Loading

Gedung Tjahjono Adi Universitas Gadjah Mada

Status : Bangunan Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

Bangunan Gedung Tjahjono Adi UGM merupakan bagian dari Gedung Pantja Dharma. Pantja memiliki arti lima dan dharma berarti ajaran atau ilmu pengetahuan. Gedung Tjahjono Adi memiliki fasad bangunan yang simetris. Atap bangunan merupakan atap limasan. Atap bangunan menggunakan genteng keramik model gelombang. Pintu yang digunakan adalah pintu ganda berukuran besar dengan bahan kayu dan jendelanya model krepyak. Pada bagian jendela terdapat tritisan dan bovenlicht. Bovenlicht tersebut juga terdapat pada fasad bangunan di atas kanopi teras. Terdapat dua buah bangunan seperti menara, yang posisinya mengapit pintu utama gedung dan memiliki rooster.

Gedung ini menghadap ke barat, mempunyai denah persegi panjang berjajar tiga dan membentuk seperti huruf “E”. Keseluruhan bangunan berukuran panjang 79,2 m dan lebar 70,4 m serta terdiri atas dua lantai.

Bangunan Gedung Tjahjana Adi terbagi dua yaitu sebuah bangunan induk yang membujur dari utara ke selatan menghadap ke timur dan tiga bangunan lainnya menyambung dengan bangunan induk dan membujur ke arah barat. Di antara bangunan yang membujur ke arah barat terdapat ruang terbuka sebagai taman.

Pada pintu masuk bangunan induk terdapat semacam kanopi yang disangga dua buah tiang dari beton disisi timur. Atap kanopi berupa pelat beton dengan langit-langit yang menunjukan bekas anyaman bambu untuk alas cor beton. Di atas kanopi terdapat jendela panil kaca sebanyak 6 buah. Di utara dan selatan pintu masuk terdapat bentuk semacam menara yang dihias dengan roster berbentuk geometris pada dindingnya. Pintu bangunan model geser dan jendela berbentuk krepyak berjajar. Pintu utama berupa pintu geser berukuran 270 cm x 30 cm, terbuat dari kayu dengan ventilasi besi pada bagian atas. Di kanan kiri pintu utama terdapat jendela berukuran 260 cm x 160 cm dengan daun jendela yang menggunakan arah bukaan kedepan. Pada kanan-kiri pintu utama terdapat daun jendela berupa kaca patri warna warni dengan motif yang menampilkan logo UGM pertama. Dinding berupa pasangan bata berplester dengan ketebalan 40 cm, ketinggian lantai 42 cm diatas muka tanah. Lantai bangunan terbuat dari tegel abu-abu berukuran 20 cm x 20 cm. Bangunan induk terdiri dari hall ruang lobi dengan 4 ruang pada sisi kiri dan kanannya. Hall berupa ruang berbentuk persegi panjang yang dibatasi ruang pada kanan kirinya. Lantai terbuat dari keramik putih variasi keramik abu-abu pada bagian tepi. Pada hall ini terdapat 6 buah pilar beton yang dilapisi kayu setinggi 1 m. Ruang-ruang di sisi kanan dan kiri hall terdiri atas 6 buah. 2 buah ruang paling depan merupakan kaki menara, sehingga merupakan ruang berbentuk bujursangkar. Lantai 2 serupa dengan lantai 1. Pada bagian depan ruang tersebut, terdapat pintu dari kayu yang dibuka dengan cara digeser ke samping. Ruang tersebut merupakan lobi. Bagian ruang ini terdapat enam tiang penyangga dari beton. Dari ruang lobi, terdapat sebuah tangga menuju bagian lantai dua. Pada lantai atas dan bawah ruangan diapit selasar terbuka yang dibatasi oleh pagar tembok.

Bangunan sisi utara beratap limasan dan berdenah persegi panjang. Bangunan terdiri atas 11 ruang serta dua buah kamar mandi di ujung barat bangunan. Dinding bangunan berupa pasangan batu bata berplester dengan ketebalan 40 cm, ketinggian lantai 42 cm di atas muka tanah. Di masing-masing lantai terdapat selasar di depan ruang. Bangunan ini mempunyai ventilasi berbentuk geometris berupa lingkaran-lingkaran besar serta persegi panjang.

Bangunan tengah beratap limasan dan berdenah persegi panjang. Bangunan menghadap ke utara. Dinding bangunan berupa pasangan batu bata berplester dengan ketebalan 40 cm, ketinggian lantai 42 cm di atas muka tanah. Di masing-masing lantai terdapat selasar yang mengapit ruangan.

Bangunan sisi selatan beratap limasan dan berdenah persegi panjang. Dinding bangunan berupa pasangan bata berplester dan cat dengan ketebalan 40 cm, ketinggian lantai 42 cm di atas muka tanah. Di masing-masing lantai terdapat selasar di depan ruang. Bangunan ini mempunyai ventilasi berbentuk geometris berupa lingkaran-lingkaran besar serta persegi panjang.

 


Status : Bangunan Cagar Budaya
Periodesasi : Pasca Kemerdekaan
Nama Lainnya : Gedung Pantja Dharma atau Gedung Sekip Unit III
Alamat : , Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.7751446477031° S, 110.37333155398° E

SK Walikota/Bupati : Keputusan Bupati Sleman No. 79.17/Kep.KDH/A/2021


Lokasi Gedung Tjahjono Adi Universitas Gadjah Mada di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Dimensi Struktur
Komponen Pelengkap :
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Nilai Sejarah : Gedung Tjahjono Adi berperan penting dalam sejarah pendidikan tinggi Indonesia pasca kemerdekaan. Selain itu, Gedung Tjahjono Adi merupakan bagian dari kompleks Pantja Dharma yang pernah digunakan untuk pertemuan Colombo Plan.
Nilai Ilmu Pengetahuan : Gedung Tjahjono Adi sebagai referensi untuk teknik membangun dengan konstruksi beton dan penghawaan alami dengan ventilasi silang untuk bangunan berlantai banyak
Nilai Pendidikan :  Gedung Tjahjono Adi dibangun untuk menunjang kegiatan pendidikan di Universitas Gadjah Mada.
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Universitas Gadjah Mada
Pengelolaan
Nama Pengelola : Universitas Gadjah Mada