"Dalem Nototarunan beralamat di Kelurahan Gunungketur, Kecamatan Pakualaman. Mulanya, tempat ini merupakan tempat tinggal Pangeran Nototaruna (yang kemudian diangkat menjadi KGPAA Pakualam I). Seiring berjalannya waktu dalem ini kemudian juga ditempati oleh Pangeran Natataruna (Putra Pangeran Notokusuma II) yang merupakan menantu KGPAA Pakualam III. Diperkirakan bangunan ini sudah mulai ditinggali sejak tahun 1811, bahkan sebelum Kadipaten Pakualam didirikan.
Gaya arsitektur yang dimiliki bangunan ini ialah tradisional Jawa. Seperti dalem lainnya, Warisan Budaya ini juga memiliki komponen bangunan seperti regol, pendapa, pringgitan, dalem ageng dan pasren. Pada bagian pendapa dapat dijumpai atap yang berbentuk joglo yang disertai kuncungan/kanopi. Pasren pada dalem ini masih mempertahankan nilai keasliannya yang dapat dilihat dari sepasang arca loro blonyo, selain itu masih dapat pula dijumpai kamar tidur di bagian tengah yang dipercaya merupakan kamar tidur Dewi Sri. Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, Dewi Sri dianggap membawa kebaikan terhadap kegiatan tanam padi, sehingga hasilnya akan selalu baik.
Saat ini Dalem Natatarunan masih banyak mempertahankan keasliannya meskipun sudah berdiri sejak awal abad 19. Sebagai bangunan yang pernah ditinggali oleh seorang Adipati Pakualam bangunan ini sudah seharusnya turut dilestarikan.
Referensi
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Jenis Struktur | : | Tradisional |
Jenis Bangunan | : | Tradisional |
Fungsi Bangunan | : | Rumah/Permukiman |
Komponen Pelengkap | : |
|
Tata Letak Dalam Ruang Kawasan | : | Gaya rumah tradisional Jawa dengan bagian seperti; kuncungan, pendhopo, pringgitan, ndalem, gadri dan gandhok. |
Deskripsi Fasad | : | Bagian fasad berupa bangunan Kuncungan terbuka dengan kanopi bertiang 4. Kuncungan tersebut memiliki atapberbentuk limasan dengan bubungan dan jurai berbahan seng baru. Pada tiang terdapat konsol dari besi berbentuksegitiga dengan hiasan sulur |
Deskripsi Konsol | : | Pada Kuncungan dan Pendopo konsol berbahan besi berbentuk segitiga dengan hiasan sulur. Sedangkan pada Gadri konsol berbahan kayu. |
Deskripsi Jendela | : | Jenis jendela yang terdapat di bangunan ini yaitu:1) Jendela bentuk kupu tarung bergaya krepyak dari kayu2) Jendela bentuk kupu tarung bergaya double dengan panil kaca pada bagian dalam dan krepyak pada bagian luar.3) Jendela kupu tarung berpanil kaca.4) Jendela kupu tarung berdaun kayu. |
Deskripsi Pintu | : | Jenis pintu yang terdapat di bangunan ini yaitu:1) Pintu kupu tarung berbahan kayu dengan panil kaca pada bagian atas.2) Pintu kupu tarung berbahan kayu.3) Pintu berdaun pintu tunggal berbahan kayu. |
Deskripsi Atap | : | Atap bangunan pada Ndalem Nototarunan berbentuk limasan dengan bubungan dan jurai beragam hias makhuta pada bagian ujungnya. Berdasarkan “Laporan Arkeologi nDalem Nototarunan Dalam rangka penyusunan DED Perencanaan†terdapat beberapa kerusakan pada bebrapa atap bangunan seperti pada bangunan nDalem Ageng dan Gadri. |
Deskripsi Lantai | : | Lantai pada nDalem terbagi menjadi:1) Lantai pada Kuncungan dari semen di ploor.2) Lantai Pendopo, yang lebih tinggi dari lantai Kuncungan, terdiri dari tegel abu-abu dan semen ploor.3) Lantai nDalem Ageng, yang lebih tinggi dari lantai Pendopo, dengan permukaan sama dengan lantai Pendopo.4) Lantai Gadri, lebih rendah dari lantai nDalem dengan permukaan tegel abuabu. |
Deskripsi Kolom/Tiang | : | Kolom/Tiang pada nDalem terbagi menjadi:1) Tiang pada Kuncungan terdiri dari 4 tiang dengan umpak batu polos.2) Tiang pada Pendopo terdiri dari 8 buah soko utama dan 14 buah soko rowo (10 buah soko asli & 4 buah sokobaru).3) Tiang pada Ndalem Ageng terdiri dari4 buah tiang soko utama dan 8 buah tiang soko rowo.4) Tiang pada Gadri terdiri dari 4 buah tiang soko utama dan 12 tiang soko rowo. |
Deskripsi Ventilasi | : | Pada pintu bagian utara Senthong Tengen dan Senthong Kiwo, bagian atasnya terdapat ventilasi berbahan kayu dengan motif panahan. |
Deskripsi Plafon | : | Plafon pada nDalem terbagi menjadi:1) Plafon Kuncungan dari papan yang diletakkan di atas usuk.2) Plafon Pendopo sama seperti pada Kuncungan yaitu dari papan yang diletakkan di atas usuk.3) Plafon Gadri dari triplek. |
Jenis Ragam Hias | : | Terdapat ornament sulur-suluran pada umpak tiang/soko utama bangunan Pendopo. |
Arsitek | : | Tidak ditemukan data tentang arsitek bangunan |
Desain | : | Didesain dengan arsitektur rumah tradisional Jawa dengan sedikit hiasan. |
Interior | : | Penataan ruangan sesuai rumah tradisional Jawa, yaitu bagian ndalem, gandhok dan senthong. |
Fungsi Situs | : | Rumah/Permukiman |
Fungsi | : | Rumah/Permukiman |
Tokoh | : | - BPH Noto Kusuma- BRM Salya (bergelar KRT Notokusuma II)- RM Riya Nototaruna- RM Riyasaputra- RM dr Noto Sunaryo- RAY Jayenghamiruto dan RM Noto Subiyasa- RM Yudi Natasuryanto |
Peristiwa Sejarah | : | Berdasarkan “Laporan Arkeologi nDalem Nototarunan Dalam rangka penyusunan DED Perencanaanâ€, diperoleh dari Balai Pelestarian Cagar Budaya, hasil pendataan tahun 1994-1995, bangunan ini didirikan pada tahun 1811 oleh BPH Noto Kusuma. Pada tahun 1812, nDalem Nototarunan digunakan sebagai rumah tinggal BRM Salya yang bergelar KRT Natakusuma II. Beliau adalah putra KGPAA Paku Alam I dengan garwa ampeyan R.Purnamasari. Setelah digunakan sebagai rumah tinggal oleh BRM Salya, nDalem ini dipakai sebagai rumah tinggal RM Riya Natataruna. Beliau adalah putra menantu KGPAA Paku Alam III dengan garwa ampeyan Risminadi yang bernama RAy Natataruna, selanjutnya nDalem tersebut dinamakan nDalem Natatarunan. Selanjutnya yang menempati nDalem Natatarunan adalah RM Riyasaputra, putra ke dua RM Riya Natataruna. Selama ditempati Beliau, bangunan ini banyak mengalami perbaikan dan penambahan bangunan di sisi kiri - kanan nDalem Ageng, serta bagian belakang Gadri Selanjutnya, bangunan ini dipakai sebagai rumahtinggal oleh dua keluarga. Keluarga RM dr Noto Sunaryo yang menempati bangunan depan, dan bangunan di belakang ditempati oleh kelg. RAY Jayenghamiruto dan RM Noto Subiyasa. Seiring dengan berjalannya waktu nDalem ini juga pernah digunakan untuk kegiatan Organisasi Pangestu dankegiatan lain yang bersifat sosial. Menjelang tahun 2000, bangunan yang terletak di utara gadri ditempati oleh keluarga RM Yudi Natasuryanto hingga saat ini. |
Konteks | : | Merupakan salah satu bangunan ndalem dengan ciri khas rumah tradisional Jawa yang masih berdiri. Dahulu, bangunan tersebut pernah digunakan oleh Pangeran Notokusumo sebelum naik tahta menjadi adipati Paku Alam I. Pada masa itu, rumah-rumah di sekitarnya merupakan kawasan magersari yang dihuni oleh para abdi dalem. Namun, kini rumah-rumah di sekitarnya merupakan kawasan padat penduduk. |
Nama Pemilik Terakhir | : | Kadipaten Pakualaman |
Alamat Pemilik | : | Jl Masjid No. 46, Gunungketur, Pakualaman, Kota Yogyakarta, DIY |
Nama Pengelola | : | Sri Maharesi Sabirin Mochtar |
Catatan Khusus | : | Renovasi besar-besaran dilakukan pada tahun 2015 karena kerusakan yang diakibatkan oleh gempa 2006. renovasi ini salah satunya adalah membangun kembali kuncung yang roboh akibat gempa 2006. pada dahulunya pada sisi depan halaman terdapat gapura yang sekarang sudah roboh dan belum dibangun kembali. |