Fragmen Peti Kubur Batu D56i dan D56j berada di alam terbuka, menjadi talud penahan tanah, lahan pertanian Bapak Marto Paino. Kondisi temuan yang berada di alam terbuka tersebut rentan pengamalami kerusakan. Penyebab utama dapat ditunjukkan dengan banyaknya mikroorganisme yang tumbuh pada permukaan Fragmen Peti Kubur Batu. Mikroorganisme ini menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
Lokasi Penemuan | : | Pekarangan Bapak Marto Paino Ngawis, Gunung Kidul |
Koordinat Penemuan | : | 04612532; 9122059 |
Bahan Utama | : | Batu Batu Putih |
Keterawatan | : | Utuh dan Terawat,Utuh / |
Dimensi Benda | : |
Panjang - Lebar - Tinggi - Tebal - Diameter - Berat - |
Warna | : | Putih |
Warna | : | Putih |
Tokoh | : | Manusia Prasejarah |
Peristiwa Sejarah | : | Situs Sokoliman dan Situs Gondang di Kecamatan Karangmojo merupakan situs prasejarah masa Megalitikum dengan tinggalan arkeologisnya berupa Peti Kubur Batu, arca Menhir, dan Menhir. Pada masa Megalitikum, Peti Kubur Batu digunakan sebagai wadah penguburan secara primer, sedangkan Menhir merupakan perwujudan tokoh yang telah meninggal dunia. Peti Kubur Batu juga berfungsi sebagai media pemujaan kepada roh nenek moyang dan sebagai tanda peringatan. Peninggalan budaya masa lalu di Gondang dan Ngawis masih merupakan bagian kawasan Budaya Megalitikum Sokoliman yang memiliki keistimewaan terutama pada bentuk Peti Kubur Batu yang memiliki teknik Sponingen. Sponingen atau takikan pada lempeng batu kubur berupa pahatan lurus membujur pada salah satu sisi (tepi batu) yang memiliki fungsi sebagai pengikat atau pengunci lempeng batu yang lain ketika dipasang. |
Konteks | : | Situs Sokoliman dan Situs Gondang di Kecamatan Karangmojo merupakan situs prasejarah masa Megalitikum dengan tinggalan arkeologisnya berupa Peti Kubur Batu, arca Menhir, dan Menhir. Fragmen ini ditemukan dekat dengan situs tersebut. |
Nilai Sejarah | : | Fragmen Peti Kubur Batu D56i dan D56j dari Ngawis 1, Ngawis, Karangmojo merupakan bukti perkembangan kebudayaan manusia prasejarah di wilayah Yogyakarta. Pada dasarnya Peti Kubur Batu digunakan sebagai media pemujaan terhadap roh-roh nenek moyang. |
Nilai Ilmu Pengetahuan | : | Fragmen Peti Kubur Batu D56i dan D56j dari Ngawis 1, Ngawis, Karangmojo mempunyai nilai penting bagi ilmu pengetahun khususnya bagi ilmu arkeologi, dan sejarah. Fragmen Peti Kubur Batu sebagai bagian dari struktur Peti Kubur Batu dapat digunakan sebagai kajian tentang rekonstruksi budaya masa lampau manusia pada jaman prasejarah sebelum mengenal agama. |
Nilai Pendidikan | : | Fragmen Peti Kubur Batu sebagai bagian dari struktur Peti Kubur Batu merupakan bukti konkret hasil karya peradaban Masa Prasejarah di Indonesia, yang dapat digunakan sebagai objek pembelajaran bagi masyarakat khususnya ilmu Arkeologi, sejarah, dan budaya. |
Nilai Budaya | : | Dari segi kebudayaan, eksistensi Peti Kubur Batu tersebut membuktikan bahwa Gunungkidul memiliki kebudayaan yang lebih tua sehingga memperkaya khasanah budaya Indonesia, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. |
Nama Pemilik Terakhir | : | BPCB diy |
Alamat Pemilik | : | Bogem, Prambanan, DIY |
Nama Pengelola | : | Marto Paino |
Alamat Pengelola | : | Ngawis 1, Ngawis, Karangmojo, Gunung Kidul |
Catatan Khusus | : | Ukuran Fragmen Kubur Peti Batu D.56iPanjang : 85 cmLebar : 30 cmTinggi : 20 cmUkuran Fragmen Kubur Peti Batu D.56jPanjang : 58 cmLebar : 48 cmTinggi : 8 cm |