Loading

Bangunan Biara Bruder FIC Boro

Status : Bangunan Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

Bangunan Biara Bruder FIC Boro terdiri atas kapel dan rumah tinggal bruder. Kedua bangunan tersebut bergaya arsitektur Indis, dengan denah membentuk huruf “L”. Rumah tinggal bruder yang berupa kamar-kamar memanjang barat daya-timur laut dan kapel terletak di ujung timur lautnya.

Kapel

Bangunan kapel terletak pada sisi paling utara, dengan denah segi empat memanjang barat laut-tenggara. Atap bangunan kapel bersusun dua, dengan model limas pada bagian bawah, model atap pelana di atasnya, dan terdapat menara dengan model atap tajuk

Kapel berdinding tembok berplester dengan kombinasi rubble wall (dinding batu pecah) pada beberapa bagian. Lantai kapel berupa ubin abu-abu dengan kombinasi warna merah. Ruang di dalam bangunan kapel terbagi atas dua bagian, yaitu ruang tamu (yang dahulunya digunakan sebagai kantor sekretariat bruderan) dan ruang doa. Ruang tamu berada di sisi barat barat laut.

Pada ruangan tersebut terdapat jendela kaca patri model kupu tarung tanpa ventilasi. Ruang doa berada di sisi tenggara. Pada bagian dinding atas kiri dan kanan ruang doa terdapat jendela bermodel pointed arch dengan kaca patri. Antara ruang tamu dan kapel terdapat sekat dinding tembok dengan pintu kayu di tengah berornamen kaca patri pada bagian atasnya. Pintu dan ornamen tersebut membentuk model pointed arch. Di sisi kanan altar terdapat tabernakel (tempat untuk menyimpan hosti yang sudah dikonsekrasi)

Rumah tinggal Bruder

Bangunan rumah tinggal bruder terletak di sebelah barat daya kapel. Bangunan tersebut berbentuk segi empat memanjang timur laut-barat daya. Atap bangunan bermodel limasan, dinding bangunan dari tembok berplester, dengan lantai ubin abu-abu kombinasi warna merah. Kamar-kamar menghadap tenggara dengan teras di bagian depannya. Total terdapat 11 kamar yang difungsikan sebagai tempat tidur. Pada masing-masing kamar terdapat pintu dan jendela krepyak bermodel kupu tarung dengan ventilasi panil kaca di atasnya.

Rumah tinggal bruder terdiri atas bangunan kamar tidur, ruang makan, ruang rekreasi, kamar mandi, dan dapur. Pada bagian ujung barat daya rumah tinggal bruder terdapat bangunan berlantai dua berdenah segi empat. Bangunan tersebut beratap limasan, berdinding tembok bata berplester. Lantai satu bangunan tersebut difungsikan sebagai ruang makan. Lantai dua difungsikan sebagai ruang rekreasi para bruder. Pada lantai satu terdapat jendela dengan daun jendela krepyak bermodel kupu tarung pada bagian luar dikombinasikan dengan daun jendela kupu tarung panil kaca pada bagian dalam. Pada lantai dua terdapat jendela dengan model sama dengan lantai satu, namun ventilasinya berupa panil kaca. Akses dari lantai satu menuju lantai dua berupa tangga yang berada di timur laut ruang makan. Dapur berada di barat laut tangga.

Pemilik/pengelola bangunan ini menerima penghargaan Pelestari Warisan Budaya / Cagar Budaya dari Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2019.

Referensi :

Sulistiowati, S.W. S.Sn, dkk,. 2019. Anugerah Kebudayaan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta 2019. Yogyakarta : Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY.


Status : Bangunan Cagar Budaya
Periodesasi : Kolonial (Belanda/Cina)
Bagian dari : Lokasi Kompleks Gereja Santa Theresia Liseux Boro
Kawasan : Satuan Ruang Geografis Kompleks Misi Boro
Alamat : Dusun Boro, RT35/RW18, Banjarasri, Kalibawang, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.6959211° S, 110.2210313° E

SK Walikota/Bupati : SK Bupati Kulon Progo


Lokasi Bangunan Biara Bruder FIC Boro di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Jenis Struktur : Kolonial
Dimensi Struktur
Jenis Bangunan : Kolonial
Fungsi Bangunan : Asrama,Rumah/Permukiman
Komponen Pelengkap :
  1. Pintu,Asli
  2. Ventilasi,Asli
  3. Jendela,Asli
  4. Lantai,Asli
  5. Plafon,Diganti
  6. Atap,Diganti
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Tata Letak Dalam Ruang Kawasan : Bangunan memiliki tata ruang yaitu: kapel, ruang tamu, 9 kamar tidur, kamar mandi, gudang, dapur kering, dapur basah, tangga, ruang makan, ruang rekreasi.
Deskripsi Fasad : Bangunan Biara Bruder FIC Boro menunjukan fasad yang masih asli tanpa perubahan. Fasad berbentuk persegi empat dengan arah hadap ke timur. Memiliki dua pintu berjenis ‘inep siji’ dan ventilasi di atas pintu berbentuk persegi empat dengan panil kaca dan kerangka kayu.
Deskripsi Konsol : Konsol berbahan kayu polos berwarna abu-abu 
Deskripsi Jendela : Jendela pada bangunan Biara Bruder FIC hampir keseluruhannya berjenis kupu tarung doubel. Pada lapisan luar krepyak dan bagian dalam panil kaca dengan kerangka kayu. Jendela kapel menggunakan kaca patri dengan hiasan salib dan burung.
Deskripsi Pintu : Terdapat beberapa jenis pintu pada bangunan Biara Bruder FIC Boro, antara lain. Jenis kupu tarung berbahan kayu, dilengkapi dengan kaca patri .Jenis “inep siji” berbahan kayu dilengkapi dengan kaca patri. Pintu dengan model pointed arch yang menghubungkan antara kapel dengan ruang tamu 
Deskripsi Atap : Atap pada bangunan Biara Bruder FIC Boro memiliki gabungan antara pelana dan limasan. Sedangkan bangunan kapel beratap pelana dan memiliki menara kecil model tajuk dengan hiasan salib diujung menara. Sedangkan kamar bruder sampai dengan ruang makan beratap limasan.
Deskripsi Lantai : Lantai pada bangunan Biara Bruder FIC Boro menggunakan tegel berwarna hitam pada kapel keseluruhan lantai juga menggunakan tegel dengan beberapa varian warna
Deskripsi Ventilasi : Ventilasi pada bangunan Biara Bruder FIC Boro ada dua jenis, antara lain ventilasi yang berjenis dinding beton. Ventilasi yang lain berbentuk segi empat dengan kerangka kayu dan panil kaca di tengahnya.
Deskripsi Plafon : Plafon bangunan Biara Bruder FIC Boro pada ruang kapel bahan triplek berwarna putih dengan lis coklat. Pada ruangan lain lis berwarna putih.
Desain : indis
Interior : kapel, ruang tamu, 9 kamar tidur, kamar mandi, gudang, dapur kering, dapur basah, tangga, ruang makan, ruang rekreasi.
Fungsi Situs : Asrama,Rumah/Permukiman
Fungsi : Asrama,Rumah/Permukiman
Peristiwa Sejarah : Bangunan Biara Bruder FIC Boro Pembangunan Biara Bruder FIC Boro ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Romo C. Teppema, S.J. (penerus Romo J. Prennthaler yang menjabat dari tahun 1935 hingga tahun 1942) pada 28 Desember 1937. Pada awal tahun 1938, para bruder yang akan ditempatkan di Boro mulai di-benum (penetapan jabatan) di Belanda. Mereka adalah Br. Celcius, Br. Jezue, dan Br. Gubertus yang datang ke Indonesia pada 2 Juli 1938. Kedatangan bruder-bruder dari Belanda tersebut disusul oleh Br. Augustus sebagai overste (perwira menengah/letnan kolonel) pertama di Boro bersama dengan Br. Aloysius dan Br. Thimotheus. Ketiganya adalah bruder pertama yang di-benum di Boro (Paroki Santa Theresia Lisieux Boro, 1991: 31). Para bruder tiba di Boro pada 11 Juli 1938 untuk memulai misi. Mereka mendirikan schakelschool (sekolah peralihan/sekolah rakyat untuk penyetaraan, dengan pengantar bahasa Belanda) yang mulai beroperasi pada 1 Agustus 1938, dengan Br. Aloysius menjabat sebagai kepala sekolah. Pada 7 Agustus 1938 Bruderan dibuka secara resmi dengan pemberkatan dilakukan oleh Mgr. Willekens (Paroki Santa Theresia Lisieux Boro, 199: 31).
Riwayat Pemanfaatan : FIC merupakan singkatan dari Fratrum Immaculatae Conceptionis, nama dari sebuah ordo di Gereja Katolik Roma. Nama lengkapnya adalah Congregatio Fratrum Immaculatae Conceptionis Beatae Mariae Virginis (Kongregasi Para Bruder Santa Perawan Maria Yang Dikandung Tak Bernoda). Kongregasi ini didirikan di kota Maastricht, Belanda pada 21 November 1840. Dari Belanda kongregasi ini berkembang dan meluas ke Asia (termasuk Indonesia), lalu Afrika (Ghana dan Malawi), Amerika Serikat dan Chili. Di Indonesia kongregasi ini lebih dikenal dengan nama Kongregasi Bruder FIC. Biara Bruder FIC Boro merupakan bagian dari Kompleks Misi Boro. Di dalam Kompleks Misi Boro yang luas totalnya 22.000 m2 terdapat beberapa bangunan yaitu Rumah Sakit Santo Yusup Boro, Susteran Santo Fransiskus Boro, Gereja Theresia Lisieux Boro (disebut juga sebagai Gereja Boro), Pastoran dan kantor pengelola gereja, Panti Asuhan Sancta Maria Boro, Pertenunan Sancta Maria dan Sekolah Pangudi Luhur (SD-SMP).   Keberadaan Kompleks Misi Boro tidak dapat dilepaskan dari peran seorang misionaris bernama Romo J.B. Prennthaler, S.J. Beliau adalah Imam Jesuit berasal dari Austria yang berkarya di perbukitan Menoreh, khususnya Kecamatan Kalibawang, dari tahun 1920 sampai akhir hayatnya yaitu 28 April 1946 dalam usia 61 tahun dan dimakamkan di Kompleks Misi Boro. Atas inisiatif umat Katolik setempat, sekarang makamnya disulap menjadi Taman Doa Bunda Maria Pelindung Keluarga (BMPK).   Meskipun terletak dalam satu kompleks, namun pembangunan dari masing-masing bangunan tidaklah dilakukan secara serentak, melainkan bertahap. Bangunan pertama yang dibangun adalah Pastoran dan disusul dengan Gereja. Pembangunan Pastoran dan Gereja diperkirakan dimulai bulan Juni-Juli 1928. Pembangunan berikutnya adalah Rumah Sakit Santo Yusuf yang dimulai tahun 1930. Satu tahun kemudian, yaitu pada tahun 1931 menyusul pembangunan Susteran Santo Fransiskus.   Seiring dengan perkembangan misi di Boro, Romo J.B. Prennthaler, S.J menemui Bruder August FIC di Yogyakarta untuk mendapatkan tenaga dari para Bruder Kongregasi FIC. Namun oleh Bruder August FIC diberi penjelasan bahwa yang dapat memutuskan dapat atau tidaknya para Bruder FIC berkarya di Boro hanya Dewan Pusat di Maastricht. Maka Romo J.B. Prennthaler S.J. pada tahun 1935 berangkat ke Eropa dan singgah di Bruderan De Beyart di Maastricht untuk menemui Bruder Christinus FIC sebagai Pimpinan Dewan Umum. Dalam pertemuan di Maastricht itulah Bruder Christinus berjanji akan mendirikan rumah bruder di Boro.   Pembangunan Biara Bruder FIC Boro dimulai tahun 1937, ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Romo C. Teppema, S.J. (penerus Romo J.B. Prennthaler S.J dari tahun 1935 hingga tahun 1942) pada 28 Desember 1937. Pada awal tahun 1938, para Bruder yang akan ditempatkan di Boro mulai dibenum (penetapan jabatan) di Belanda. Para Bruder yang ditugaskan yaitu Bruder Celcius, Bruder Jezue, dan Bruder Gubertus. Mereka datang ke Indonesia pada 2 Juli 1938. Kedatangan bruder-bruder dari Belanda tersebut disusul oleh Bruder Augustus sebagai overste (perwira menengah/Letnan Kolonel) pertama di Boro bersama dengan Bruder Aloysius dan Bruder Thimotheus. Ketiganya adalah Bruder pertama yang dibenum di Boro.   Para Bruder tiba di Boro pada 11 Juli 1938 untuk memulai misi. Dalam perkembangannya, didirikan schakelschool (sekolah peralihan/sekolah rakyat untuk penyetaraan, dengan pengantar bahasa Belanda) yang mulai beroperasi pada 1 Agustus 1938, dengan Bruder Aloysius menjabat sebagai kepala sekolah. Pada 7 Agustus 1938 Bruderan dibuka secara resmi dengan pemberkatan dilakukan oleh Mgr. Willekens.
Riwayat Rehabilitasi : Dari hasil wawancara bersama dengan nara sumber, surveyor mendapatkan informasi mengenai riwayat rehabilitasi pada bangunan Biara Bruder FIC Boro, yang dilakukan kurang lebih tahun 2018-2019
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Yayasan budi mulia
Alamat Pemilik : Jl. Sultan Agung No. 133, Semarang
Pengelolaan
Nama Pengelola : Bruder-bruder FIC
Alamat Pengelola : Biara Bruder FIC Boro
Nomer Kontak : 081251254750 (Bruder Marcel)