Loading

Deskripsi Singkat

Menhir ditemukan dalam posisi berdiri agak miring ke selatan, pada sudut talud lahan pertanian dan kandang Bapak Sugito. Bentuk menhir persegi dengan bagian atas membentuk bahu. Pada bagian puncak menhir sudah tidak memiliki kepala atau terpenggal. Bentuk penampang melintang badan adalah lonjong dengan permukaan yang relatif datar pada bagian punggung. Penampang melintang leher menhir berbentuk agak membulat dengan bidang yang relatif datar pada sisi belakang kepala. Pada sisi kiri menhir terdapat bentuk ukiran yang menyerupai lengan tangan yang menjuntai ke bawah. Panjang tangan menhir tidak diketahui, karena kaki menhir sudah patah pada bagian bawah. Diperkirakan patahnya pada posisi perut ke bawah. Pada sisi kanan menhir juga memiliki bentuk ukiran yang diduga seperti tangan tetapi dalam kondisi keropos.


Kondisi saat ini: 
Menhir berada di alam terbuka, berada di atas tanah yang digunakan untuk pertanian dan kandang ternak. Kondisi menhir sangat memprihatinkan, karena di posisi sebagai penahan tanah sehingga rentan rusak dan aus. Keberadaannya yang di alam terbuka tersebut menambah cepatnya kerusakan menhir tersebut.

Status : Benda Cagar Budaya
Periodesasi : Prasejarah
Nama Lainnya : MENHIR D22b SOKOLIMAN 2, BEJIHARJO, KARANGMOJO
Bagian dari : Situs Sokoliman
Alamat : Sokoliman RT 01 / RW 20, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.9157362655792° S, 110.63532826644° E

SK Walikota/Bupati : KepBup Nomor 442/KPTS/2018
No. Registrasi Daerah : R0042/TACBGK/12/2018


Lokasi Menhir D. 22b di Peta

Bahan Utama : Batu Andesit
Keterawatan : Utuh dan Terawat,Utuh /
Dimensi Benda : Panjang -
Lebar 33 cm
Tinggi 98 cm
Tebal 21 cm
Diameter -
Berat -
Ciri Fisik Benda
Warna : abu-abu
Ciri Fisik Benda
Warna : abu-abu
Fungsi Benda
Dimensi Struktur
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Peristiwa Sejarah : Tradisi megalitik adalah suatu adat kebiasaan yang menghasilkan benda-benda atau bangunan dari batu yang berhubungan dengan upacara atau penguburan. Berdasarkan masanya tradisi megalitikdi Gunungkidul merupakan tradisi megalitik yang berasal dari masa prasejarah atau prehistorical megalithic tradition. Tradisi ini ditandai dengan peninggalan-peninggalan yang tidak dipakai lagi atau dead monuments. Situs Sokoliman merupakan situs prasejarah masa Megalitikum dengan tinggalan arkeologisnya berupa peti kubur batu, arca menhir, dan menhir.
Konteks : Tradisi Megalitik 
Nilai Sejarah : Menhir D22b dari Sokoliman, Bejiharjo, Karangmojo merupakan bukti perkembangan kebudayaan manusia prasejarah di wilayah Yogyakarta. Pada dasarnya menhir digunakan untuk pemujaan terhadap roh-roh nenek moyang.
Nilai Ilmu Pengetahuan : Menhir D22b dari Sokoliman, Bejiharjo, Karangmojo mempunyai nilai penting bagi ilmu pengetahun khususnya bagi ilmu arkeologi, dan sejarah. Menhir dapat digunakan sebagai kajian tentang rekonstruksi budaya masa lampau manusia pada jaman prasejarah sebelum mengenal agama.
Nilai Pendidikan : Menhir merupakan bukti konkret hasil karya peradaban Masa Prasejarah di Indonesia, yang dapat digunakan sebagai objek pembelajaran bagi masyarakat khususnya ilmu Arkeologi, sejarah, dan budaya.
Nilai Budaya : Dari segi kebudayaan, eksistensi menhir tersebut membuktikan bahwa Gunungkidul memiliki kebudayaan yang lebih tua sehingga memperkaya khasanah budaya Indonesia, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : BPCB DIY
Alamat Pemilik : Prambanan, DIY
Pengelolaan
Nama Pengelola : Bapak Sugito
Alamat Pengelola : Sokoliman RT 01/RW 20
Catatan Khusus : Menhir berada di alam terbuka, berada di atas tanah yang digunakan untuk pertanian dan kandang ternak. Kondisi menhir sangat memprihatinkan, karena di posisi sebagai penahan tanah sehingga rentan rusak dan aus. Keberadaannya yang di alam terbuka tersebut menambah cepatnya kerusakan Menhir tersebut.Ukuran Menhir:Tinggi keseluruhan : 98 cmLebar keseluruhan : 33 cmTebal keseluruhan : 21 cm