Loading

Bangunan Candi Perwara Utara Candi Ijo (Candi D)

Status : Bangunan Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

Candi perwara adalah candi kecil pelengkap sebuah kompleks percandian (Permana, 2016). Pada Kompleks Candi Ijo terdapat bangunan candi perwara yang lokasinya berada di area Bukit Ijo (peta 1) pada ketinggian 357 mdpl (BPCB 2019). Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa kompleks Candi Ijo terdapat 17 objek bangunan dan struktur yang terletak pada 11 teras berundak (BPCB 2009). Bangunan Candi Perwara Utara Candi Ijo (Candi D) berukuran denah 5.11 x 5.11 m dan tinggi bangunan  6.30 m (BPCB 2014).

Bangunan Candi Perwara Utara Candi Ijo (Candi D) merupakan suatu bangunan kepurbakalaan berlatar belakang agama Hindu. Hal itu berdasarkan hasil pengamatan, terdapat sumur yang diduga merupakan sebuah perapian yang digunakan sebagai sarana upacara Agnihotra . Agnihotra merupakan upacara penting dalam Veda untuk memuja Dewa Agni, upacara dilaksanakan sehari-hari oleh golongan grhastin (Jendra dan Titib, 1999 dalam Somawati, 2019) . Beberapa komponen yang harus ada dalam penyelenggaraan upacara Agnihotra adalah: (a) Api; (b) Pelaku Upacara (Hotri, Hotraka, dan Yajamana); dan (c) Sarana dan Prasarana Upacara Agnihotra (Somawati 2019). Terdapat tiga api dalam upacara Agnihotra, (1) api persembahan timur yang disebut ?havan?ya yang dinyalakan di sumur api persegi, (2) api barat yang disebut g?rhapatya menyala di sumur api melingkar, yang melambangkan api perumah tangga, dan (3) api selatan yang disebut dak?i??gni (Olivella, 1996).

Bagian-bagian Bangunan Candi Perwara Utara Candi Ijo (Candi D) : 

A. Kaki Candi 
Denah Bangunan Candi Perwara Utara Candi Ijo (Candi D)  berdiri di atas kaki candi yang (foto 3) yang memiliki tinggi 71 cm dan tidak ditemukan hiasan. Di atas kaki candi terdapat selasar tanpa pagar yang berfungsi sebagai tempat untuk mengelilingi candi. Pada bagian tangga (foto 4) memiliki tinggi 57 cm, panjang 100 cm dan lebar 26 cm. Terdapat empat anak tangga dengan ukurannya masing-masing 82 x 35 cm.

B. Tubuh Candi 
Bagian tubuh Candi Perwara Utara Candi Ijo memiliki tinggi 2.53 m (BPCB 2014). Terdapat pintu yang menghadap ke timur dengan ukuran tinggi 178 cm dan lebar 82 cm. Pada penampil  Bangunan Candi Perwara Utara Candi Ijo (Candi D)  dihiasi kala makara. Hiasan kala terdapat di ambang pintu bagian atas. Kepala kala pada Bangunan  Candi Perwara Utara Candi Ijo memiliki keunikan karena tidak dilengkapi dengan rahang bawah. Hiasan makara hanya terdapat di sisi utara ambang pintu, sedangkan pada sisi selatan hingga saat ini belum ditemukan sehingga diganti dengan batu pengganti.

Relung pada bagian luar dinding utara, barat dan selatan  memiliki ukuran masing-masing 96 x 57 cm. Pada bagian dalam relung, terdapat lubang-lubang yang diduga difungsikan sebagai sirkulasi udara ketika dilakukan pembakaran sesaji sebagai sarana pemujaan Dewa Agni. Di bagian dalam juga terdapat hiasan berupa stiliran bunga. Bagian ambang relung juga dibingkai dengan hiasan kala dan pada bagian penampil terdapat sepasang kala-makara. Bagian bilik Bangunan Candi Perwara Utara Candi Ijo (Candi D) berukuran 2.22 x 2.22 m. Pada bagian dalamnya terdapat sumur yang diduga sebagai perapian dengan ukuran 74 x 74 cm dengan kedalaman 67 cm.

C. Atap Candi 
Bagian atap Bangunan Candi Perwara Utara Candi Ijo (Candi D) memiliki tinggi 2.62 meter yang terdiri dari empat tingkatan (BPCB 2014). Dua tingkatan terbawah terdapat antefik. Puncak candi berupa ratna yang tidak utuh (Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Kebudayaan, 2000).

Status : Bangunan Cagar Budaya
Periodesasi : Klasik
Bagian dari : Situs Kompleks Candi Ijo
Alamat : Kompleks Candi Ijo, Groyokan, Sambirejo, Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.783662° N, 110.511853° E

SK Menteri : SK Mendikbud 157/M/1998
SK Walikota/Bupati : Keputusan Bupati Sleman


Lokasi Bangunan Candi Perwara Utara Candi Ijo (Candi D) di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Dimensi Struktur
Komponen Pelengkap :
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Deskripsi Atap : Bagian atap Bangunan Candi Perwara Utara Candi Ijo (Candi D) memiliki tinggi 2.62 meter yang terdiri dari empat tingkatan. Dua tingkatan terbawah terdapat antefik. Puncak candi berupa ratna yang tidak utuh.
Jenis Ragam Hias : Pada penampil  Bangunan Candi Perwara Utara Candi Ijo (Candi D)  dihiasi kala makara. Hiasan kala terdapat di ambang pintu bagian atas. Kepala kala pada Bangunan  Candi Perwara Utara Candi Ijo memiliki keunikan karena tidak dilengkapi dengan rahang bawahDi bagian dalam juga terdapat hiasan berupa stiliran bunga
Interior : Pada bagian dalam relung, terdapat lubang-lubang yang diduga difungsikan sebagai sirkulasi udara ketika dilakukan pembakaran sesaji sebagai sarana pem
Peristiwa Sejarah : 1. Sejarah Kompleks Candi Ijo a. Kompleks Candi Ijo ditemukan pada tahun 1886 oleh Dorrepaal, administrateur perkebunan tembakau “Saragedoeg”. Kemudian pada tahun 1887, situs tersebut digambar oleh H.L. Leydie Melville dan ditulis oleh J. Groeneman yang dimuat dalam Tijdschrijft Batavia Genootschap XXXII (halaman 313-338). b. Kompleks Candi Ijo masuk dalam laporan inventarisasi tinggalan arkeologi yang disusun oleh Batavia Genoostchap van Kunsten en Wetenschappen tahun 1909.  c. Pada masa kolonial, kondisi candi masih berupa reruntuhan serta tertutup oleh gundukan tanah dan semak belukar.  d. Pada tahun 1920, Oudkundige Dienst mengirim P.J. Perquin ke kompleks Candi ijo untuk melakukan penelitian sebagai langkah awal dari kegiatan pemugaran. e. Penelitian berikutnya dilakukan oleh Dinas Purbakala mulai tahun 1958 sampai dengan berhasilnya pemugaran candi induk pada tahun 1997.  f. Dari tahun 1998 penelitian dialihkan pada tiga buah candi perwara yang juga sudah berhasil dipugar pada tahun 2004.  g. Dari tahun 2005 sampai 2009, pemugaran dilakukan pada pagar Teras XI yang mengitari candi induk dan ketiga candi perwara.  2. Sejarah Pelestarian Bangunan Candi Perwara Utara Candi Ijo (Candi D)      a. Penggambaran  denah Bangunan Candi Perwara Utara Candi Ijo (Candi D) pada 9 Desember 1992 dalam rangka pembuatan kegiatan perancangan teknis pemugaran  b. Penggambaran rekonstruksi  Bangunan Candi Perwara Utara Candi Ijo (Candi D) pada 22 Oktober 1998 c. Observasi keterawatan dan kerusakan perwara Candi Ijo pada 5-7 Februari 2014 d. Kegiatan Konsolidasi Candi Induk dan Perwara Candi Ijo pada 15 September – 12 Nopember 2014
Riwayat Penemuan : Kompleks Candi Ijo ditemukan pada tahun 1886 oleh Dorrepaal, administrateur perkebunan tembakau “Saragedoeg”. Kemudian pada tahun 1887, situs tersebut digambar oleh H.L. Leydie Melville dan ditulis oleh J. Groeneman yang dimuat dalam Tijdschrijft Batavia Genootschap XXXII (halaman 313-338).
Riwayat Pelestarian : Penggambaran  denah Bangunan Candi Perwara Utara Candi Ijo (Candi D) pada 9 Desember 1992 dalam rangka pembuatan kegiatan perancangan teknis pemugaran  Penggambaran rekonstruksi  Bangunan Candi Perwara Utara Candi Ijo (Candi D) pada 22 Oktober 1998 Observasi keterawatan dan kerusakan perwara Candi Ijo pada 5-7 Februari 2014 Kegiatan Konsolidasi Candi Induk dan Perwara Candi Ijo pada 15 September – 12 Nopember 2014
Riwayat Pemugaran : Dari tahun 2005 sampai 2009, pemugaran dilakukan pada pagar Teras XI yang mengitari candi induk dan ketiga candi perwara
Riwayat Penelitian : Pada tahun 1920, Oudkundige Dienst mengirim P.J. Perquin ke kompleks Candi ijo untuk melakukan penelitian sebagai langkah awal dari kegiatan pemugaranPenelitian berikutnya dilakukan oleh Dinas Purbakala mulai tahun 1958 sampai dengan berhasilnya pemugaran candi induk pada tahun 1997
Nilai Sejarah : Bangunan Candi Perwara Utara Candi Ijo (Candi D) mempunyai arti khusus bagi perkembangan sejarah kebudayaan Mataram Kuno abad IX - X M. 
Nilai Ilmu Pengetahuan : Sebagai bahan kajian bagi berbagai bidang ilmu seperti arkeologi, sejarah, arsitektur, dan geologi.
Nilai Agama : Sebagai bahan pembelajaran agama, khususnya agama Hindu.
Nilai Pendidikan : Sebagai bahan pembelajaran untuk pelajar dan pengajar.
Nilai Budaya : Bangunan Candi Perwara Utara Candi Ijo (Candi D)  memiliki nilai budaya yang tinggi yang dapat digunakan sebagai penguatan kepribadian bangsa, khususnya di Kabupaten SlemanMerupakan bukti adanya kebudayaan Hindu yang pernah tumbuh dan berkembang di daerah tersebut pada masa Mataram Kuno
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : BPCB Daerah Istimewa Yogyakarta (sekarang Balai Pelestarian Kebudayaan
Pengelolaan
Nama Pengelola : BPCB Daerah Istimewa Yogyakarta (sekarang Balai Pelestarian Kebudayaan
Catatan Khusus : Tinggi bangunan: 6.30 m