| Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
| Jenis Struktur | : | Tradisional |
| Jenis Bangunan | : | Tradisional |
| Fungsi Bangunan | : | Religi/Keagamaan |
| Komponen Pelengkap | : |
|
| Deskripsi Atap | : | Bagian atap Bangunan Candi Perwara Tengah Candi Ijo (Candi C) memiliki tinggi 3.25 meter yang terdiri dari empat tingkatan. Tingkatan dua terbawah terdapat antefik. Dua tingkatan teratas terdapat kemuncak berupa ratna dengan rincian enam ratna berukuran kecil dan satu ratna yang tidak utuh berada di puncak candi |
| Jenis Ragam Hias | : | Pada penampil Bangunan Candi Perwara Tengah Candi Ijo (Candi C) dihiasi kala makara. Hiasan kala terdapat di ambang pintu bagian atas. Kepala kala pada Bangunan Candi Perwara Tengah Candi Ijo memiliki keunikan karena tidak dilengkapi dengan rahang bawah. Hiasan makara terdapat di samping kanan-kiri ambang pintu. |
| Interior | : | Bagian bilik Bangunan Candi Perwara Tengah Candi Ijo (Candi C) berukuran 270 x 164 cm. Pada bagian dalamnya terdapat Nandi dengan ukuran 114 x 57 cm d |
| Fungsi Situs | : | Religi/Keagamaan |
| Fungsi | : | Religi/Keagamaan |
| Peristiwa Sejarah | : | 1. Sejarah Kompleks Candi Ijo a. Kompleks Candi Ijo ditemukan pada tahun 1886 oleh Dorrepaal, administrateur perkebunan tembakau “Saragedoeg”. Kemudian pada tahun 1887, situs tersebut digambar oleh H.L. Leydie Melville dan ditulis oleh J. Groeneman yang dimuat dalam Tijdschrijft Batavia Genootschap XXXII (halaman 313-338). b. Kompleks Candi Ijo masuk dalam laporan inventarisasi tinggalan arkeologi yang disusun oleh Batavia Genoostchap van Kunsten en Wetenschappen tahun 1909. c. Pada masa kolonial, kondisi candi masih berupa reruntuhan serta tertutup oleh gundukan tanah dan semak belukar. d. Pada tahun 1920, Oudkundige Dienst mengirim P.J. Perquin ke kompleks Candi ijo untuk melakukan penelitian sebagai langkah awal dari kegiatan pemugaran. e. Penelitian berikutnya dilakukan oleh Dinas Purbakala mulai tahun 1958 sampai dengan berhasilnya pemugaran candi induk pada tahun 1997. f. Dari tahun 1998 penelitian dialihkan pada tiga buah candi perwara yang juga sudah berhasil dipugar pada tahun 2004. g. Dari tahun 2005 sampai 2009, pemugaran dilakukan pada pagar Teras XI yang mengitari candi induk dan ketiga candi perwara. 2. Sejarah Pelestarian Bangunan Candi Perwara Tengah Candi Ijo (Candi C) a. Penggambaran denah Bangunan Candi Perwara Tengah Candi Ijo (Candi C) pada 9 Desember 1992 dalam rangka pembuatan kegiatan perancangan teknis pemugaran b. Penggambaran rekonstruksi Bangunan Candi Perwara Tengah Candi Ijo (Candi C) pada 22 Oktober 1998 c. Observasi keterawatan dan kerusakan perwara Candi Ijo pada 5-7 Februari 2014 d. Kegiatan Konsolidasi Candi Induk dan Perwara Candi Ijo pada 15 September – 12 Nopember 2014 |
| Riwayat Penemuan | : | Kompleks Candi Ijo ditemukan pada tahun 1886 oleh Dorrepaal, administrateur perkebunan tembakau “Saragedoeg”. Kemudian pada tahun 1887, situs tersebut digambar oleh H.L. Leydie Melville dan ditulis oleh J. Groeneman yang dimuat dalam Tijdschrijft Batavia Genootschap XXXII (halaman 313-338). |
| Riwayat Pelestarian | : | Penggambaran denah Bangunan Candi Perwara Tengah Candi Ijo (Candi C) pada 9 Desember 1992 dalam rangka pembuatan kegiatan perancangan teknis pemugaran Penggambaran rekonstruksi Bangunan Candi Perwara Tengah Candi Ijo (Candi C) pada 22 Oktober 1998 Observasi keterawatan dan kerusakan perwara Candi Ijo pada 5-7 Februari 2014 Kegiatan Konsolidasi Candi Induk dan Perwara Candi Ijo pada 15 September – 12 Nopember 2014 |
| Riwayat Pemugaran | : | Dari tahun 2005 sampai 2009, pemugaran dilakukan pada pagar Teras XI yang mengitari candi induk dan ketiga candi perwara |
| Riwayat Penelitian | : | Pada tahun 1920, Oudkundige Dienst mengirim P.J. Perquin ke kompleks Candi ijo untuk melakukan penelitian sebagai langkah awal dari kegiatan pemugaranPenelitian berikutnya dilakukan oleh Dinas Purbakala mulai tahun 1958 sampai dengan berhasilnya pemugaran candi induk pada tahun 1997Dari tahun 1998 penelitian dialihkan pada tiga buah candi perwara yang juga sudah berhasil dipugar pada tahun 2004 |
| Nilai Sejarah | : | Bangunan Candi Perwara Tengah Candi Ijo (Candi C) mempunyai arti khusus bagi perkembangan sejarah kebudayaan Mataram Kuno abad IX - X M. |
| Nilai Ilmu Pengetahuan | : | Sebagai bahan kajian bagi berbagai bidang ilmu seperti arkeologi, sejarah, arsitektur, dan geologi |
| Nilai Agama | : | Sebagai bahan pembelajaran agama, khususnya agama Hindu. |
| Nilai Pendidikan | : | Sebagai bahan pembelajaran untuk pelajar dan pengajar. |
| Nilai Budaya | : | Bangunan Candi Perwara Tengah Candi Ijo (Candi C) memiliki nilai budaya yang tinggi yang dapat digunakan sebagai penguatan kepribadian bangsa, khususnya di Kabupaten SlemanMerupakan bukti adanya kebudayaan Hindu yang pernah tumbuh dan berkembang di daerah tersebut pada masa Mataram Kuno |
| Nama Pemilik Terakhir | : | BPCB Daerah Istimewa Yogyakarta (sekarang Balai Pelestarian Kebudayaan |
| Nama Pengelola | : | BPCB Daerah Istimewa Yogyakarta (sekarang Balai Pelestarian Kebudayaan |
| Catatan Khusus | : | Tinggi bangunan: 6.50 m |