Prajurit Wirabraja
Wirabraja berasal dari kata ‘wira’ yang berarti ‘berani’ dan ‘braja’ berarti ‘tajam’, sehingga Wirabraja dapat bermakna prajurit yang sangat berani dalam melawan musuh dan memiliki panca indra yang tajam. Mereka juga memiliki sikap peka dalam setiap keadaan, pantang menyerah dalam membela kebenaran, dan pantang mundur sebelum musuh dapat dikalahkan. Kesatuan prajurit berjumlah 80 orang, dengan senjata senapan api dan tombak. Di dalam situasi perang dan defile prajurit ini selalu berada pada barisan terdepan. Panji/bendera adalah Gula Klapa yang berasal dari kata ‘gula’ dan ‘kelapa’, yaitu gula jawa yang terbuat dari nira pohon kelapa berwarna merah, sedangkan ‘kelapa’ berwarna putih. Busana yang digunakan adalah sikepan berwarna merah dengan celana bentuk panji-panji berwarna merah, sepatu pantofel warna hitam, dan topi berwarna merah berbentuk lombok-an (Lombok Abang) yang juga disebut “kudup turi”.
Secara filosofi bermakna pasukan yang berani membela kesucian atau kebenaran.