Loading

Petilasan Ki Ageng Giring III

Status : Situs Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

Makam Ki Ageng Giring III berada di Desa Sodo, Paliyan Gunungkidul, jika dari pusat kota Wonosari kurang lebih sekitar 7 km arah baratdaya. Posisi makam berada persis di belakang Balai Desa Sodo. Pada hari-hari tertentu (Jumat Kliwon, Selasa Kliwon, dan Jumat Legi) makam ini selalu ramai dikunjungi para peziarah dari dalam kota maupun luar kota. Selain itu, terdapat juru kunci makam yang dapat memberikan informasi tentang siapa saja yang dimakamkan di tempat tersebut kepada pengunjung.
Tokoh utama yang dimakamkan adalah Ki Ageng Giring III. Menurut sejarah lisan yang berkembang, Ki Ageng Ageng Giring III merupakan keturunan dari Raja Brawijaya IV yang bertahta di Kerajaan Majapahit. Pada waktu masih muda Ki Ageng Giring III memiliki nama Raden Mas Kertanadi. Banyak versi cerita yang menceritakan tentang KiAgeng Giring III ini dengan kaitannya tentang bersirinya Krajaan Mataram Islam. Salah satunya adalah pada masa Ki Ageng Giring masih muda, Kraton Pajang yang diperintah oleh Sultan Hadiwijaya (Joko Tingkir) sedang mengalami kekacauan karena banyak pemberontakan yang mengakibatkan wahyu kraton pergi. Kemudian, Sunan Kalijaga menunjuk kedua muridnya yaitu Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Pemanahan untuk mencari wahyu tersebut di daerah pegunungan selatan. Pada saat sudah sampai di pegunungan selatan kedua murid Sunan Kalijaga tersebut bersemedi meminta petunjuk kepada Tuhan untuk mendapatkan wahyu tersebut. Ki Ageng Giring bersemedi di daerah yang bernama Sodo sedangkan Ki Ageng Pemanahan menempati daerah yang bernama Kembanglampir. Pada waktu bersemedi Ki Ageng Giring III mendapat petunjuk untuk menanam pohon kelapa yang kelak akan berbuah satu buah kelapa yang disebut dengan Gagak Emprit. Setelah itu, Ki Ageng Giring mendapat petunjuk lagi yang menyebutkan bahwa barangsiapa yang meminum air kelapa tersebut kelak dia dan keturunannya akan menjadi raja di tanah Jawa.

Singkat cerita akhirnya yang meminum air kelapa itu bukanlah Ki Ageng Giring III melainkan saudara seperguruannya yaitu Ki Ageng Pemanahan. Pada waktu itu, Ki Ageng Pemanahan sedang berkunjung ke rumah Ki Ageng Giring III. Pada saat Ki Ageng Pemanahan sampai di rumah Ki Ageng Pemanahan sampai di rumah Ki Ageng Giring III ternyata rumah dalam keadaan kosong karena merasa haus akhirnya Ki Ageng Pemanahan mengambil buah kelapa milik Ki Ageng Giring III dan meminumnya sampai habis. Pada saat Ki Ageng Giring III mengetahui hal tersebut akhirnya Ki Ageng Giring III merasa sedih dan akhirnya merelakan tahta tanah Jawa dipegang oleh Ki Ageng Pemanahan dan menganggap hal tersebut sudah menjadi kehendak dari Tuhan.

Di dalam kompleks Makam Ki Ageng Giring terdapat masjid, Padepokan Ki Ageng Giring III, sendan, dan pohon yang menurut cerita pohon tersebut memiliki usia yang sama dengan makam tersebut. selain Makam Ki Ageng Giring III juga terdapat makam-makam dari kerabat dan pengikut Ki Ageng Giring III. Makam Ki Ageng Giring sendiri dikelilingi oleh tembok keliling yang dibangun oleh Sultan Hamengku Buwana IX. Padepokan Ki Ageng Giring III yang berada di dalam kompleks makam sering diguankan oleh masyarakat untuk melakukan tirakatan, doa bersama, kegiatan budaya, pengajian, kegiatan social, dan penerimaan tamu-tamu penting.

Pemilik/pengelola bangunan ini menerima penghargaan Pelestari Warisan Budaya / Cagar Budaya dari Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2011.

Referensi:

Status : Situs Cagar Budaya
Periodesasi : Islam
Tahun : 1500
Alamat :
Koordinat:
8.00388° S, 110.55864° E

SK Gubernur : SK Gub. No 210/KEP/2010


Lokasi Petilasan Ki Ageng Giring III di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Dimensi Struktur
Fungsi Bangunan : Penguburan
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Tema : Religi/Keagamaan
Fungsi Situs : Penguburan
Fungsi : Penguburan
Pemilik
Pengelolaan