Loading

Deskripsi Singkat

Kompleks Makam Ratu Malang atau Makam Antaka Pura berada di atas bukit Gunung Kelir. Gunung Kelir merupakan bukit dengan dasar yang terdiri dari batuan endapan breksi vulkanis. Bukit ini termasuk rangkaian pegunungan Gunung Kidul. Akses menuju kompleks Makam Ratu Malang berupa jalan setapak yang menuju ke atas. Tidak ditemukan bekas adanya tangga naik di jalan setapak tersebut. Makam Ratu Malang terletak di halaman utama yang menempati teras tertinggi. Letak makam tidak tepat di tengah halaman, tetapi agak ke timur laut dan membujur utara selatan. Halaman makam Ratu Malang dikelilingi pagar berukuran 8,5 m x 11 m yang dibuat dari batu putih. Kondisi pagar sisi selatan melesak dan tinggi pagar tersisa 1,3 m. Sebagian besar pagar sisi barat runtuh dan hanya tersisa setinggi 0,84 m. Pagar sisi utara berukuran tinggi 0,56 m, tetapi diperkirakan batu penyusunnya sudah mengalami perubahan karena ditemukan batu monolit di antara susunan batu. Sebagian besar pagar sisi timur telah runtuh. Pintu masuk berada di sisi selatan berukuran lebar 1,57 m. Di depan pintu terdapat dua anak tangga. Halaman makam Ratu Malang berupa plesteran semen tetapi sudah mengelupas. Tidak ada data yang menunjukkan makam dilengkapi atap atau cungkup. Pada halaman makam utama ini terdapat delapan makam yang disusun menjadi dua deret, yaitu tiga makam di sebelah selatan dan lima makam di sebelah utara. Lima makam tersebut terletak di halaman yang lebih tinggi 20 cm daripada tiga makam lainnya. Tiga nisan di sebelah selatan dibuat dari plesteran semen sedangkan jirat

terbuat dari batu andesit berbentuk kurung kurawal. Makam Ratu Malang berada paling tengah di antara lima makam di sebelah utara. Berdasarkan laporan survei yang pernah dilakukan pada tahun 1978, nisan Ratu Malang dibuat dari batu andesit dan berukuran lebih besar dibanding nisan lainnya. Sekarang, nisan tersebut sudah diplester semen dan bentuknya berundak-undak, berukuran tinggi 54 cm, lebar 65 cm, dan panjang 205 cm dengan jirat dari batu andesit berbentuk kurung kurawal. Sedangkan empat makam lainnya dibuat dari potongan batu andesit dengan jirat berbentuk kurung kurawal.

Status : Struktur Cagar Budaya
Periodesasi : Islam
Nama Lainnya : Makam Antaka Pura
Alamat : Gunung Kelir, Pleret, Pleret, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.865777° S, 110.41787° E

SK Walikota/Bupati : SK BUP Bantul 616/2018


Lokasi Makam Ratu Malang di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Dimensi Struktur
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Tokoh : Amangkurat I atau Amangkurat Agung
Peristiwa Sejarah : Kompleks Makam Ratu Malang merupakan salah satu situs tinggalan dari Amangkurat I atau Amangkurat Agung. Amangkurat I adalah raja Mataram Islam putra dari Sultan Agung Hanyokrokusumo yang memerintah pada tahun 1646-1677 M di Keraton Plered. Makam Ratu Malang dibangun pada tahun 1665 dan selesai pada tanggal 11 Juni 1668. Kompleks makam Ratu Malang diberi nama Antaka Pura oleh Amangkurat I yang berarti istana kematian atau istana tempat menguburkan jenazah. Menurut de Graaf, Ratu Malang diperistri oleh Amangkurat I setelah Dalang Panjang Mas meninggal. Di dalam Babad Tanah Jawi diceritakan, Ratu Malang merupakan istri dari Dalang Panjang Mas atau Anjang Mas, seorang dalang keraton yang hidup sejak masa Panembahan Sedo Krapyak. Amangkurat I terpikat oleh Ratu Malang dan meminta Dalang Panjang Mas untuk menyerahkan istrinya. Permintaan tersebut ditolak sehingga Dalang Panjang Mas dibunuh dan jasadnya dimakamkan di Gunung Kelir, sedangkan Ratu Malang dijadikan selir Amangkurat I. Ratu Malang menjadi selir yang paling dicintai sehingga diangkat menjadi permaisuri. Ratu Malang meninggal pada tahun 1665 yang diduga karena diracun oleh orang-orang di sekitar keraton. Hal tersebut menimbulkan kemarahan dari Amangkurat I sehingga mengurung istri-istrinya yang lain di dalam kamar tanpa diberi makan. Menurut “Babad Tanah Jawi” setelah kematiannya, jasad Ratu Malang tidak segera dikuburkan namun ditunggui oleh Amangkurat I hingga pada suatu malam Amangkurat I bermimpi bahwa Ratu Malang sudah berkumpul dengan Dalang Panjang Mas. Mimpi tersebut menyadarkan perbuatannya yang sudah memisahkan Ratu Malang dengan suaminya, Dalang Panjang Mas. Amangkurat I kemudian menguburkan Ratu Malang di Gunung Kelir dan membangun kompleks makam tersebut dengan tembok keliling dari batu putih.
Nilai Sejarah : § Makam Ratu Malang memberikan informasi yang berkaitan dengan Keraton Mataram Islam masa pemerintahan Sunan Amangkurat I yang berkedudukan di Plered. § Menggambarkan tentang kehidupan sosial politik pada masa Mataram Islam (Keraton Mataram Plered).
Nilai Ilmu Pengetahuan : § Merupakan bukti arkeologis dan arsitektur makam dalam tata ruang kota Islam kuno kaitannya dengan Keraton Mataram Islam. § Makam Antakapura termasuk tipologi makam Islam pada masa Mataram Islam.
Nilai Ekonomi : Makam Ratu Malang saat ini dimanfaatkan masyarakat untuk wisata religi dan ritual
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Keraton Yogyakarta
Pengelolaan
Nama Pengelola : BPCB Yogyakarta
Alamat Pengelola : Jl. Yogya-Solo km.15, Bogem, Kalasan, Sleman
Nomer Kontak : (0274) 496019
Catatan Khusus : Koordinat SK : 49 M X 435834 Y 9130480