SMP Negeri 2 Yogyakarta ini terletak di Jl. Panembahan Senopati no.28, kelurahan Prawirodirjan, kecamatan Gondomanan, Yogyakarta dengan koordinat geografis X -7.80203 dan Y 110.36790. Sekolah ini tepatnya berada di sebelah timur gedung Bank Indonesia dan dulu sekolah ini dikenal sebagai Eerste (1st) Europeesche Lagere School (ELS) B.
Bangunan sekolah ini diperkirakan berdiri sekitar tahun 1920 seiring dengan pembangunan ELS-ELS lainnya seperti ELS yang sekarang bernama SD Ungaran 1. Dulunya, SMP Negeri 2 Yogyakarta ini merupakan Eerste (1st) Europeesche Lagere School (ELS) B, sebuah institusi pendidikan dasar bagi warga Belanda di Hindia-Belanda namun kemudian kesempatan belajar juga diberikan kepada orang-orang pribumi yang mampu dan warga Tionghoa. ELS ini merupakan salah satu dari beberapa ELS yang didirikan di Yogyakarta. Pada masa Pendudukan Jepang, pada 12 September 1942, sekolah ini kemudian diambil alih oleh pemerintah Dai Nippon. Segala hal yang berhubungan dengan Belanda diganti oleh Jepang. Tempat ini kemudian digunakan sebagai markas tentara Jepang. Kini, tanggal 12 September ditetapkan sebagai hari ulang tahun SMP Negeri 2 Yogyakarta. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, gedung ini kemudian dipakai oleh yayasan sekolah SMP Negeri 2 Yogyakarta yang dahulunya bertempat di Jetis. Pada bulan Juli 1981, gedung yang semula hanya 2.585,41 m2, diperluas menjadi 3500 m2 karena diserahkannya gedung di sebelah barat yaitu bekas kantor Metrologi untuk tambahan ruang kelas.
Bangunan sekolah ini dibangun dengan langgam arsitektur Indis yang merupakan perpaduan gaya Eropa dengan gaya tradisional lokal. Ciri arsitektur Indis ini masih dapat dilihat pada langit-langit ruang yang tinggi, jendela-jendela dan pintu besar berbentuk louvre/krepyak dengan ventilasi (bouvenlicht), tembok tebal, dan juga tiang-tiang penyangga teras yang berornamen. Komponen bangunan sekolah ini meliputi ruang kelas untuk kegiatan belajar, kantor guru, aula, dan fasilitas penunjang yang dibangun untuk kegiatan pendidikan.
Bangunan ini masih berfungsi sebagai sekolah dan dirawat dengan sangat baik. Keaslian komponen masih dapat kita lihat, hanya saja beberapa komponen telah mengalami penggantian seperti pada kolom, lantai, plafon, dan atap.
Referensi:
-Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta. 2014. Lensa Budaya 2: Menguak Fakta Mengenali Keberlanjutan. Yogyakarta: Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta.
-Handinoto. 1996. Perkembangan Kota Dan Arsitektur Kolonial Belanda Di Surabaya 1870-1940. Surabaya: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen PETRA Surabaya dan ANDI.
-Pusparagam Warisan Budaya Kota Yogyakarta.
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Jenis Struktur | : | Kolonial |
Jenis Bangunan | : | Kolonial |
Fungsi Bangunan | : | Sekolah |
Komponen Pelengkap | : |
|
Deskripsi Fasad | : | Bangunan ini menggunakan gaya arsitektur indis, terlihat dari bentuk pintu dan jendela yang relaif tinggi dengan model kupu tarung. |
Deskripsi Jendela | : | Pada bagian luar bangunan terdapat jendela yang terbuat dari kayu bagian tanpa panel kaca dengan cat warna hijau dengan motif garis kuning.Pada bagian dalam bangunan terdapat jendela yang terbuat dari kayu bagian dengan panel kaca dengan cat warna hijau dengan motif garis kuning yang dibuka ke bawah |
Deskripsi Pintu | : | Pada bangunan terdapat beberapa pintu. Pintu utama bangunan, terbuat dari kayu dengan bentuk kupu tarung dicat berwarna hijau dan kuning |
Deskripsi Atap | : | Bentuk atap limasan |
Deskripsi Lantai | : | Pada bangunan ini lantai yang masih ada sejak bangunan berdiri hanya bagian lorong masuk pintu bangunan di sebelah utara. Lantai berbahan keramik, berukuran 20cmx20cm berwarna hitam |
Deskripsi Kolom/Tiang | : | Pada bagian dalam bangunan, terdapat lorong dengan tiang yang terbuat kayu dengan motif bunga berwarna kuning |
Deskripsi Ventilasi | : | Pada bangunan terdapat ventilasi yang mendominasi dengan bentuk persegi panjang, bermotif kotak persegi panjang dengan cat berwarna putih dan terbuat dari beton dan kotak hijau bermotif bintang berwarna hijau.Pada ruang kelas terdapat ventilasi dengan bentuk persegi panjang, bermotif garis melintang dengan cat berwarna putih tulang berada dibawah bangunan |
Deskripsi Plafon | : | Plafon pada bangunan terbuat dari kayu. Plafon berbentuk lpersegi panjang dengan motif garis.Cat plafon berwarna putih tulang |
Jenis Ragam Hias | : | Terdapat ragam hias pada bagian tiang bangunan dengan bermotif bunga dengan warna emas. |
Fungsi Situs | : | Sekolah |
Fungsi | : | Sekolah |
Peristiwa Sejarah | : | SMP N 2 Yogyakarta didirikan pada 12 September 1942. Pada awalnya sekolah ini menempati gedung di Jalan Ungaran Kotabaru (sekarang SD Ungaran) sebagai sekolah induknya. Sekolah ini memiliki filial di Jalan Pakem (sekarang SMA 6) karena sarana dan prasarana yang terbatas pada saat itu. Kondisi seperti ini berjalan hingga tahun 1944. Pada tahun itu Sekolah ini disatukan dengan filialnya dan menempati gedung HBS (Hoorgere Burger School) Jetis yang sekarang menjadi SMK 2 Yogyakarta. Pada Tahun 1945 SMP 2 menempati lokasi baru di Gedung Susteran di Jalan Secodiningratan hingga tahun 1948. ketika terjadi penyerbuan Belanda di kota Yogyakarta pada tahun 1948 SMP 2 berhenti sementara dari aktivitas pendidikan. Setelah situasi aman Gedung SMP 2 tidak bisa ditempati karena rusak pada saat pendudukan Belanda sehingga dipindahkan ke gedung Eerste ELS B (Europeesche Lagere School) bekas sekolah dasar bagi masyarakat Eropa yang terletak di samping sekolah lama (gedung Susteran) hingga saat ini. Dalam perkembangan selanjutnya, tahun 1981 SMP 2 mendapat tambahan gedung bekas Kantor Meteorologi (pada masa Belanda merupakan gedung Landgerecht atau gedung pengadilan umum) yang terletak di sebelah barat sekolah. Bangunan diserahkan penggunaannya untuk tambahan ruang kelas SMP Negeri 2 Yogyakarta, berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta nomor: 183/KPTS/1981 tertanggal 24 Juli 1981. Bangunan ini ditetapkan sebagai cagar budaya dengan Per.Men Budpar RI No. PM.89/PW.007/MKP/2011. |
Nilai Pendidikan | : | Sebagai sarana penunjang kegiatan pendidikan |
Nilai Budaya | : | Menunjukkan pengaruh kebudayaan Indis di Yogyakarta |
Nama Pemilik Terakhir | : | Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta |
Nama Pengelola | : | SMP Negeri 2 Yogyakarta |
Catatan Khusus | : | Rekomendasi; minta SK yang masih berlaku dan data yang pernah dilakukan terkait dengan bangunan SMPN 2 Yogyakarta karena di sekolah tersebut tidak ada arsip mengenai sejarah bangunan. |