Candi Apit Selatan Candi Prambanan merupakan candi yang berada di dalam Kompleks Candi Prambanan. Bangunan Candi Apit Selatan Candi Prambanan berada di Padukuhan Karangasem, Kalurahan Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada 13 Desember 1991, Bangunan Candi Apit Selatan Candi Prambanan Bersama candi-candi lainnya di Kompleks Candi Prambanan ditetapkan menjadi warisan budaya dunia (World Heritage) yang beridentitas nama Prambanan Temple Compounds (Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Lumbung, Candi Bubrah, dan Candi Asu) dengan nomor C.642. Mengikuti ketetapan UNESCO, pada 1998 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Kompleks Candi Prambanan sebagai Kawasan Cagar Budaya peringkat nasional berdasarkan surat keputusan No. 157/M/1998 dan diperbarui kembali berdasarkan surat keputusan No. 278/M/2014.
Candi apit merupakan salah satu kelompok candi yang ada di Kompleks Candi Pramabanan. Kata “apit” dapat diartikan sebagai pendamping. Artinya keberadaan candi apit mendampingi candi utama. Keberadaan Candi Apit terletak pada dua pintu masuk sisi utara dan sisi selatan menuju halaman I Candi Prambanan.
Bangunan Candi Apit Selatan Candi Prambanan memiliki pola tapak persegi dengan bentuk semakin ke atas semakin meruncing dan berakhir pada kemuncak yang berbentuk ratna.
Struktur Bangunan Candi Apit Selatan Candi Prambanan terdiri dari bagian candi berupa kaki yang melambangkan bhurloka (dunia bawah), bagian tubuh yang melambangkan bhuwarloka (dunia manusia) dan bagian atap yang melambangkan swarloka (dunia dewa). Penjelasan bagian-bagian Bangunan Candi Apit Selatan Candi Prambanan sebagai berikut :
A. Kaki Candi
Pada kaki Candi Apit Selatan Candi Prambanan terdapat tangga yang mempunyai ukuran lebar 1,80 meter dengan 13 anak tangga. Pipi tangga dihias dengan sepasang makara di pangkal pipi tangga tersebut.
Bagian yang menarik dari Candi Apit Selatan Candi Prambanan adalah adanya lapik badan candi yang rendah, tetapi disusun sedemikian rupa sehingga selasar yang sempit terdapat di atasnya. Lapik ini hanya terdiri beberapa bingkai pita, kemudian dinding yang lebar dan diakhiri oleh bingkai rata lagi. Dinding lapik dihias oleh ragam hias sulur gelung yang disusun dalam panil-panil.
Di atas lapik yang juga berfungsi sebagai selasar ini terdapat kaki badan candi atau perbingkaian badan candi yang terdiri atas susunan bingkai yang lazim, tetapi tidak ada bingkai yang berpola hias.
B. Tubuh Candi
Di dalam relung Candi Apit Selatan Candi Prambanan terdapat relief wanita, yang mempunyai sirascakra. Wanita dalam relief tersebut digambarkan duduk bersila di atas lapik berhias, bertangan 4, tangan kanan depan dalam sikap waramudra dan tangan kiri depan diletakkan di atas pangkuan. Tangan kanan belakang memegang bunga teratai yang sedang mekar, dan tangan kiri· memegang camara (pengibas lalat). Tokoh wanita ini tidak diketahui identitasnya.
Pada bagian relung dihiasi dengan kepala kala yang dihubungkan dengan sepasang makara yang berhadapan dan makara ini diletakkan di atas sepasang pilaster. Di bawah rahang kala diberi hiasan genta bergantungan. Di antara relung-relung tersebut terdapat bidang polos, tetapi bagian atas dan bawahnya berhias. Berbagai ragam hias hanya terlihat pada dinding Candi Apit Selatan sisi selatan, dan tidak nampak pada dinding sisi utara. Hal ini dikarenakan banyak batu asli Candi Apit Selatan Candi Prambanan yang telah diganti baru.
Pintu candi dihias dengan kepala kala yang dihubungkan dengan sepasang makara di bingkai pintu bagian bawah. Di atas kepala kala terdapat bingkai rata dengan deretan simbar di atasnya, selanjutnya terdapat atap gapura yang terdiri atas satu undakan dengan puncak undakan atap tersebut merupakan gabungan antara bingkai rata, simbar dan keben bersusun.
Bilik Candi Utara Candi Prambanan memiliki ukuran 2,60 x 2,60 meter.
C. Atap Candi Atap
Candi Apit Selatan Candi Prambanan terlihat lebih ramping dari pada atap candi-candi utama lain, karena tidak ada bagian atap penampil candi. Atap terdiri atas 3 tingkatan dan langsung terdapat kemuncak berupa amalaka tinggi yang memanjang ke atas, yang menyebabkannya terkesan ramping.
Tingkatan pertama diawali oleh beberapa bingkai rata, kemudian disusul oleh bingkai kumuda dan bingkai pita dengan deretan simbar. Kemudian terdapat deretan amalaka tinggi yang pada setiap sisi diletakkan secara berderet. Di atas deretan amalaka ini terdapat dinding yang terbagi dalam beberapa bidang penghias, tingkatan kedua dan ketiga tidak memiliki kumuda. Jumlah seluruh amalaka tinggi yang menghias atap Candi Apit Selatan Candi Prambanan termasuk kumuncak adalah 45.