Loading

Deskripsi Singkat

SD Negeri 1 Ponjong terletak di Desa Ponjong, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul. Sekolah ini didirikan pada tanggal 1 September 1921 dengan nama asli Inlandersche School der Klasse. Dahulu sekolah ini merupakan sekolah tingkat kabupaten untuk kalangan pribumi.

Bangunan Cagar Budaya sekolah ini menghadap ke utara dengan model atap kampung. Saat ini, bangunan tersebut difungsikan sebagai ruang-ruang kelas dan gudang. Dahulu dinding-dinding bangunan terbuat dari anyaman bambu, ventilasi berbentuk bujur sangkar dengan jeruji besi, dan plafon dari anyaman bambu. Saat ini, dinding-dindingnya diganti tembok bata yang diplester, jeruji besi pada ventilasi diganti dengan jeruji kayu, dan plafonnya diganti eternit. Struktur utama bangunan seperti kolom, balok, dan atap terbuat dari material baja. Kemudian, pada tahun 1928 M dilakukan pembangunan lanjutan dengan menambahkan teras beratap rendah. Struktur atap teras juga terbuat dari material baja yang diperkuat dengan besi penyangga.

1. SDN 1 Ponjong terletak di Dusun Karang Ijo Kulon, Desa Ponjong, Kecamatan Ponjong Gunungkidul yang semenjak masa kolonial hingga sekarang berfungsi sebagai sekolahan.
2. SDN 1 Ponjong memiliki satu bangunan utama yang dibangun pada masa kolonial, yakni pada tahun 1921, dengan halaman sekolah yang berada di depannya.
3. Bangunan utama, yang dimaksud dalam rekomendasi ini, terletak di tengah komplek sekolahan (lihat dalam denah, terlampir), menghadap ke utara ke arah lapangan sekolahan. Sekarang, bangunan ini terbagi dalam lima ruang yang difungsikan sebagai lab computer, ruang PKG, dan tiga buah kelas.
4. Keunikan bangunan ini terletak pada struktur bangunan pada bangunan utamanya yang masih asli yang menggunakan rangka berbahan besi.

Deskripsi Bangunan
1. Gedung SDN 1 Ponjong lama yang dibangun pada 1921 merupakan bangunan panjang dengan model los yang lazim digunakan untuk bangunan publik seperti sekolahan, dan pasar. Atap bangunan ini berbentuk limasan, dan memiliki teras atau tritisan.
2. Keseluruhan bangunan yang saat ini terbagi dalam empat ruang.
3. Bagian bawah bangunan ini telah diganti dengan keramik putih pada bagian dalam dan merah maroon pada bagian luar/teras. Awalnya lantai berupa tanah, yang kemudian dalam perkembangannya dipasang floor/jobin kemudian tegel dengan dimensi 20 cm x 20 cm.
4. Dinding bangunan ini pada mulanya adalah anyaman bambu/gedhek sehingga tidak menutup keseluruhan bagian ruangan (kotangan). Dalam perkembangannya, dinding bambu yang mudah rusak telah diganti dengan batu bata dan semen.
5. Sekarang, bangunan ini memiliki dinding bata berlapis semen yang terpasang menutup keseluruhan badan bangunan dengan jendela kaca dan ventilasi terpasang pada masing-masing ruang, pada bagian (sisi) kanan dan kiri bangunan.
6. Antar ruang dipisahkan dengan sekat yang dibangun mengikuti konstruksi penyangga besi. Sekat antar ruang ini berupa tembok pendek sebagai dasar, bahan kayu dan triplex pada bagian atas. Masing-masing ruang memiliki sebuah pintu untuk keluar masuk, dan sebuah pintu penghubung antar ruang.
7. Perubahan material dan model pada badan (tembok) bangunan tetap mempertahankan struktur asli bangunan ini. Tembok dipasang tanpa perlu membuat pondasi (cor beton) baru namun memanfaatkan kolom (rangka) besi yang menjadi penopang bangunan.
8. Keseluruhan struktur atap terbuat dari konstruksi besi. Konstruksi ini masih ada hingga sekarang, hanya tertutup oleh eternit. Oleh karena struktur atapnya yang berbahan besi, genting flam (kripik) yang digunakan juga memiliki ukuran yang tidak lazim, sehingga dalam renovasi yang telah dilakukan, dipesan genting khusus.

Referensi:
Winarsih, Sudarmanto, Hadi Rismanto, dan Gregorius Elvan Demas Apriliano. 2015. Ragam Warisan Budaya Dan Cagar Budaya Gunungkidul. Disadur oleh Wahyu Astuti dan Ign Eka Hadiyanta. Prambanan: Rumah Empu."

Status : Bangunan Cagar Budaya
Periodesasi : Kolonial (Belanda/Cina)
Tahun : 1921
Nama Lainnya : De Gouvernement Inlandsche School der tweede Klass
Alamat : Dusun Karangijo Wetan, Ponjong, Ponjong, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.97725° S, 110.70988° E

SK Gubernur : SK Gubernur DIY 2002
SK Walikota/Bupati : SK Bupati Gunungkidul No 138/KPTS/2018


Lokasi SD Negeri 1 Ponjong di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Dimensi Struktur
Fungsi Bangunan : Sekolah
Komponen Pelengkap :
  1. Pintu,Asli
  2. Ventilasi,Asli
  3. Jendela,Asli
  4. Kolom/Tiang,Asli
  5. Lantai,Diganti
  6. Plafon,Asli
  7. Atap,Asli
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Fungsi Situs : Sekolah
Fungsi : Sekolah
Peristiwa Sejarah : 1. SDN 1 Ponjong mulanya merupakan De Gouvernement Inlandsche School der tweede Klasse te Pondjong, atau sekolah pemerintah Angka Loro (2) di Ponjong, adalah sekolah milik pemerintah yang diperuntukan untuk rakyat bumiputra tingkat rendah (pendidikan dasar, setara SD) yang berada di afdeeling Gunungkidul, residentie Yogyakarta. Kali pertama dibuka pada 1 September 1921 dan didirikan pada tanah kraton.2. Pembangunan De Gouvernement Inlandsche School der Tweede Klasse bertalian erat dengan kebijakan politik etis pemerintah kolonial terutama dalam bidang pendidikan. Tujuannya adalah untuk memberantas buta huruf. Sekolah angka loro memiliki masa pendidikan selama tiga tahun.3. De Gouvernement Inlandsche School der Tweede Klasse (SD N 1 Ponjong sekarang) saat pertamakali dibuka menampung 140 siswa yang usianya berkisar antara 6 tahun sampai 12 tahun. Jumlah tersebut dibagi dalam tiga kelas berdasarkan usia dan kemampuan dasar yang para calon siswa didik.4. Keberadaan sekolah ini memiliki arti sangat penting bagi terbentuknya kelompok pribumi terdidik di Gunungkidul. Terutama karena kualitas pendidikan yang cukup bagus, misalkan dibandingkan dengan Volkschool (Sekolah desa)—model pendidikan yang berkembang lebih luas. Selain itu, cakupan geografis tempat tinggal para siswa dan latar belakang sosial-dan ekonomi mereka juga bervariasi—dapat dilihat dari mata pencaharian orang tua dan jumlah uang sekolah yang dibayarkan. Hal ini menandakan bahwa sekolahan ini menyediakan pendidikan tingkat dasar tidak hanya pada kalangan terbatas.5. Di era kemerdekaan, Inlandsche School der (tweede) Klasse te Ponjong kemudian menjadi SD ke-13 di Gunungkidul pada 1 September 1971.6. Pada 2 Oktober 1991, kepala SDN 1 Ponjong mengajukan permohonan Hak Pakai atas tanah yang ditempati SDN 1 Ponjong. Permohonan ini dikabulkan oleh Gubernur DI Yogyakarta pada 12 November 1991.7. Pada September 2004, KGPH Hadiwinoto, Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Wahono sarto Kriyo Ngayogyakarto, bertindak atas nama Sri Sultan Hamengkubuwana X memberikan izin Pinjam Pakai kepada pengelola SDN 1 Ponjong untuk menjadipenyewa/pengindung tanah milik Sri Sultan HB X yang telah ditempati untuk bangunan SDN 1 Ponjong. Jangka waktu penggunaan/peminjaman tanah ini ditetapkan sejak SD N 1 Ponjong berdiri hingga SDN 1 Ponjong berakhir.
Riwayat Pelestarian : Sejarah Pelestarian:Semenjak didirikan pada 1921, sekolahan ini telah mengalami beberapa kali pemugaran maupun perbaikan diantaranya adalah.1. 1928, penambahan teras dengan memperlebar tritisan menjadi teras.2. 1971 dan 1991 penambahan gedung baru di bagian samping bangunan lama SDN 1 Ponjong.3. Pasca gempa (2006) dilakukan pemugaran, terutama pada bagian atap yang pecah, diganti dengan genting yang dipesan khusus.
Nilai Sejarah : 1. Bangunan lama SDN 1 Ponjong merupakan bukti artefaktual penting untuk memahami salah satu aspek dari sejarah masa kolonial yang terjadi di tingkat lokal, atau Kabupaten Gunungkidul. Bukti atau peninggalan dari masa kolonial, tidak terlalu banyak atau cukup langka untuk ditemukan di Gunungkidul.2. Pembangunan sekolah ini memiliki makna penting secara historis yang menunjukan peran penting sistem pendidikan modern telah diterapkan di Gunungkidul pada paruh kedua abad ke-20. Berdasarkan stamboek (buku induk) SDN 1 Ponjong yang juga masih terawat baik, kemudian, dapat diketahui bahwa pendidikan telah berperan sebagai jembatan mobilitas sosial vertikal sekelompok warga Gunungkidul. Sehingga dapat dipastikan bahwa keberadaan sekolah ini pada masa lalu memiliki pengaruh penting bagi masyarakat.3. Bangunan sekolah ini dapat juga menjadi elemen penting dalam merekonstruksi dinamika masa lalu Gunungkidul, terutama pada awal abad ke-20, terkait pada aspek pendidikan dan sosial.4. Keberadaan sekolah ini—dimana lazimnya sekolah Angka Loro (de tweede klasse) didirikan pada pusat pemerintahan, kerajinan, dan atau perdagangan, dan tempat lain yang dipandang perlu—juga menandai bahwa waktu itu Ponjong merupakan pusat dari afdeeling Gunungkidul. Hal ini memberi bukti yang berbeda dengan narasi sejarah lokal Gunungkidul (versi resmi) yang menganggap bahwa Pathuk adalah pusat kabupaten waktu itu, namun tanpa disertai bukti historis maupun artefaktual yang memadahi.
Nilai Ilmu Pengetahuan : Ilmu Pengetahuan:1. Keberadaan bangunan ini dapat memberi sumbangsih pengetahuan mengenai konstruksi bangunan terutama mengenai struktur bangunan dari masa kolonial yang menggunakan rangka dari besi.
Nilai Pendidikan : Dimanfaatkan sebagai tempat belajar mengajar
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Dinas Pendidikan Provinsi DIY
Pengelolaan
Nama Pengelola : Dinas Pendidikan Provinsi DIY
Catatan Khusus : Bangunan berbentu memanjang dengan orientasi timur-baratMenerima Penghargaan Pelestari dan Penggiat Warisan Budaya/ Cagar Budaya Tahun 2002Menerima Penghargaan Pelestari Cagar Budaya Tahun 2012