Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Jenis Struktur | : | Tradisional |
Jenis Bangunan | : | Tradisional |
Fungsi Bangunan | : | Religi/Keagamaan |
Komponen Pelengkap | : |
|
Tata Letak Dalam Ruang Kawasan | : | Candi Patok Timur Laut Halaman I Kompleks Candi Prambanan merupakan candi yang berada di dalam Kompleks Candi Prambanan. Candi Patok Timur Laut berada di Padukuhan Karangasem, Kalurahan Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Patok Timur Laut merupakan salah satu dari empat candi patok yang berada dalam halaman pusat atau halaman ke-1 kompleks Candi Prambanan. |
Deskripsi Fasad | : | Candi ini terbagai atas tiga bagian, yaitu kaki, badan, dan atap. Kaki candi terdiri dari bingkai rata tebal yang berfungsi sebagai lapik, kemudian dua bingkai rata, dinding tanpa hiasan dan perbingkaian atas yang diakhiri oleh deretan simbar. Badan candi terdiri atas susunan bingkai rata dan bingkai kumuda, dilanjutkan dengan dinding candi tanpa hiasan serta tidak memiliki relung. Selanjutnya disusul bingkai puncak atau bingkai mahkota yang diberi deretan simbar di atasnya. |
Deskripsi Atap | : | Atap candi ini terdiri atas satu tingkatan dan bentuknya berbeda dengan atap yang terdapat pada candi-candi lainnya di kompleks Prambanan, tetapi mirip dengan atap candi yang umum didapat pada candi-candi di Jawa Tengah. Atap mempunyai satu tingkatan dengan puncak yang berbentuk buah keben susun terletak di atas dinding yang dibuat tinggi. |
Desain | : | Candi Patok Timur Laut berdenah bujur sangkar dan menghadap ke arah selatan. Ukuran candi yakni 2,24 m x 2,24 m, dan tinggi sekitar 4,3 meter. |
Interior | : | Candi ini mempunyai satu bilik yang berukuran 76 cm x 76 cm dan saat ini dalam keadaan tanpa isi. |
Fungsi Situs | : | Religi/Keagamaan |
Fungsi | : | Religi/Keagamaan |
Tokoh | : | C.A. LonsJ.W. IjzermanGronemanVan Stein CallenfelsL. PoerbatjarakaF.D.K. Bosch |
Peristiwa Sejarah | : | Sejarah Pelestarian Candi Patok Timur Laut Candi Prambanan a. Pada 1885 dilakukan pembersihan pertama di Area Bangunan Candi Siwa oleh Ir. J. W. Ijzerman b. Pada 1889, kegiatan permbersihan dilanjutkan kembali oleh Groneman c. Oudheidkundige Dienst di bawah kepemimpinan F.D.K. Bosch mulai memperbaiki Kompleks Candi Prambanan, dimulai dari Candi Siva dan delapan candi kecil (empat candi patok, empat candi kelir)d. Pada tahun 1992 kegiatan pemugaran dilanjutkan dengan pembuatan batu pengganti, penyusunan kembali, pembetonan, pemasangan batu isian |
Konteks | : | Kompleks Candi Prambanan merupakan Candi Hindu terbesar di Indonesia yang berdiri pada abad IX M. Berkenaan dengan pembangunan Kompleks Candi Prambanan, para ahli arkeologi, seperti J.G. de Casparis mengaitkan dengan Prasasti Siwagrha yang berangka tahun 778 Çaka atau 856 Masehi. Prasasti Siwagrha merupakan prasasti yang menggunakan bahasa Jawa Kuno, berisi tentang peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi pada abad IX Masehi, serta menyebutkan rincian gugusan candi. Informasi penting bagi sejarah yang diketahui dari prasasti Siwagrha tersebut, yaitu peresmian sebuah bangunan suci untuk Dewa Siwa yang disebut Siwagrha atau Siwalaya, yang berarti “Rumah Siwa” atau “Kuil Siwa” yang dikaitkan dengan Candi Prambanan. Kompleks Candi Prambanan ditemukan dalam kondisi runtuh oleh pegawai kongsi dagang Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) berkebangsaan Belanda bernama C.A. Lons pada 1733. Sejak ditemukan sampai dengan 1864, Kompleks Candi Prambanan belum mendapat perhatian dari pemerintah Hindia-Belanda. Baru pada 1885, J.W. Ijzerman yang telah mendirikan “Archaelogische Vereeniging Van Jogja”, mulai melakukan pembersihan terhadap Kompleks Candi Prambanan. |
Riwayat Penemuan | : | Kompleks Candi Prambanan ditemukan dalam kondisi runtuh oleh pegawai kongsi dagang?Vereenigde Oostindische Compagnie?(VOC) berkebangsaan Belanda bernama C.A. Lons pada 1733 |
Riwayat Pelestarian | : | Pada 1885 dilakukan pembersihan pertama di Area Bangunan Candi Siwa oleh Ir. J. W. Ijzerman Pada 1889, kegiatan permbersihan dilanjutkan kembali oleh Groneman |
Riwayat Pemugaran | : | Pada tahun 1992 kegiatan pemugaran dilanjutkan dengan pembuatan batu pengganti, penyusunan kembali, pembetonan, pemasangan batu isian |
Riwayat Penelitian | : | Oudheidkundige Dienst di bawah kepemimpinan F.D.K. Bosch mulai memperbaiki Kompleks Candi Prambanan, dimulai dari Candi Siva dan delapan candi kecil (empat candi patok, empat candi kelir) |
Riwayat Perlindungan | : | Mengikuti ketetapan UNESCO, pada 1998 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Kompleks Candi Prambanan sebagai Kawasan Cagar Budaya peringkat nasional berdasarkan surat keputusan No. 157/M/1998 dan diperbarui kembali berdasarkan surat keputusan No. 278/M/2014 |
Nilai Sejarah | : | Candi Patok Timur Laut mempunyai arti khusus bagi perkembangan sejarah kebudayaan Mataram Kuno abad IX-X M. Menurut sumber tertulis, Candi Patok Timur Laut Halaman I Kompleks Candi Prambanan dapat dikaitkan dengan prasasti Siwagrha, yang berangka tahun 778 Çaka atau 856 Masehi. Prasasti tersebut berisikan informasi mengenai peresmian bangunan suci untuk Dewa Siwa. |
Nilai Ilmu Pengetahuan | : | Sebagai bahan kajian bagi berbagai bidang ilmu seperti arkeologi, sejarah, arsitektur, teknik sipil dan geologi. |
Nilai Agama | : | Sebagai bahan pembelajaran dalam agama Hindu. |
Nilai Pendidikan | : | Sebagai bahan pembelajaran untuk pelajar dan pengajar. |
Nilai Budaya | : | Benda Candi Patok Timur Laut Halaman I Kompleks Candi Prambanan memiliki nilai budaya yang tinggi yang dapat digunakan sebagai penguatan kepribadian bangsa, khususnya di Kabupaten SlemanMerupakan bukti adanya kebudayaan Hindu yang pernah tumbuh dan berkembang di daerah tersebut pada masa Mataram Kuno |
Nama Pemilik Terakhir | : | Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X |
Nama Pengelola | : | Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X |
Catatan Khusus | : | Koordinat pada SK Bupati Sleman: 49 M x: 443964.00 m E y: 9143133.00 m STinggi: 4,3 m |