Loading

Gedung SMK 2 Yogyakarta dan SMK 3 Yogyakarta

Status : Bangunan Cagar Budaya

Deskripsi Singkat

SMK Negeri 2 Yogyakarta dan SMK Negeri 3 Yogyakarta, pada mulanya bangunan ini bernama Princess Juliana School (PJS) yang didirikan pemerintah kolonial Belanda pada 1919 sebagai sekolah teknik tingkat pertama.

Secara umum bangunan ini bergaya Indish yang berkembang pada sekitar tahun 1900 dengan ciri-ciri seperti bangunan Indish di Yogyakarta pada umumnya yaitu atap dengan kemiringan curam, tembok/dinding yang tinggi dan tebal, pintu dan jendela yang lebar dan tinggi, ventilasi untuk sirkulasi udara ruangan yang cukup banyak, dan langit-langit berupa plafon datar yang tinggi.

SMK Negeri 2 Yogyakarta ini terletak di Jl. A.M. Sangaji no.47, RT 52/12 kecamatan Jetis, Yogyakarta dengan koordinat geografis X -7.77740 dan Y 110.36741. Sekolah ini berada di Kawasan Jetis yang memiliki banyak sekali lembaga pendidikan yang dibangun pada masa Pemerintah Kolonial Hindia-Belanda. SMK Negeri 2 Yogyakarta merupakan sekolah menengah teknik yang berdiri pertama kali di Indonesia pada tahun 1951.


Gedung ini didirikan pada tahun 1919 pada masa pemerintahan Belanda dan dahulu dinamakan Princess Juliana School (PJS) PJS merupakan sekolah yang khusus menyelenggarakan pendidikan teknik tingkat pertama. Pada masa pendudukan Jepang 1942, sekolah ini sempat diambil alih oleh Kekaisaran Jepang. Kemudian pada masa perjuangan, sekolah ini pernah dipakai sebagai Asrama Tentara Pelajar. Setelah diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia, pada 1951 sekolah ini menjadi sekolah menegah teknik yang pertama di Indonesia. Gedung sekolah ini juga pernah digunakan sebagai tempat kuliah Fakultas Teknik UGM sebelum akhirnya pada tahun 1980-an kampus ini pindah ke Bulaksumur.

Bangunan kompleks sekolah ini memiliki gaya aristektur Indis dengan pintu-pintu dan jendela-jendela besar berbentuk krepyak/louvre dengan ventilasi (bouvenlicht), kolom-kolom kokoh di bagian muka bangunannya, dan memiliki halaman luas yang asri. Komponen sekolah ini terdiri dari ruang kelas yang luas dengan langit-langit yang tinggi.

Secara keseluruhan bangunan tersebut masih asli. Hanya telah banyak penambahan bangunan di sekolah ini dikarenakan kebutuhan sebagai lembaga pendidikan yang semakin meningkat terutama laboratorum dan tempat praktik para siswa seperti bengkel yang ada di sisi selatan kompleks SMKN 2 Yogyakarta. Renovasi dan penambahan gedung pernah dilakukan pada tahun 1925, 1950, dan 1954. Perubahan tersebut tak mengubah arsitektur yang bercorak bangunan Eropa. Karena upaya untuk melestarikan bangunan tua ini, pemerintah melalui Ketetapan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata telah memberikan penghargaan sebagai BCB.



Status : Bangunan Cagar Budaya
Periodesasi : Kolonial (Belanda/Cina)
Tahun : 1919
Alamat : Jalan A.M. Sangaji nomor 47 Belum Ada, Cokrodiningratan, Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Koordinat:
7.777022° S, 110.367364° E

No. Registrasi Nasional RNCB.20070326.02.000109
SK Menteri : No. PM 25/PW. 007/MKP/2007


Lokasi Gedung SMK 2 Yogyakarta dan SMK 3 Yogyakarta di Peta

Dimensi Benda : Panjang
Lebar
Tinggi
Tebal
Diameter
Berat
Ciri Fisik Benda
Ciri Fisik Benda
Fungsi Benda
Dimensi Struktur
Komponen Pelengkap :
Gambaran Umum Bentuk Bangunan
Peristiwa Sejarah : Gedung SMK 2 Yogyakarta dan SMK 3 Yogyakarta dibangun pada tahun 1919. Pada masa penjajahan Belanda gedung ini dipakai sebagai sebagai gedung sekolah PJS (Princess Juliana School). SMK 2 ini merupakan sekolah PJS ke-3 yang dibangun di Indonesia Berdirinya Prinses Juliana School merupakan program Politik Etis oleh Pemerintah Belanda yang bertujuan untuk memenuhi tenaga ahli yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan swasta yang berada di Hindia Belanda. Prinses Juliana School merupakan sekolah teknik yang termasuk dalam sekolah negeri, maka pada peyelenggarannya diawasi langsung oleh pemerintah Hindia Belanda. Prinses Juliana School memiliki beberapa fasilitas penunjang yang lengkap. Fasilitas tersebut berupa ruang kelas yang dilengkapi dengan peralatan yang lengkap, guru-guru ahli, buku-buku pelajaran, dan terdapat beasiswa untuk meringankan biaya sekolah yang cukup mahal. (Ramadhanai A.R.2017,skripsi UNY) Sekolah ini diserahkan kepada Pemerintah Indonesia pada 19 Agustus 1949. Pada masa setelah kemerdekaan SMK 2 merupakan Sekolah Teknik Negeri yang pertama di Indonesia yang awalnya disebut dengan Sekolah Teknik Menengah di Yogyakarta. Ijazah pertama Sekolah Teknik Menengah di Yogyakarta dikeluarkan tahun 1951. Kompetensi keahlian yang ada pada Sekolah ini adalah Teknik Sipil, Teknik Listrik dan Teknik Mesin. Walaupun sekolah Teknik di kompleks Jetis ini baru mengeluarkan ijazah pada tahun 1951, tetapi sebelum itu gedung kompleks Jetis ini sudah digunakan sebagai Sekolah Teknik pada jaman Belanda maupun Jepang.   Di samping digunakan untuk Sekolah Teknik Menengah, Pasca Kemerdekaan sampai dekade 80-an, Sekolah ini juga dipergunakan sebagai tempat kuliah Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada dan Akademi Teknik Negeri Yogyakarta. Tuntutan  dan perkembangan teknologi, memerlukan fasilitas gedung maupun peralatan yang memadai, Maka pada tahun 1929, 1950 dan 1954 dilakukan  renovasi  dan penambahan ruangan sehingga luas bangunan  menjadi 16.000 m2 di atas tanah 5,5 Ha. Selain bangunan untuk ruang teori, banyak tersedia fasilitas lainnya antara lain ruang praktek (bengkel atau laboratorium), tempat ibadah, aula, lapangan sepak bola, lapangan tenis, lapangan volley ball, dan lapangan olah raga lainnya. Pada tahun 1952 Sekolah Teknik Menengah di Yogyakarta dipecah menjadi dua sekolah, yaitu STM Negeri I (Kompetensi keahlian Bangunan dan Kimia), STM Negeri II (Kompetensi keahlian Listrik dan Mesin). Keduanya menempati kompleks Jetis, karena semakin banyaknya kebutuhan tenaga teknik menengah yang trampil dengan berbagai kompetensi, maka di kompleks Jetis ini didirikan beberapa STM dengan kompetensi keahlian baru. Dengan berdirinya sekolah-sekolah baru, maka pada dekade 70-an, pada kompleks Jetis terdapat beberapa sekolah dengan kompetensi keahlian yang bervariasi, antara lain STM Negeri I (Kompetensi keahlian Bangunan dan Kimia), STM Negeri II (Kompetensi keahlian Listrik dan Mesin), STM khusus Instruktur (Kompetensi keahlian Bangunan, Listrik, Diesel dan Mesin), STM Geologi Pertambangan, STM Metalurgi, STM Pertanian, STM Percobaan I dan STM Percobaan II. Pada tahun 1975, melalui Keputusan Mendikbud No. 019/O/1975, semua STM di kompleks Jetis digabung menjadi satu dengan nama STM Yogyakarta I. Terhitung mulai 11 April 1980 nama sekolah diubah menjadi STM I Yogyakarta, sesuai keputusan Mendikbud Nomor: 090/O/1979 tertanggal 26 Mei 1979. Perubahan nama sekolah dari STM I Yogyakarta menjadi  SMK Negeri 2 Yogyakarta terhitung mulai 7 Maret 1997, melalui keputusan Mendikbud Nomor 036/O/1997 tanggal 7 Maret 1997.
Pemilik
Nama Pemilik Terakhir : Pemerintah Kota Yogyakarta
Pengelolaan
Nama Pengelola : Pemerintah Kota Yogyakarta