Ki Hajar Dewantara merupakan salah satu tokoh pergerakan nasional dalam bidang pendidikan sehingga gelar Bapak Pendidikan Nasional disematkan pada dirinya. Ki Hajar Dewantara lahir di Yogykarta pada tanggal 2 Mei 1889 dengan nama Randen Mas Soewardi Soeryaningrat. Pada saat berusia 40 tahun, ia menanggalkan gelar bangsawannya dan menggati nama menjadi Ki Hajar Dewantara. Selama hidupnya ia mengabdikan diri untuk kepentingan bangsanya. Pengabdiannya dimulai dengan menjadi wartawan surat kabar yang eksis pada saat itu serta akti di organisasi Boedi Oetama. Pada saat ia aktif di organisasi Boemipoetra ia menulis berbagai artikel yang salah satunya berjudul Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku Orang Belanda). Akibat dari tulisannya tersebut, Ki Hajar Dewantara dihukum tanpa proses diadili dan dibuang di Pulau Bangka.
Puncak dari perjuangannya adalah pada tahun 1922 ia mendirikan perguruan tinggi
yang bercorak nasional dan diberi nama National Onderwijs Instituut Tamansiswa
(Perguruan Nasional Tamansiswa). Perguruan tinggi ini menekankan pendidikan
rasa kebangsaan untuk mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk
mencapai kemerdekaan. Pada masa paska kemerdekaan Ki Hajar Dewantara menduduki
posisi strategis dalam pemerintahan yang dipimpin oleh Ir Soekarno. Ki Hajar
Dewantara meninggal pada tanggal 28 April 1959 dan dimakamkan di Yogyakarta sebagai
tempat kelahirannya.
Referensi:
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Fungsi Bangunan | : | Penguburan |
Fungsi Situs | : | Penguburan |
Fungsi | : | Penguburan |
Nilai Sejarah | : | Tempat dimakamkannya Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara |
Alamat Pengelola | : | Pengurus makam ki Hadjar Dewantara (Jl. Soga, Tahunan, Umbulharjo) |