Bangunan rumah di Jalan Tirtodipuran No.63 memiliki gaya arsitektur Indonesia Modern tahun 1950an. Berdasarkan peta Yogyakarta tahun 1925 lahan bangunan sudah ada (kemungkinan bangunan awal sudah diganti). Bangunan utama rumah ini memiliki pola yang simetris. Bangunan ini bergaya modern tetapi memiliki pola ruang seperti rumah jawa. Unsur jawa nampak pada struktur ruang. Jika di dalam struktur rumah jawa terdapat ruang depan disebut dengan pendopo, ruang tengah disebut pringgitan dan ruang belakang disebut dengan ndalem, maka di rumah ini pendopo identik dengan ruang tamu, pringgitan identik dengan ruang keluarga, dan ndalem identik dengan ruang makan. Ruang paling depan berupa ruang berdinding dengan bukaan pintu dan jendela yang simetris, Saat ini ruangan ini digunakan untuk menaruh gamelan. Di belakang ruang ini terdapat ruang tamu, ruang ini terhubung langsung dengan kuncungan (foyer). Berikutnya tepat berada di sebelah belakang ruang tamu terdapat ruang keluarga yang memanjang hingga ke ruang makan, di sebelah kanan kiri ruangan ini terdapat 4 (empat) ruang tidur berikut kamar mandi di dalamnya. Ruang makan dan dapur berada di bagian paling belakang bangunan utama ini.
Bangunan tersebut secara umum memiliki bentuk atap limasan baik di bangunan utama maupun bangunan kuncungan. Penutup atap menggunakan genting tipe kodhok. Lisplang bangunan menggunakan papan kayu yang dicat warna hijau. Di bagian dinding terdapat elemen garis-garis horizontal yang terbentuk oleh perbedaan ketebalan dinding di setiap ketinggian tertentu. Di semua sudut bangunan bagian luar terdapat penebalan dinding berbentuk bulat yang identik dengan pilar. Seluruh bagian dinding di bawah permukaan jendela menggunakan finishing batu tempel berwarna hitam. Jendela dan pintu menggunakan rangka/kusen kayu dan panil kaca. Di atas pintu dan jendela terdapat perlubangan untuk ventilasi.
Selain bangunan utama terdapat bangunan pendukung yang memanjang di sebelah kanan bangunan utama yang identik dengan gandhok. Deretan ruang yang ada difungsikan untuk paviliun, kamar pembantu, dan ruang servis lainnya. Selebihnya terdapat bangunan tambahan di sebelah belakang yang difungsikan untuk gudang dan dibagian timur untuk garasi. Kompleks bangunan ini memiliki halaman yang luas dengan vegetasi yang cukup beragam diantara pepohonan yang ada terdapat pohon sawo kecik yang cukup besar selain itu terdapat tanaman perdu dan rerumputan yang menutup permukaan tanah.
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Komponen Pelengkap | : |
|
Peristiwa Sejarah | : | Rumah di Jalan Tirtodipuran No. 63 merupakan rumah tinggal yang telah ada sejak tahun 1925 (berdasarkan peta Yogyakarta 1925). Bangunan tersebut milik Bapak Ir. Suhartoyo yang dibeli dari Achmad Zakari Djojoaminoto sebagai pemilik pertama. Bapak Ir. Suhatoyo semasa hidupnya pernah menjabat sebagai Duta Besar R.I. untuk Inggris, selain itu sebagai seorang insiyur beliau juga pernah terlibat dalam proyek pembangunan stadion utama Senayan ( Gelora Bung Karno). Bapak Ir. Suhartoyo selama tinggal di rumah ini memfasilitasi kegiatan-kegiatan kemasyarakatan terutama seni budaya (tari, pedalangan, karawitan dll). |
Nilai Ilmu Pengetahuan | : | Tipologi rumah tinggal yang berkembang pasca kemerdekaan. Selain itu bangunan ini memiliki arti khusus untuk kebudayaan karena telah menjadi ruang untuk aktifitas seni budaya yang tumbuh di lingkungan sekitar, utamanya seni budaya Jawa. |
Nilai Budaya | : | Merupakan bangunan bergaya arsitektur Indonesia Modern tahun 1950an yang memiliki nilai penting ilmu pengetahuan arsitektur dan rancang bangun. Bangunan ini berbentuk unik dan langka di wilayah Kota Yogyakarta |
Nama Pemilik Terakhir | : | Ir. Suhartoyo |
Nama Pengelola | : | Ir. Suhartoyo |
Catatan Khusus | : | Koordinat SK : 7°49'05.7"S 110°22'00.2"E ; 49 M 430181.34 E 9135742.32 N |