Keterawatan | : | / |
Dimensi Benda | : |
Panjang - Lebar - Tinggi - Tebal - Diameter - Berat - |
Peristiwa Sejarah | : | Bentuk Tugu saat ini merupakan monumen yang menggantikan bentuk Tugu Golong Gilig yang rusak karena gempa bumi yang terjadi pada 10 Juni tahun 1867. Renovasi tugu ini pasca gempa dilakukan oleh pihak Belanda dan diresmikan oleh Hamengku Buwana VII pada tanggal 3 Oktober 1889. Bentuk yang baru ini berbeda sama sekali dengan bentuk Tugu Golong Gilig sebelumnya, baik bentuk, ornamen, maupun ukurannya. Dalam bahasa Belanda tugu ini dikenal dengan nama witte paal oleh karena itu, hingga sekarang tugu ini disebut pula sebagai Tugu Pal Putih. Bentuk awal monumen yang berupa Tugu Golong Gilig merupakan monumen yang dibangun oleh Sultan Hamengku Buwana I. Tugu ini dibangun pada tahun 1756 setelah perjanjian Gianti (13 Februari 1755) dengan tinggi 25 meter dan terbuat dari bata diplester. Bentuk Tugu Golong Gilig adalah monumen silinder tanpa hiasan yang mengerucut ke atas serta terdapat bentuk bola di puncaknya. Penamaannya berasal dari istilah bentuk komponen tugu dalam bahasa Jawa. Golong adalah bentuk bola bundar, gilig adalah bentuk silinder. Fungsi awal dari Tugu Golong Gilig ini adalah titik pandang (point of view) sultan ketika duduk bermeditasi di singgasana Bangsal Manguntur Tangkil, Siti Hinggil. Pada tahun 2018 dilakukan pemugaran berupa pengecatan ulang dan pendirian taman diorama di sudut tenggara perempatan jalan tempat keberadaan tugu ini. Diorama tersebut menggambarkan maket hubungan keberadaan dan keletakan Tugu-Kompleks Keraton-Panggung Krapyak sebagai satu kesatuan dalam konsep sumbu filosofis kota Yogyakarta. Pada area diorama tersebut dibangun pula model bentuk awal Tugu Pal Putih Yogyakarta ini yang berupa Tugu Golong Gilig setinggi 4 m, lebar 0,5 m (skala kecil dari ukuran asli tugu setinggi 25 m). |
Nilai Sejarah | : | Keberadaan tugu ini sebagai penanda bahwa di lokasi yang sama pernah berdiri tugu Golong Gilig yang roboh karena gempa besar pada tanggal 10 Juni 1867. |
Nilai Budaya | : | Benda Cagar Budaya Tugu Pal Putih Yogyakarta merupakan salah satu tinggalan arkeologis sebagai komponen yang sangat penting dari konsep Sumbu Filosofi Kraton Yogyakarta. |
Nama Pemilik Terakhir | : | Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat |
Nama Pengelola | : | Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat |