Loading

Deskripsi Singkat

Mesin ketik merk Remington Portable Model 5 merupakan mesin ketik manual, yaitu jenis mesin ketik ini digerakan oleh tangan manusia untuk mengetik dan menggeser gindaran. Mesin ketik ini sengaja dirancang dalam ukuran kecil agar mudah dipindah. Mesin ketik ini terbuat dari bahan besi berwarna hitam. 

Bagian mesin ketik ini meliputi  tombol huruf dan angka yang terdiri dari 26 huruf (A sd. Z) dan 10 angka (0 sd. 9), tombol simbol, tombol shift, kunci tombol shift,  bilah spasi, silinder, pemutar silinder, pelat tulisan, dan tempat rol.  

Mesin ketik ini merupakan buatan perusahaan E. Remington & Sons. Perusahaan yang didirikan pada tahun 1816 oleh Eliphalet Remington di New York ini semula memproduksi senjata api, namun pada tahun 1873, perusahaan ini memproduski mesin ketik komersil pertama di dunia. Jenis mesin ketik Remington Portable Model 5 yang ada di Museum Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia ini mulai diproduksi pada Oktober 1932 dan dihentikan produksinya pada Agustus 1939. Jumlah mesin ketik jenis ini yang diproduksi mencapai 141.755 buah dan merupakan produk mesin ketik Remington yang paling laris. 

Status : Benda Cagar Budaya
Periodesasi : Pasca Kemerdekaan
Bagian dari : Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia
Alamat : Laksda Adisucipto No. 88 Demangan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

SK Walikota/Bupati : SK Bupati Sleman


Bahan Utama : Logam
Keterawatan : Utuh dan Terawat,Utuh /
Dimensi Benda : Panjang 30 cm
Lebar 31 cm
Tinggi 21 cm
Tebal -
Diameter -
Berat -
Ciri Fisik Benda
Warna : hitam
Ciri Fisik Benda
Warna : hitam
Fungsi Benda
Fungsi Dulu : mesin ketik
Dimensi Struktur
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Tokoh : Sri Wulandari Mangunsarkoro
Peristiwa Sejarah : Mesin ketik Remington Portable Model 5 di museum ini pernah digunakan oleh Ibu Sri Wulandari yaitu istri Mangunsarkoro saat menjadi Ketua Panitia Peringatan Seperempat Abad Kongres Perempuan Indonesia  Pertama tahun 1956. Ibu Sri  Wulandari Mangunsarkoro (1905 -1959) adalah tokoh pergerakan perempuan pendiri Partai Wanita Rakyat serta yang mengusulkan adanya Peringatan Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia. Ibu Sri Wulandari Mangunsarkoro juga lah yang memberikan gagasan mendirikan Monumen untuk pergerakan wanita Indonesia yaitu Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia “Mandala Bhakti Wanitatama”. 
Riwayat Pemanfaatan : Pernah digunakan oleh Ibu Sri Wulandari yaitu istri Mangunsarkoro saat menjadi Ketua Panitia Peringatan Seperempat Abad Kongres Perempuan Indonesia  Pertama tahun 1956.
Nilai Sejarah : Pernah digunakan oleh Ibu Sri Wulandari Mangunsarkoro saat menjadi Ketua Panitia Peringatan Seperempat Abad Kongres Perempuan Indonesia Pertama. adalah tokoh pergerakan perempuan pendiri Partai Wanita Rakyat serta yang mengusulkan adanya Peringatan Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia. Sri Wulandari Mangunsarkoro jugalah yang memberikan gagasan mendirikan Monumen untuk pergerakan wanita Indonesia yaitu Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia “Mandala Bhakti Wanitatama”.
Nilai Budaya : Mempunyai nilai penting bagi sejarah pergerakan wanita karena benda ini pernah dipakai oleh salah satu tokoh pergerakan wanita, yakni Sri Wulandari Mangunsarkoro.
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Museum Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia, Sleman, Daerah Is
Pengelolaan
Nama Pengelola : Yayasan Hari Ibu Kowani
Catatan Khusus : Kondisi Saat Ini: Sebagian catnya mengelupas. Beberapa tuts (keyboard) hurufnya sudah tidak kelihatan.