Keterawatan | : | Utuh dan Terawat,Utuh / Rusak Ringan, |
Dimensi Benda | : |
Panjang 49 Lebar 86 Tinggi - Tebal - Diameter - Berat - |
Warna | : | Putih krem |
Cara Pembuatan | : | dijahit, ditenun |
Ragam Hias | : | Kancing, vest, saku |
Warna | : | Putih krem |
Cara Pembuatan | : | dijahit, ditenun |
Ragam Hias | : | Kancing, vest, saku |
Fungsi Dulu | : | Pakaian |
Ragam Hias | : | Kancing, vest, saku |
Tokoh | : | RA. Bintang Abdulkadir lahir di Mojokerto pada tanggal 10 Desember 1899. Beliau sangat aktif dalam membangun Wanita Utomo sebagai organisasi yang dapat memajukan keterampilan kaum wanita pada waktu itu.Peran Ibu Bintang adalah sebagai pengurus inti organisasi dan sekaligus sebagai pengajarnya. Sejak dini, RA. Bintang telah melihat adanya keterkaitan antara seni kerajinan tenun tradisional dengan perekonomian rakyat. Karena itu, beliau menghidupkan kembali seni ini di tengah kaum perempuan Jawa terutama mengajarkannya kepada anggota-anggota perkumpulan. Salah satu koleksi Museum Pergerakan Wanita Indonesia yaitu baju atela berwarna putih yang merupakan hasil tenunan RA. Bintang dapat menjadi bukti keseriusan beliau dalam mencintai seni tenun tradisional dan menjadikan keterampilan menenun sebagai pelajaran penting. Organisasi Wanita Utomo. Selain itu, beliau juga sempat menyusun buku tentang tata cara menenun yang diterbitkan Firma H. Bunning Yogya pada 1925. |
Peristiwa Sejarah | : | Baju Atela merupakan pakaian adat pria yang bersumber dari Kraton Surakarta. Ciri khas baju atela adalah letak kancingnya yang berada di bagian tengah. Baju atela ini merupakan milik RM Abdul Kadir Tjokrosoerjo dari hasil tenunan istrinya, Ibu Bintang Abdul Kadir pada tahun 1924. RA. Bintang Abdulkadir adalah salah satu pendiri Organisasi Wanita Utomo yang berdiri tahun 1921. |
Konteks | : | Baju Atela ini terdiri atas dua potong, yaitu baju bagian dalam/rompi dan baju luar.Baju rompi: Panjang rompi bagian depan dan belakang tidak sama. Panjang rompi bagian belakang rata/lurus, sedangkan bagian depan lebih panjang di bagian tengah dan berbentuk lancip. Rompi bagian depan dibuat dari kain tenun warna putih dan kainnya rangkap dua lembar. Bagian belakang dibuat dari kain mori warna putih yang sesuai dengan mori primisima. Kerah rompi model rebah lurus semakin ke bawah semakin lebar. Bagian depan terdapat kancing baju dari plastik warna putih sebanyak lima buah. Di sisi bagian pinggang sisi kanan terdapat dua buah saku model vest yang dipasang miring, sedangkan di pinggang sisi kiri terdapat satu saku model vest. Di bagian dalam terdapat sebuah saku model paspoile. Di kanan dan kiri pinggang bagian belakang dipasang kain selebar 2 cm, tetapi bagian tengahnya tidak dijahit. Pada kain sebelah kanan terdapat lubang kancing dan sebuah kancing logam. Pada tengkuk bagian dalam terdapat tulisan kain warna putih dan tulisan warna merah yaitu DE LOCOMOTIEF AMSOEPRAPTODJOKJABaju luar:Bahan baju terbuat dari tenun warna putih. Kain bagian depan rangkap, yaitu tenun dan bagian tepi dikombinasi dengan kain mori sekualitas dengan mori primisima. Baju atela model jas. Panjang baju bagian belakang dan depan tidak sama. Panjang baju bagian belakang rata/lurus, sedangkan bagian depan lebih panjang pada bagian tengah. Bagian belakang baju terdapat sambungan garis prinses.Kerah baju model jas. Di dada kanan terdapat sebuah saku model vest. Bagian dalam baju terdapat dua saku model paspoile, yaitu sebuah di sebelah kanan dan sebuah di sisi kiri. Terdapat enam buah kancing yang dibungkus kain tenun masing- masing tiga buah di sisi kanan dan tiga buah di sisi kiri, yang dipasang miring dan berfungsi sebagai hiasan. Salah satu dari kancing ini robek kain pembungkusnya. Kain pada kerah dibuat rangkap dan dijahit tusuk piquer. Pada tengkuk bagian dalam terdapat tulisan kain warna putih dan tulisan warna merah yaitu: DE LOCOMOTIEF AMSOEPRAPTODJOKJALengan baju model jas, bagian pergelangan tangan terdapat dua buah kancing baju berbentuk bulat yang dibungkus kain tenun. Pada beberapa bagian lengan kondisi kain sudah robek dan dijahit, bahkan pada lengan kanan ditambal dengan kain mori. |
Riwayat Perlindungan | : | Baju ini masuk sebagai koleksi museum pada tahun 1992. |
Nama Pemilik Terakhir | : | Museum Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia |
Alamat Pemilik | : | Jl. Laksda Adisucipto No.88, Demangan Baru, Caturtunggal, Kec. Depok, |
Nama Pengelola | : | Yayasan Hari Ibu Kowani |
Alamat Pengelola | : | Jl. Laksda Adisucipto No.88, Demangan Baru, Caturtunggal, Kec. Depok, |
Catatan Khusus | : | BAJU LUARAN :Lingkar badan : 86 cm, Panjang muka 36 cmPanjang baju : 49 cmLingkar pinggang 82 cmLebar muka : 32 cm:Panjang bahu : 14 cmBaju luar:Lingkar badan : 86 cm, Panjang muka 36 cmPanjang baju : 49 cmLingkar pinggang 82 cmLebar muka : 32 cmWarna agak memudar dan ada bagian yang sudah sobek.Panjang bahu : 14 cmPanjang lengan 62 cmLingkar pergelangan : 28 cmKerung lengan : 45 cmPanjang punggung: 39 cmLebar punggung: 36 cmPanjang sisi : 27 cmPanjang baju belakang : 48,5 cmUkuran Rompi:Panjang bahu : 13 cmKerung lengan : 50 cmPanjang baju depan : 43 cmLingkar badan 98 cmLingkar pinggang : 92 cmPanjang baju belakang 48 cmLingkar lengan bawah: |