Loading

Ndalem Puspodiningratan

Status : Bangunan Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

Dalem Puspodiningratan beralamatkan di Jalan Mayjend Sutoyo No. 66 Kelurahan Mantrijeron, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Dalem ini berada di sebelah selatan pojok beteng wetan. Dalem Puspodiningratan mulanya merupakan tempat tinggal Danunegoro, putra ke-empat Hamengku Buwono VII. Sesuai dengan nama keluarganya, maka dalem ini juga mulanya disebut Dalem Danunegoro, bahkan hingga sekarang lingkungan dalem ini disebut sebagai daerah Danunegaran. Beberapa tahun setelahnya, tempat ini ditinggali oleh KRT. Puspodiningrat yang merupakan cucu Hamengku Buwono VI sekaligus menantu Hamengku Buwono VII. Semenjak itu nama dalem ini berubah menjadi Dalem Puspodiningratan sesuai dengan nama pemiliknya.
Dalem yang saat ini ditinggali oleh cucu keturunan KRT. Puspodiningrat ini memiliki arah hadap ke utara seperti dalem-dalem lainnya yang menghadap ke arah utara atau selatan mengikuti arah kraton. Kelengkapan bangunan ini masih dapat terlihat dengan keberadaan regol atau pintu masuk yang terdapat pada bagian depan. Bagian dalam dalem ini juga masih cukup lengkap dengan adanya kuncungan, pendapa, pringgitan, dan dalem ageng.
Gaya arsitektur dalem ini ialah tradisional Jawa yang dapat dilihat dari keseluruhan bangunan. Pada bagian kuncungan menggunakan atap dengan jenis kampung, fungsi dari kuncungan saat ini digunakan untuk parkir kendaraan. Pada bagian pendapa dalem ini mempertahankan keaslian pada bagian atapnya yang masih mempertahankan bentuk joglo, sedangkan pada bagian lantainya saat ini sudah berubah menjadi keramik berwarna hijau begitu pula dengan bagian lain di dalem ini.
Selain difungsikan sebagai tempat tinggal, dalem ini pernah digunakan sebagai tempat penyimpanan benda-benda milik Fakultas Geologi UGM. Pada tahun 1967-1987 sebagian pringgitan digunakan sebagai TK Kartini dan sejak tahun 1989 pada bagian pendapa dan pringgitan digunakan untuk SMP Tamtama hingga saat ini.

Referensi:

  • Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Yogyakarta. 2007. Toponim Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Yogyakarta.
  • http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/

Status : Bangunan Cagar Budaya
Periodesasi : Kolonial (Belanda/Cina)
Alamat : Jl. Mayjend Sutoyo no. 66 , Mantrijeron, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.815259005° S, 110.3667688° E

No. Registrasi Nasional RNCB.20111017.02.000263
SK Menteri : Per. Menbudpar. No. PM.89/PW.0
SK Gubernur : SK Walikota No. 798/KEP/2009
No. Registrasi Daerah : 097/BCB/TB/III/2010


Lokasi Ndalem Puspodiningratan di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Jenis Struktur : Tradisional
Dimensi Struktur
Jenis Bangunan : Tradisional
Fungsi Bangunan : Rumah/Permukiman
Komponen Pelengkap :
  1. Pintu,Diganti
  2. Ventilasi,Diganti
  3. Jendela,Diganti
  4. Kolom/Tiang,Asli
  5. Lantai,Diganti
  6. Plafon,Diganti
  7. Atap,Asli
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Deskripsi Fasad : Fasad bangunan ndalem ini berupa pendopo beratap joglo dengan memiliki kuncungan di depannya. Memiliki bangunan untuk garasi mobil di sebelah timurnya
Deskripsi Konsol : Konsol terbuat dari kayu dan berbentuk segitiga.
Deskripsi Jendela : Jendela pada bangunan ndalem ini memiliki dua jenis jendela. Jendela kupu tarung yang terbuat dari kayu dan kaca, kemudian yang lainnya jendela kupu tarung yang terbuat dari kayu saja.
Deskripsi Pintu : Pintu berjenis kupu tarung pada ndalem ini didominasi oleh pintu bergaya kupu tarung dan terbuat dari kayu.
Deskripsi Atap : Ndalem ini memiliki tiga jenis atap, yaitu joglo, limasan dan kampung. Bagian pendopo dan ndalem ageng beratap joglo, bagian pringgitan dan gadri beratap limasan , dan kemudian kuncungan memiliki atap kampung bertipe pelana. Genteng pada atap masih menggunakan genteng kripik namun beberapa bagian sudah diganti karena rusak dan bocor.
Deskripsi Lantai : Lantai mengalami perubahan pada tahun 2010. Semula lantai adalah tegel hitam dan sekarang di ubah keramik.
Deskripsi Kolom/Tiang : Tiang tersusun dari kayu yang ditopang oleh umpak bermotif.
Deskripsi Ventilasi : Ventilasi pada ndalem ini berjenis boven. Boven sendiri terdapat dua jenis. Yaitu boven yang terdiri dari kayu dan kaca, kemudian boven yang terdiri dari kayu dan ram besi saja.
Deskripsi Plafon : Plafon terbuat dari anyaman bambu pada ndalem ageng.
Jenis Ragam Hias : Ragam hias terdapat pada dhadha peksi di tengah pamidhangan, dihias dengan ukiran dan sunggingan dan hiasan di sudut tumpangsari berupa emprit gantil yang diukir dan disungging. Ragam hias juga tampak pada ram besi di bagian ventilasi berupa besi bermotif suluran Ragam hias terdapat pada dhadha peksi di tengah pamidhangan, dihias dengan ukiran dan sunggingan dan hiasan di sudut tumpangsari berupa emprit gantil yang diukir dan disungging. Ragam hias juga tampak pada ram besi di bagian ventilasi berupa besi bermotif suluran
Desain : Ndalem Puspodiningratan memiliki desain seperti pada umumnya ndalem pangeran. Ndalem menghadap utara, karena mengikuti kosmologi Jawa utara-selatan
Interior : Secara keseluruhan interior bagian ndalem masih sama seperti penataan masa dibangunnya yaitu untuk hunian
Fungsi Situs : Rumah/Permukiman
Fungsi : Rumah/Permukiman
Tokoh : Pangeran Mangkubumi (menantu HB V)KRT Puspodiningrat
Peristiwa Sejarah : Dalem Puspodiningrat dibangun oIeh Pangeran Mangkubumi (menantu Hamengku Buwono V) yang memenntah tahun 1825-1855. Dalem ini dimaksudkan untuk tinggal putranya, KRT Puspodiningrat beserta saudara-saudaJa putrinya yang belum menikah. Tahun 1949-1964, selain sebagai tempat tinggal bagian pendapa digunakan untuk menyimpan bend.benda milik Fakultas Geologi UGM. Tahun 1967-1987 sebagian pringgitan digunakan untuk TK Kartini. Dari tahun 1989 sampai sekarang bagian pendapa dan pringgitan digunakan untuk SMP Tamtama.Ndalem juga pernah digunakan sebagai tempat transit pejuang di masa perjuangan melawan Belanda.Saat itu, Dalem tersebut ditempati oIeh cucu KRT Puspodiningrat yaitu RA. Yudati Supardi, Ora. Umar, Ir. Benowo, dan Dr. Kunyun Marsendro.
Konteks : Bangunan ini berasosiasi dengan lingkungan Kraton Yogyakarta.
Nilai Sejarah : Menunjukkan sejarah pembangunan oleh Keraton di DIY
Nilai Ilmu Pengetahuan : Sarana pembelajaran mengenai Keraton
Nilai Budaya : Mengandung kebudayaan Jawa yang tercermin dalam arsitekturnya
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : dr. Kunyum Marsindro, Sp.Rad.
Alamat Pemilik : Jalan Mayjend. Sutoyo no. 66 Mantrijeron Yogyakarta.
Riwayat Kepemilikan : Sebelumnya punya GKR Bendoro II (Anak HB VII)
Pengelolaan
Nama Pengelola : RA. Yudati Supardi, Ora. Umar. lr, Benowo, dan Dr. Kunyun Marsendro
Alamat Pengelola : Jl. Mayjend Sutoyo, Mantrijeron, Kec. Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Da
Nomer Kontak : 08164260178
Persepsi Masyarakat : Masyarakat sekitar menggunakan pendopo serta lahan didepannya untuk acara agustusan. Pihak pengelolah menggunakan pendopo untuk acara jumat kliwonan. Karena jumat kliwon adalah hari dimana meninggalnya HB 7. Setiap malam hari kamis wagenya diadakan tahlil Bersama sanak saudara.
Catatan Khusus : Tembok ndalem sisi selatan mengalami kemiringan akibat gempa 2006. Atap dari regol ndalem butuh penanganan khusus. Menerima Penghargaan Pelestari Cagar Budaya Tahun 2018