"Rumah Joglo Bapak Subardjo berada di desa Margomulyo, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman. Rumah Joglo Bapak Subardjo dibangun pada masa Kolonial (1800 M - 1900 M) yang berfungsi sebagai Bangunan Rumah/Permukiman.
Bangunan ini memiliki corak arsitektur tradisional Jawa berupa joglo. Pada bagian atap bangunan menggunakan atap genteng yang terbuat dari tanah liat. Pada bagian plafon ada keunikan tersendiri, yaitu penggunakan bambu untuk menutupi usuk yang ada di atasnya. susunan bambu ini merupakan tambahan baru dari pemilik rumah. Bentuk dari susunan bambu tersebut adalah membentuk susunan ri gereh, yaitu berbentuk sejajar dan tidak terpusat ke satu titik. Terdapat empat saka guru yang menyangga atap. Pada bagian lantai masih menggunakan lantai plester semen. Di bagian pendapa terdapat satu pintu masuk dan dua jendela di kanan dan kirinya.
Kondisi rumah ini sekarang relatif terawat. Ada beberrapa bagian yang memerlukan perbaikan. Di depan rumah ini terdapat halaman yang ditumbuhi rumput. Rumah ini juga tidak berhimpitan langsung dengan rumah lainnya.
Pemilik/pengelola bangunan ini
menerima penghargaan Pelestari Warisan Budaya / Cagar Budaya dari Pemerintah
Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2000.
Referensi : Tim Penyusun. 2010. Ensiklopedi Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta. 2014. Lensa Budaya 2: Menguak Fakta Mengenali Keberlanjutan. Yogyakarta: Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta. "
Dimensi Benda | : |
Panjang Lebar Tinggi Tebal Diameter Berat |
Jenis Struktur | : | Tradisional |
Jenis Bangunan | : | Tradisional |
Fungsi Bangunan | : | Rumah/Permukiman |
Komponen Pelengkap | : |
|
Fungsi Situs | : | Rumah/Permukiman |
Fungsi | : | Rumah/Permukiman |
Peristiwa Sejarah | : | Rumah Subardjo di Dusun Jamblangan, Desa Margomulyo, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, DIY, merupakan rumah tinggal. Dari data yang ada di bagian bubungan pendhapa terdapat angka tahun 1938. Rumah ini dibangun oleh Joyodimejo seorang Bayan di Kalurahan Jamblangan(Kalurahan lama), kemudian diwariskan kepada anaknya Sastrosugirjo seorang kamituwo(perangkat desa) Margomulyo. Pada saat digunakan oleh Sastrosugirjo inilah dilakukan pemugaran, dan terakhir diwariskan kepada Subardjo. Pada saat perang kemerdekaan digunakan sebagai markas tentara yang bergerilya, sehingga pernah dibakar oleh tentara Belanda. Rumah ini mempunyai peran dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, sebagai markas gerilya disaat Perang Kemerdekaan pada Perang Agresi II |
Nilai Sejarah | : | Dibangun sekitar tahun 1900, ayah dari bapak Subardjo dulunya adalah Wakil Lurah, Carik. Karena dulunya orang tua beliau adalah pamong desa, sehingga rumah tersebut juga digunakan sebagai kantor kelurahan lama pada waktu itu. Kemudian pada masa revolusi digunakan sebagai markas/tempat persembunyian pejuang-pejuang republik. akibatnya rumah beliau sempat dibakar oleh Belanda, bekasnya masih dapat dilihat hingga saat ini. kemudian sebelum polsek seyegan memppunyai gedung yang besar, ada salah satu kamr dari rumah beliau yang digunakan sebagai tempat penampungan tahanan sementara. |
Nilai Pendidikan | : | pernah digunakan sebagai sekolah rakyat (SR) dan taman kanak-kanak |
Nilai Budaya | : | Sebelum reformasi dirumah ini sering digunakan sebagai tempat penyelenggaraan ketoprak danwayangan. Saat ini digunakan untuk kegiatan masyarakat. |
Nama Pemilik Terakhir | : | Bpk. Subardjo |
Alamat Pemilik | : | Jamblangan Rt.03, Rw. 26, Margomulyo, Seyegan Sleman, Yogyakarta |
Nama Pengelola | : | Bpk. Subardjo |
Alamat Pengelola | : | Jamblangan Rt.03, Rw. 26, Margomulyo, Seyegan Sleman, Yogyakarta |
Nomer Kontak | : | 085727099603 |