Pemakaman Girigondo secara administratif berada di Dusun Girigondo, Kaligintung, Temon, Kulonprogo. Lokasi makam ini berada di puncuk Bukit Girigondo. Pada awalnya Makam Girigondo dibangun pada tahun 1900 Masehi atas perintah Adipati Pakualam V. angka tahu pembangunan makam ini tertera pada pintu gerbang teras pertama. Pembangunan makam ini ditujukan sebagai makam khusus untuk para Adipati Pakualam beserta kerabatnya. Tokoh yang di makamkan di Makam Girigondo adalah Adipati Pakualam V samapai dengan Adipati Pakualam IX. Sebelum dibangun Makam Girigondo, para Adipati Pakualam dimakamkan di Pasareyan Hastana Kitha Ageng yang berlokasi di Kotagede.
Seperti telah disebutkan di awal, Makam Girigondo terletak di puncak bukit dengan arah hadap selatan, dengan lokasi tersebut memiliki kesamaan dengan Makam Raja Imogiri. Adapun tata ruang Makam Girigondo juga mirip dengan Makam Raja Imogiri. Hal ini terlihat pada terdapat masjid di bagian kaki bukit dan posisi inti berada di puncak bukit dimana pengunjung harus melewati ratusan anak tangga untuk mencapai lokasi tersebut. secara keseluruhan Makam Girigondo memiliki enam teras/halaman yang ditata meninggi kebelakang dimana halaman inti berada di paling belakan (atas).
Pada halaman pertama (paling bawah) duigunakan untuk memakamkan beberapa
kerabat jauh dari Adipati Pakualam. Halaman kedua belum ada makam, di halaman
ketiga dan keempat masih digunakan sebagai makam kerabat Adipati Pakualam. Pada
halaman kelima digunakan sebagai makam kerabat atau keluarga dekat Adipati
Pakualam. Sedangkan di halaman keenam (paling atas) digunakan makam para tokoh
utama yaitu Adipati Pakualam V sampai Adipati Pakualam IX. Makam-makam Adipati
Pakualam ditempatkan di dalam cungkub-cungkub dimana setiap cungkub dinaungi krobongan yang terbuat dari kayu.
Krobongan tersebut juga dihiasi
dengan ukir-ukiran dengan ragam hias sulur-suluran dan geometris.
Referensi:
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Komponen Pelengkap | : |
|
Tokoh | : | Pakualam V |
Peristiwa Sejarah | : | Pembuatan makam ini berdasarkan pada fakta bahwa kompleks makam Hastarengga Kotagede (Makam PA I – PA IV) sudah penuh. Oleh karena itu PA V mencari lokasi baru untuk pemakamannya beserta kerabat. Selain itu berkembang folklore tentang pembuatan makam, yaitu seorang sinshe pernah datang ke Sri Paku Alam V memohon agar diijinkan membuat makam di bukit yang sekarang disebut Girigondo. Hal itu karena bukti tersebut berbau harum dan baik untuk makam. Kemudian, Sri Paku Alam V malah menggunakan tanah tersebut untuk makam sendiri. Tempat di Kulonprogo tersebut dipilih karena ibu Paku Alam V berasal dari Galur, Kulonprogo, sedangkan wilayah Girigondo dahulu merupakan wilayah Kadipaten Adikarto, yaitu sebuah wilayah administratif Pakualaman yang terletak di luar ibukota. Merunut sejarahnya, tokoh Sri Paku Alam V adalah seorang pembaharu dalam bidang pendidikan juga kesenian di Kadipaten Pakualaman. |
Konteks | : | Sebagai makam penguasa Puro Pakualaman beserta keluarga dan kerabatnya |
Riwayat Pelestarian | : | Kegiatan rehabilitasi dilakukan pada tahun 1924, 1989, 2010, 2015. Pada tahun 2018 dilakukan rehabilitasi terhadap makam utama dan bangsal yang berada di sisi timur dan barat bawah makam. Pada makam utama dilakukan pergantian atap karena mengalami kerusakan (genteng vlaam lama diganti baru), untuk genteng yang masih bagus hanya dilakukan pembersihan dan pelapisan anti lumut. Penggantian talang yang rusak juga dilakukan dan penambahan talang baru di beberapa lokasi, reng dan usuk yang rusak juga diganti, pergantian plafon dan rangkanya, pemlesteran lantai pecah atau diganti dan dipoles ulang, penyambungan dinding yang retak dan pengecatan, Pergantian pintu dan jendela. Pada bagian trap tangga dan taluk dilakukan penguatan dengan struktur beton dan pemasangan ulang batu kali Pada tahun 2021 dilakukan pengecatan dan penggantian pada atap dan plafon. Pada tahun 2022 dilakukan rehabilitasi berupa pemavingan jalan pada Makam Girigondo. Sumber: Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 381/C/2016 Tentang Daftar Cagar Budaya Daerah |
Riwayat Pemanfaatan | : | Hingga saat ini masih digunakan sebagai makam penguasa Puro Pakualaman beserta keluarga dan kerabat. |
Riwayat Penelitian | : | Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo. 2013. Database Warisan Budaya Kulon Progo. Tidak Diterbitkan. Kulon Progo Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo. 2015. Ensiklopedi Budaya Kulon Progo. Tidak Diterbitkan. Kulon Progo Dinas Kebudayaan DIY. Rehabilitasi Kompleks Makam Girigondo di tahun 2018. Diakses melalui https://budaya.jogjaprov.go.id/artikel/detail/Rehabilitasi-Komplek Makam-Girigondo-di-tahun-2018 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya http://hukumonline.com diakses tanggal 19 Agustus 2016 Sumber: Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 381/C/2016 Tentang Daftar Cagar Budaya Daerah |
Riwayat Rehabilitasi | : | Kegiatan rehabilitasi dilakukan pada tahun 1924, 1989, 2010, 2015. Pada tahun 2018 dilakukan rehabilitasi terhadap makam utama dan bangsal yang berada di sisi timur dan barat bawah makam. Pada makam utama dilakukan pergantian atap karena mengalami kerusakan (genteng vlaam lama diganti baru), untuk genteng yang masih bagus hanya dilakukan pembersihan dan pelapisan anti lumut. Penggantian talang yang rusak juga dilakukan dan penambahan talang baru di beberapa lokasi, reng dan usuk yang rusak juga diganti, pergantian plafon dan rangkanya, pemlesteran lantai pecah atau diganti dan dipoles ulang, penyambungan dinding yang retak dan pengecatan, Pergantian pintu dan jendela. Pada bagian trap tangga dan taluk dilakukan penguatan dengan struktur beton dan pemasangan ulang batu kali Pada tahun 2021 dilakukan pengecatan dan penggantian pada atap dan plafon. Pada tahun 2022 dilakukan rehabilitasi berupa pemavingan jalan pada Makam Girigondo. Sumber: Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 381/C/2016 Tentang Daftar Cagar Budaya Daerah |
Nama Pemilik Terakhir | : | Puro Pakualam |
Alamat Pemilik | : | Jl Sultan Agung, Purwokinanti, Pakualaman, Yogyakarta. |
Nama Pengelola | : | Abdi Dalem Puro Pakualaman dan Juru Pelihara dari BPCB DIY |