Loading

Deskripsi Singkat

Sendang Bengkung secara administratif terletak di Padukuhan Cempluk RT 8, Kalurahan Mangunan, Kapanewon, Dlingo, Kabupaten Bantul. Sumber Bengkung berada atas Bukit Sudimoro. Sumber Bengkung merupakan sumber air alami yang dimanfaatkan untuk kepentingan Makam Raja-raja Imogiri dan masyarakat.
Sumber air dialirkan ke dalam dua buah bak. Bak sebelah selatan berukuran 115 cm x 91 cm. Bak sebelah utara berukuran 91 cm x 60 cm. Di antara kedua bak terdapat dinding pembatas dengan celah atau pintu air selebar 35 cm. Dinding pembatas kedua bak tebalnya 24 cm. Kedalaman air pada musim penghujan 131 cm. 
Di sebelah timur bak sisi selatan terdapat dinding pembatas dari pasangan bata berplester hingga langit-langit bangunan. Di sebelah timur bak sebelah utara terdapat dua petakan tanah yang dibatasi oleh pasangan bata berplester. Petak sebelah timur berukuran 83 cm x 75 cm, sedangkan petak sebelah barat berukuran 75 cm x 44 cm. Tebal dinding pembatas petak 10 cm. Pada sebelah timur petak terdapat dinding dari tatanan batu. Pada dinding petak tanah yang berbatasan dengan kolam sisi barat terdapat lubang-lubang berdiameter 2 cm.Sendang Bengkung terlindungi oleh bangunan berpintu besi berdaun satu yang pada hari-hari biasa dikunci oleh juru pelihara. Bangunan berdenah persegi panjang dan menghadap barat. Ukuran bangunan 2,71 m x 2 m, serta tinggi 2,49 m. Bangunan memiliki satu buah pintu berdaun satu terbuat dari plat besi dengan rangka besi siku. Kusen pintu berukuran 182 cm x 73 cm, sedangkan daun pintunya berukuran 181 cm x 69 cm. 
Pada bagian depan bangunan terdapat halaman berukuran 5,4 cm x 4,69 m yang dibatasi oleh tembok dari pasangan batu, bata dan pagar besi.Di sebelah barat sendang terdapat sebuah bak kecil sebagai tempat menampung air. Bak tersebut tidak berhubungan dengan sumber air sendang sehingga untuk memenuhi bak harus mengambil air dari sendang. Bak terbuat dari pasangan bata berplester berukuran 252 cm x 157 cm dengan tinggi bibir 54 cm dari permukaan tanah. Lebar bibir bak 28 cm. Pada sisi timur laut bak terdapat bak air yang lebih kecil dengan penutup besi. Bak air tersebut berukuran 82,5 cm x 81 cm, serta tinggi 100 cm. Bibir bak air lebarnya 8 cm.

Status : Struktur Cagar Budaya
Periodesasi : Islam
Alamat : Cempluk RT 08, Mangunan, Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.9222780498517° S, 110.42775350429° E

SK Walikota/Bupati : SK Bupati Bantul No 583 Tahun 2024


Lokasi Sendang Bengkung di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Dimensi Struktur
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Peristiwa Sejarah : Sejarah Sumber mata air Bengkung berhubungan dengan Makam Raja-raja Imogiri, Bantul. Disebutkan bahwa Sultan Agung mencari sumber air untuk dialirkan ke Makam Raja-raja Imogiri. Dalam perjalanan nitik siti wangi, Sultan Agung hendak salat tetapi tidak menemukan air untuk wudhu. Kemudian melalui mata batinnya ia menemukan lokasi di mana kemudian ia menancapkan tongkatnya ke tanah di bawah batu. Akhirnya dari bawah batu itu keluar mata air. Air di bawah batu tersebut kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan air di Makam Raja-raja Imogiri, sebab di sekitar makam tidak ditemukan sumber air.Nama Bengkung berasal dari kata ambeg dan manekung, yaitu posisi memanjatkan doa kepada Tuhan. Disebutkan bahwa dulu banyak orang yang datang karena para pendahulu berdoa dan bertapa di tempat tersebut. Menurut Juru Kunci bernama Suratman, pembangunan Sendang Bengkung dimulai tahun 1926 hingga 1930 dengan cara memahat tebing batu. Informasi tersebut ia peroleh dari kakeknya yang bernama Amad Rejo yang merupakan juru kunci pertama Sendang Bengkung. Amad Rejo juga turut memahat tebing batu saat pembangunan Sendang Bengkung.Menurut narasumber yang bernama Somijan (91 tahun), bangunan sendang selesai dibangun pada tahun 1938. Pada awalnya untuk membangun Makam Raja-Raja Imogiri digunakan air dari sumber di Giriloyo. Kurang diketahui kapan mata air Bengkung awalnya digunakan untuk kepentingan Makam Imogiri.Menurut narasumber yang bernama Ngatimin (85 tahun), pintu besi bangunan Sendang Bengkung dibuat pada tahun 1946. Sedangkan talud dan pagar sendang dibangun pada tahun 2016.Menurut narasumber yang bernama Paimin (74 tahun) pembangunan pintu Sendang Bengkung pada masa itu belum ada akses dari Imogiri ke Mangunan sehingga material diangkut secara manual dengan tenaga manusia.Menurut narasumber yang bernama Ngusi Siswanto (72 tahun), sendang tersebut awalnya digunakan untuk kepentingan Makam Raja-raja Imogiri dan tidak digunakan oleh masyarakat. Untuk masyarakat digunakan air yang telah ditampung di dalam bak di sebelah barat Sendang Bengkung.Saat ini Sendang Bengkung digunakan dalam upacara Nguras Enceh Makam Raja-raja Imogiri sebagai pengisi Enceh.
Nilai Budaya : Menunjukkan adanya kepercayaan mengenai konsepsi sumber air yang sakral untuk memenuhi kepentingan Makam Raja-raja Imogiri dalam rangka upacara Nguras Enceh
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Kraton Yogyakarta
Pengelolaan
Nama Pengelola : Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Daerah Istimewa Yogyakarta
Catatan Khusus : Koordinat UTM : 49 M X: 436926 Y: 9124251 Luas : 12,71 m2