Menhir ditemukan dalam posisi berdiri agak miring ke selatan, pada sudut talud lahan pertanian dan kandang Bapak Sugito. Bentuk menhir persegi dengan bagian atas membentuk bahu. Pada bagian puncak menhir sudah tidak memiliki kepala atau terpenggal. Bentuk penampang melintang badan adalah lonjong dengan permukaan yang relatif datar pada bagian punggung. Penampang melintang leher menhir berbentuk agak membulat dengan bidang yang relatif datar pada sisi belakang kepala. Pada sisi kiri menhir terdapat bentuk ukiran yang menyerupai lengan tangan yang menjuntai ke bawah. Panjang tangan menhir tidak diketahui, karena kaki menhir sudah patah pada bagian bawah. Diperkirakan patahnya pada posisi perut ke bawah. Pada sisi kanan menhir juga memiliki bentuk ukiran yang diduga seperti tangan tetapi dalam kondisi keropos.
Bahan Utama | : | Batu Andesit |
Keterawatan | : | Utuh dan Terawat,Utuh / |
Dimensi Benda | : |
Panjang - Lebar 33 cm Tinggi 98 cm Tebal 21 cm Diameter - Berat - |
Warna | : | abu-abu |
Warna | : | abu-abu |
Peristiwa Sejarah | : | Tradisi megalitik adalah suatu adat kebiasaan yang menghasilkan benda-benda atau bangunan dari batu yang berhubungan dengan upacara atau penguburan. Berdasarkan masanya tradisi megalitikdi Gunungkidul merupakan tradisi megalitik yang berasal dari masa prasejarah atau prehistorical megalithic tradition. Tradisi ini ditandai dengan peninggalan-peninggalan yang tidak dipakai lagi atau dead monuments. Situs Sokoliman merupakan situs prasejarah masa Megalitikum dengan tinggalan arkeologisnya berupa peti kubur batu, arca menhir, dan menhir. |
Konteks | : | Tradisi Megalitik |
Nilai Sejarah | : | Menhir D22b dari Sokoliman, Bejiharjo, Karangmojo merupakan bukti perkembangan kebudayaan manusia prasejarah di wilayah Yogyakarta. Pada dasarnya menhir digunakan untuk pemujaan terhadap roh-roh nenek moyang. |
Nilai Ilmu Pengetahuan | : | Menhir D22b dari Sokoliman, Bejiharjo, Karangmojo mempunyai nilai penting bagi ilmu pengetahun khususnya bagi ilmu arkeologi, dan sejarah. Menhir dapat digunakan sebagai kajian tentang rekonstruksi budaya masa lampau manusia pada jaman prasejarah sebelum mengenal agama. |
Nilai Pendidikan | : | Menhir merupakan bukti konkret hasil karya peradaban Masa Prasejarah di Indonesia, yang dapat digunakan sebagai objek pembelajaran bagi masyarakat khususnya ilmu Arkeologi, sejarah, dan budaya. |
Nilai Budaya | : | Dari segi kebudayaan, eksistensi menhir tersebut membuktikan bahwa Gunungkidul memiliki kebudayaan yang lebih tua sehingga memperkaya khasanah budaya Indonesia, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. |
Nama Pemilik Terakhir | : | BPCB DIY |
Alamat Pemilik | : | Prambanan, DIY |
Nama Pengelola | : | Bapak Sugito |
Alamat Pengelola | : | Sokoliman RT 01/RW 20 |
Catatan Khusus | : | Menhir berada di alam terbuka, berada di atas tanah yang digunakan untuk pertanian dan kandang ternak. Kondisi menhir sangat memprihatinkan, karena di posisi sebagai penahan tanah sehingga rentan rusak dan aus. Keberadaannya yang di alam terbuka tersebut menambah cepatnya kerusakan Menhir tersebut.Ukuran Menhir:Tinggi keseluruhan : 98 cmLebar keseluruhan : 33 cmTebal keseluruhan : 21 cm |