Selokan Mataram merupakan sarana irigasi yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwana IX pada masa pendudukan Jepang. Selokan Mataram berhulu di Bendungan Karangtalun di Dusun Karangtalun, Desa Karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang dan berada siebelah timur Sungai Progo. Bendungan Karangtalun terbagi menjadi dua alairan yaitu Selokan Van Der Wijk dan Selokan Mataram. Sebenarnya Bendungan Karangtalun dan Selokan Van Der Wijk sudah ada terlebih dahulu karena dibangun pada masa pemerintahan Belanda.
Selokan Mataram dibangun pada tahun 1942 dan selesai pada tahun 1944 yang
berhasil menghubungkan Sungai Progo di sebelah barat dan Sungai Opak di sebelah
timur. Selokan Mataram oleh pihak Jepang disebut dengan sebutan Gunsei Hasuiro
atau Gunsei Yosuiro. Kedua kata tersebut memiliki arti saluran irigasi yang
digunakan untuk keperluan militer dan sarana pemasok bahan makanan (irigasi
pertanian).
Pembuatan Selokan Mataram tidak terlepas dari sikap moral dan politis Sri
Sultam Hamengku Buwana IX untuk menyelamatkan rakyat Yogyakarta dari program
Romusha (kerja paksa) yang dicetuskan oleh pihak Jepang. Pembangunan selokan
tersebut memerlukan tenaga Romusha yang tidak sedikit sehingga penempatan
tenaga Romusha yang berasal dari Yogyakarta tetap ditempatkan di wilayah Yogyakarta
sendiri. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi korban jiwa akibat sistem
Romusha dan untuk meningkatkan pembangunan di Yogyakarta terutama di bidang
irigasi.
Referensi:
Bahan Pendamping | : | semen, pasir, air,krikil |
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Bahan Utama | : | Batu |
Bahan Pendamping | : | semen, pasir, air,krikil |
Bentuk | : | Memanjang |
Nilai Sejarah | : | sejarah selokan mataram dibangun pada masa Hamengku Buwono IX tahun 1944 yang menghungkan kali progo di kulon progo dengan kali opak yang berada di sleman. Latar belakang dibangunnya saluran irigasi selokan mataram ini adalah agar rakyat jogja terhindar dari pengiriman romusha ke luar pulau jawa untuk kepentingan Jepang. selain itu, untuk mensejahterahkan rakyat jogja melalui bidang pertanian tertuma untuk pengairan sawah di sekitar selokan mataram. |
Nilai Ilmu Pengetahuan | : | selokan mataram dapat dijadikan sebagai objek kajian penelitian dari berbagai displin ilmu terutama arkeologi, pertanian, maupun arsitektur. |
Nilai Ekonomi | : | adanya saluran irigasi selokan mataram ini dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian sehingga meningkatkan pendapatan bagi masyarakat di sekitar selokan mataram tersebut. |