perak oleh Organisasi Muhammadiyah.
Riwayat Rehabilitasi : Tahun 1796 perluasan serambi bagian sisi timur oleh Kasunanan Surakarta. Tahun 1867 perbaikan pasca kerusakan akibat letusan gunung Merapi. Tahun 1926 penggantian abhan atas dari sirap menjadi genteng oleh organisasi Muhammadiyah pasca kerusakan akibat peristiwa kebakaran pada tahun 1919. Tahun 1926 pembangunan tugu dan pagar masjid oleh Sunan Paku Buwono X Tahun 1995 pembuatan lengkung atas dari logam oleh takmir masjid pada setiap jalan masuk ke serambi dari pelataran melewati kolam depan dan samping serambi. Tahun 1997 pemasangan lantai teraso pada ruang utama (liwan) masjid. Tahun 2002-2003 – Rehabilitasi oleh Dinas Kebudayaan DIY meliputi penggantian lantai dari bahan teraso, menjadi marmer untuk ruangan induk (liwan). Pawestren, serambi, emper serambi dan bagian kuncungan, bangsal kanan dan bangsal kiri, serta pelapisan dinding dan dasar parit/kolam dengan bahan terakota, penggantian dinding dan alas bak wudu bagian putra, dan perbaikan gapura, dinding pagar masjid. Kegiatan rehabilitasi dilakukan juga penggantian lantai teraso menjadi marmer pada Bangsal Pecaosan utara dan selatan, serta penambahan beberapa bangunan baru seperti ruang takmir di sebelah utara pawudlon (tempat berwudu) laki-laki, bangunan gudang dan kamar mandi di sebelah selatan bangunan masjid, ground tank di bawah tanah untuk fasilitas pemadam kebakaran, dan ruang genset di sebelah utara masjid. Selain itu, dilakukan penggantian atap genting kodok menjadi berbahan metal aluminium pada bangunan utama, pawestren, serambi utara, serambi dan emper serambi, serta bangsal kanan dan kiri. Tahun 2003 penambahan menara pengeras suara oleh Dinas Kebudayaan DIY. Tahun 2004 perbaikan bangunan masjid beserta bangsal-bangsal di kompleks masjid dan makam. Tahun 2007 rehabilitasi dan konsolidasi bangunan pasca kerusakan gempa 27 Mei 2006 oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta Tahun 2015 rehabilitasi pada bangunan utama, pawestren, gudang sisi selatan masjid dan emper kiwa, pawudlon putra, kantor sekretariat masjid oleh Dinas Kebudayaan DIY.
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
Alamat Pemilik : Jl. Rotowijayan Blok No. 1, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyaka
Pengelolaan