Loading

Deskripsi Singkat

Secara astronomis situs ini terletak pada koordinat UTM X : 427290 Y : 9113854 dan berada pada perbukitan kapur ketinggian 126,50-130 meter di atas permukaan laut. Keadaan di sekitar situs telah dimanfaatkan oleh penduduk guna bertanam padi-padian dan berladang dengan bermacam-macam tanaman seperti ubi kayu dan pisang. Selain itu masih di sekitar situs terdapat pula pohon-pohon yang tua umurnya seperti randu talas, gayam, klepu, pule dan ancar yang tingginya rata-rata 15 sampai 25 m. Lokasi situs ini dekat dengan pantai parangtritis. Gambirowati berbentuk dua buah dinding yang memanjang dengan arah barat-timur. Sisa bangunan teras pertama yang berada di bawah berukuran panjang 22,70m, lebar 0,5 m dan tinggi 1,04 m, sedangkan sisa bangunan kedua terletak diatas teras pertama berukuran panjang 16,82m, lebar 0,5 m dan tinggi 1,20m. Kedua teras yang terpisah pada jarak 2,10m dihubungkan oleh tangga. Pada bagian dinding terdapat panel-panel dengan hiasan geometris dan karang laut. Unsur-unsur hiasan pada situs gambirowati mempunyai kemiripan dengan unsur hiasan pada bangunan-bangunan masa klasik dan masa Islam.

Status : Situs Cagar Budaya
Periodesasi : Kolonial (Belanda/Cina)
Tahun : 1792
Alamat :

SK Walikota/Bupati : SK Bupati Gunungkidul No88/KPTS/2018
No. Registrasi Daerah : R0009/TACBGK/06/2017


Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Dimensi Struktur
Fungsi Bangunan : Pemerintahan
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Tema : Religi/Keagamaan
Fungsi Situs : Pemerintahan
Jumlah WBCB : -
Fungsi : Pemerintahan
Tokoh : Sultan Hamengkubuwono II
Peristiwa Sejarah : Banyak yang mengira kalau situs ini adalah tinggalan masa Hindu-Budha, padahal situs ini adalah tinggalan masa Islam. Pesanggrahan Gambirowati adalah salah satu tempat yang digunakan sebagai pesanggrahan                                   oleh Sultan Hamengkubuwono II yang memerintah selama tiga periode pada kurun waktu 1792-1828 M. Pembangunan fisik yang dilakukan oleh Sultan Hamengkubuwono II, hampir semuanya berada di luar kraton berupa pesanggrahan. Rujukan atas keberadaan tempat ini adalah Serat Rerenggan Kraton, yang menyebutkan pesanggrahan hasil seni bangun karya Sultan Hamengkubuwono II banyak jumlahnya, namun yang masih dapat dilacak keberadaan fisiknya antara lain, yaitu pesanggrahan Rejo Winangun, Gua Siluman, Cendhanasari, Purworejo dan Senopakis.Pada tahun 1982 pernah dilakukan studi pengumpulan data dan pada tahun 1984/1985 dilaksanakan studi kelayakan oleh SPSP DIY. Kegiatan pengumpulan data dan studi kelayakan dilanjutkan dengan kegiatan penggalian dan pemugaran yang dilaksanakan oleh SPSP DIY pada tahun 1991.
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Keraton Kasultanan Yogyakarta
Nomer Kontak : (0274) 496019
Pengelolaan
Nama Pengelola : BPCB DIY