Bangunan Stasiun Kereta Api Medari, Sleman berukuran 14 m x 4 m membujur utara selatan dengan arah hadap ke barat. Bangunan beratap tipe kampung dengan bahan atap dari genteng kripik. Bangunan Stasiun Medari dibagi menjadi tiga ruangan tertutup. Ruangan pertama berukuran 4 m x 4,5 m membujur barat timur dan difungsikan sebagai gudang. Plafon atap ruangan pertama berupa anyaman bambu yang saat ini dalam keadaan rusak. Ruangan kedua berada di sebelah selatan ruang pertama dengan ukuran 4 m x 4,5 m dan membujur barat timur. Pada bagian dinding atas terdapat roster berbentuk persegi. Plafon atap ruang kedua juga berupa anyaman bambu seperti ruangan pertama dan juga dalam keadaan sudah rusak. Pada dinding bagian selatan ruang kedua terdapat loket karcis berukuran 0,62 m x 0,58 m berupa kusen dari kayu dan loket dari bahan kaca. Saat ini loket sudah ditutup menggunakan triplek. Pada bagian selatan ruangan kedua terdapat ruangan ketiga dengan ukuran 4,5 m x 6 m. Ruangan ketiga tidak diberi plafon dan atap terbuat dari kayu jati yang diberi seng. Bagian dinding atas ruangan dua dan ruangan tiga terdapat gunung-gunung dari bata berplester dan bagian tengahnya diberilubang berbentuk setengah lingkaran. Lubang pada gunung-gunung ini kemungkinan digunakan untuk menempatkan kayu sebagai rangka plafon. Menurut keterangan Ibu Darmini (53 tahun) ruangan ketiga pada Bangunan Stasiun Medari ini difungsikan sebagai ruang tunggu penumpang dan digunakan hingga tahun 1944.
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Jenis Struktur | : | Kolonial |
Jenis Bangunan | : | Kolonial |
Fungsi Bangunan | : | Stasiun |
Komponen Pelengkap | : |
|
Tata Letak Dalam Ruang Kawasan | : | Bangunan Stasiun Kereta Api Medari, Sleman berukuran 14 m x 4 m membujur utara selatan dengan arah hadap ke barat. |
Deskripsi Atap | : | Tipe kampung dengan bahan atap dari genteng kripik. |
Deskripsi Ventilasi | : | Pada bagian dinding atas terdapat roster berbentuk persegi. |
Deskripsi Plafon | : | Plafon atap ruangan pertama berupa anyaman bambu |
Desain | : | Bangunan Stasiun Medari dibagi menjadi tiga ruangan tertutup. |
Fungsi Situs | : | Stasiun |
Fungsi | : | Stasiun |
Konteks | : | Bangunan Stasiun Medari Sleman dibangun oleh Nederlandsch Indische Spoorwegen Maatschappij (NISM) pada tahun 1898 untuk melayani kereta api uap (trem). Bagian depan Bangunan Stasiun Medari dahulu terdapat tiga buah rel (lijn) yang dikendalikan oleh wesel. Pada tahun 1976 PJKA menutup Bangunan Stasiun ini berikut jalur kereta serta layanannya karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum lain. Saat masih aktif, Bangunan Stasiun Medari mempunyai jalur rel (raibaan) menuju pabrik gula (SF Medari) yang terletak di sebelah timur Bangunan Stasiun. Bangunan Stasiun Medari saat ini digunakan sebagai Posyandu Kenari dan perpustakaan anakTanggap Bocah (Tabo) Dusun Ganjuran, Kelurahan Caturharjo, Sleman. |
Nilai Sejarah | : | Merupakan saksi sejarah sebagai bangunan yang memiliki informasi tentang kehidupan masa lalu khususnya tentang sejarah perkereta apian yang dibangun Kolonial Belanda di Sleman. |
Nilai Ilmu Pengetahuan | : | Bangunan Bekas Bangunan StasiunMedarimempunyai potensi untuk diteliti lebih lanjut dalam rangka menjawab masalah-masalah dalam bidang keilmuan arkeologi, historis, arsitektur, dan teknik sipil. |
Nilai Ekonomi | : | hampir selama 80 tahun digunakan sebagai stasiun aktif, dari semenjak jaman Hindia Belanda, hingga DKA perusahaan kereta api nasional sampai tahun 1975. |
Nama Pemilik Terakhir | : | PT. Kereta Api Indonesia (Persero) |
Riwayat Kepemilikan | : | - |
Nama Pengelola | : | PT. Kereta Api Indonesia (Persero) |
Persepsi Masyarakat | : | - |
Catatan Khusus | : | Koordinat: UTM 49 M, X: 0426956 Y: 9150908 |